Obsession For a Brother 19

1.8K 103 10
                                    

Banyak typo! Sorry:)

______________________________________
Seorang wanita paruh baya melaporkan bahwa ia menemukan 2 mayat tergeletak dijalan, belum tentu pasti apa penyebab dari peristiwa ini. Polisi masih menyelidiki kasus----

"Tuh kan! Perasaanku yang tak enak ini benar!" Ucap Jungkook sekilas mendengar berita dari handphonenya yang baru ia buka pada apk youtube. Pada beranda sudah menampilkan berita yang faktanya mungkin ia tunggu tunggu.

Perasaan semalam yang membuatnya sulit untuk tidur dan seperti terganjal sesuatu. Walau perasaannya sekarang lebih lega tapi tetap khawatir akan berita itu, serasa seperti ia yang menyebabkan kematian 2 pria itu.

Brak!

"Kau jangan melamun!" Ternyata manager restoran brengseknya yang mengebrak meja didepannya hingga ia terkejut seperti terjatuh dari kayangan saja.
"Maaf tuan," Kata Jungkook sambil membungkuk sopan pada atasan.
"Kau- cepat antar makanan itu pada meja disana, mereka mengomel menunggu makanan. Katanya sudah lama menunggu!" Suruh  manager restoran mengibas ngibas lengannya agar pekerjanya harus bekerja dengan baik. Jika Jungkook yang  jadi atasannya dan atasannya jadi bawahannya, dia akan menendang selangkangannya hingga kejantanannya lepet. Mau tak mau Jungkook hanya mengangguk dan tersenyum paksa agar gajinya tidak diturunkan, pasalnya bayar kuliahpun kadang gak ke bayar.

"Awas saja jika aku yang jadi atasan maka aku akan membayarmu 1% dan kau akan diperbudak olehku!" Batin Jungkook ketus dengan berjalan santai.

Iapun menuju meja yang dituju dan dengan cantiknya mempersilahkan makanan pada pelanggan dengan ramah. "Silahkan Tuan dan Nyonya, nikmati makanan kami. Dijamin enak, terimakasih." Belum sempat  melangkahkan 100% total satu langkah kaki jenjangnya, ia harus berhenti kala pelanggannya menyuruhnya jangan pergi.
"Ya, ada apa tuan?" Tanya Jungkook.
"Kau masih remaja dan waktu waktunya tumbuh kenapa bekerja direstoran besar? Emang kau sekolah berapa jam?" Tanya sang pelanggan dalam artian iba.

Eh! Yaelah!!!! Petanyaan macam apa itu? Apakah penting? Jawab aja dari pada pelanggan marah marah dan Jungkook yang disalahkan.

"Maaf Tuan, tapi saya baru masuk kuliah dan saya sudah 19 tahun," Perjelas Jungkook agar pelanggan menyebalkan ini berhenti berkata yang tidak penting.
"Ya ampunnn saya kira. Soalnya kamu manis sih, mau jadi milikku?" Genitnya merebut tangan mulus seputih susu dengan tak senonohnya. Sungguh Jungkook ingin menghajar pelanggan satu ini tapi jika manager memecatnya bagaimana? Huffftttt! Ia harus menahan amarahnya dan tetap ramah.
"Kau sekalu begitu, emang dia uke yang manis dan mungkin sudah punya pacar," Ucap pria disebelahnya lagi yang tersenyum usil, seperti menyetujui dikap pria brengsek yang sedang mengelus elus kulit lengan mulusnya.

Semakin lama tangan pria itu semakin nakal. Jari jemarinya naik ke atas dada Jungkook dengan tak elitnya, kemudian mengelus sensual dada berisi itu hingga tergelitiki, kemudia mengelus paha yang tertutup celana jeans saja dan pula mengelus sensual. Sungguh ketelaluan! Jungkook ingin memaki dan ingin memukulnya walau pujulannya selembut putri senderela. Terkadang ia menyingkirkan tangan najis pelanggan itu agar melepaskan dirinya untuk bekerja kembali. Tapi para pelanggan it  u bersikap semakin menjadi jadi. Semestinya pelanggan itu memesan meja dengan suasana terbuka tapi mereka justru menduduki meja dengan ruang tertutup- jadi ia harus minta  tolong ke siapa!

Srettt---

Seseorang merebut tangan Jungkook dengan kasar, tangan yang ia kenali sejak  lama dengan kulit tan sempurna yang diyakini pangeran istana. Kemudian menoleh ternyata itu pria yang selama ini menjadi sosok malaikat- Kim Taehyung. Matanya membelalak menyaksikan kilatan tatapan intens Taehyung yang begitu tajam menatap kedua pelanggan yang sedang Jungkook ladeni.

"Tae- sedang apa kau disini?" Lirih Jungkook seolah berbisik bisik.
"Pergi dulu ke sana," Tunjuk Taehyung dan seorang Jeon Jungkook mungkin  sedikit keras kepala.
"Apa yang mau kau lakukan?!" Tanya Jungkook.
"Menyelamatkanmu, pergi ke sana dulu!" Titahnya seperti penekanan yang mutlak tanpa menerima penolakan. Pria manis itupun berjalan ke mana arah Taehyung tunjukan dan katanya sedikit hauh dari area meja disini.

Dan---

Tatapan sekejam iblispun tengah menyerang kedua mata pelanggan disana. Ia seperti seorang yang angkuh membungkuk dengan tangan yang memegang meja agar tingginya pas untuk melihat kedua wajah pria tersebut.

"Apa yang kalian lakukan?-" Tanya Taehyung sedingin es. "-Tidak sopan sekali bersikap pada seorang pelayan disini, memalukan sekali!" Bulu kuduk  kedua peria itu mulai menegang kala aura hitam tengah melingkupi jiwa mereka, shit! Seperti malaikat maut. "Dia pacarku, jadi makanlah dengan tenang tanpa mengusik pejerjaan pacarku, jadi jika kalian menganggu pacarku lagi---" Ia sengaja menggantungkan kalimatnya dan-

Brak!

Keduanya terkesiap, "matilah kalian ditanganku!" Ucapnya tajam lalu berlalu dari sana meninggalkan tatapan tak suka kedua pelanggan tersebut. Ia menghampiri Jungkook yang khawatir disana dan membawanya ke belakang restoran.

______________________________________

Sebuah ruangan dimana terdapat sofa empuk berwarna merah muda dihiasi boneka hello kitty dengan makanan yang tertata rapi seperti benda antik diatas meja dengan hidangan ala anak balita yang penuh permen, susu, dan coklat disana. Dan siapa lagi jika buka Kim SeokJin, itu rumahnya.

"Kita tuh lagi dirumah Jin atau dimana sih?" Stres Yoongi sambil menatap malas ruangan serba merah muda disana. Mulai dari sofa, taplak meja, benda benda dan lain lain hampir semua berwarna merah muda.
"Tapi enak lho sayang- gawk mawu?" Tanya Jimin yang asik mengunyah permen karet berasa srtrowberi disana. Semuanyapun geleng geleng kepala kecuali SeokJin yang tersenyum senang karena ada juga yang suka seleranya.
"Jika aku tak menuruti kemauannya kalian tau---" Namjoon mengantung kalimatnya dengan menjauhkan tatapannya dari kekasihnya SeokJin. Semuanyapun hanya mengangguk angguk tanda mereka tau apa yang terjadi pada Namjoon.

Seorang wanita paruh baya melaporkan bahwa ia menemukan 2 mayat tergeletak dijalan, belum tentu pasti apa penyebab dari peristiwa ini. Polisi masih menyelidiki kasus ini---

"Li- lihat itu! Itukan EonWoo dan LeeHi? Bagaimana bisa mereka seperti itu?!" Histeris Hoseok menunjuk mayat yang diblur ditelevisi karena banyak warna merah darah disana yang alias memang itu darah.
"Kok, bisa? Kemarin baru saja ia menghadang Jungkook dan menyerangnya. Tapi malah seseorang menyerangnya lebih, aishhh lihatlah! EunWoo memegang pisau yang menusuk perutnya sendiri! Ia seperti bunuh diri," Ucap Jimin yang ngeri akan mayat disana.

"Setauku EunWoo stres karena masalah perhutangan Orang tuanya yang miliaran karena hanya ingin terlihat kaya. Kata maha siswa dikampuspun katanya ia kadang seperti orang gila. Tertawa dan menangis sendiri. Entah apa yang merasukimu man," Perjelas Yoongi dengan otak yang serb tau. Ia seperti seorang mata mata, semua informasi maha siswa dan kampus ia tau. Karena kepopulerannya dengan paras cantik dan putih bak kunti yang nyatanya malah semakin mempercantik dirinya dengan tubuh mungil bak yeoja membuatnya populer sendiri, jadi jangan salahkan Jimin yang mudah marah marah ketika Yoongi dekat dengan pria lain karena banyak seme yang mengejarnya. Hanya cukup satu kata 'iya" dan tersenyum habislah Yoongi meladeni sikap Jimin yang pencemburu.

______________________________________

Makasih para readers!

Lagi mood jadi ngetiknya lurus gak banyak jeda.

Kupingku tuh lagi ada masalah soalnya mama CookTa banyak ngomel dan cerewet  karena katanya CookTa banyak baca  Wattpad dan banyak Youtube-an. YAELAH! Main hp dari jam 12  siang sampe waktunya cuci piring, dan rutinitas rumah diserahin sama akohhh. Jadi gak masalah buat main hp ehe'

Jangan lupa VOTE dan KOMENnya ya:)

Qiqiyaya
♡Love a Brother♡

Obsession For a brother (Taekook/Vkook✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang