Setelah beres liatin acara sungkeman dua beruk kesayangan gue. Gue di perbolehkan gabung lagi sama yang lain.
Pas gue Dateng hampir semua anggota kelompok awan nanyain hal yang sama
"Lo nggak papa?"
Kecuali satu orang yang gue tau bernama Reyza. Dia cuman liatin gue dari jauh gitu, bikin gue merinding disko.
Gile aja.
Dia ngeliatin nya dingin banget kayak psikopat. Gue kan jadi merinding.
"Jadi gini guys." suara pak jin wirastmadja--yang ngotot pengen di sebut bang jin--mengalihkan atensi semua anggota kelompok awan yang lagi asik sendiri-sendiri.
"Acara ini kan berlangsung kurang lebih lima harian, jadi.. nanti di penghujung acara, setiap kelompok beserta pembimbingnya harus menampilkan suatu penampilan.." bang jin menerangkan itu semua dengan energik " yang kita mau bahas hari ini, kita mau nampilin apa nanti?.. bagaimanapun kita kan perlu persiapan. Silahkan kalian berpendapat"
"Panjang banget kata-katanya. Sepanjang jalan kenangan aja." Si aca menyahut paling awal dengan tatapan julid nya.
" Diem Lo." bang jin melotot memperingatkan
Cowok yang gue tau bernama Chiko mengangkat tangan tinggi dengan komuk semangat "kita nge reak aja gimana bang?"
"Kenapa gak sekalian Lo nyuruh kita maen kuda lumping aja?" Aca kembali menyahut sarkas.
bang jin mengusap-usap dagunya "Hmm.. dapat di pertimbangkan"
"Saya si ngikut aja." Tiba-tiba si Rey menyahut. Membuat semua mata tertuju padanya (kek Putri Indonesia aja). Semuanya melongok termasuk gue. Gak nyangka aja dia bisa ngeluarin suara.
"Asalkan bang jin tomang yang jadi kudanya." Lanjutnya bikin semua orang ketawa tenru saja kecuali bang jin. Humor gue anjlok.
"Bagussss! bagusssss ye!. Sekalinya ngomong cuman buat nistain gue." Ujar bang jin dengan air ludah yang muncrat kemana-mana. Menyebabkan hujan lokal.
"Bagussss. Tingkatkan Rey!.." Chico menyahut tak kalah derasnya.
"Harap serius dulu." Kak lea bersuara. Sambil menyeka air hujan lokal bang jin dan Chico yang mengenai lengannya. Gila. Suaranya Alus banget kayak pantat bayi.
"Ayok.. aku mah selalu serius kalo sama neng lea" ucap Chico menggerling genit.
"Huuuuuu kerdus." - jin kompor 2k20
"Mon maap. JADINYA KITA MAU NAMPILIN APAAN?!!" - aca terngegass 2k20
"Anj-u si nyai ngegass" Chico menyahut dramatis
"Di sini Ada yang bisa nyanyi gak?"
Si Rey langsung natep gue dong.
Mam?pus
Waktu itu kan gue pernah nyanyi di koridor, terus gak lama ketemu dia. Apa waktu itu dia dengan gue nyanyi ya?
"Buat apa?" Tanya Chico dengan wajah cengonya
"BUAT KOSIDAHAN! Ya buat nyanyi lah pabo!..." Sewot aca.
"Ide yang bagus. Kita kosidahan aja kalo begitu. Yang setuju silahkan geser dikit ke depan."
Semua orang mundur satu persatu termasuk gue.
Ya iyalah..
Mana berani gue kosidahan?Author
"Jadi gada yang mau kosidahan nih?"
"Jangan nyari yang ribet deh kak. Udah nyanyi aja." Sahut Lea dengan tangan yang di lipat di depan dada.
"Emang neng lea bisa nyanyi?"
"Bisa lah. Asal gak sendirian."
"Yaudah nanti sama Dede temenin deh.." Chico menggerling genit
"Yang ada, belom juga Lo nyanyi orang-orang udah lari duluan." -Aca
"Siapa bilang gue mau nyanyi?"
"Emang mau ngapain lagi selain nyanyi? Stand up comedi?" -Aca
"Gue nge rap dong.." jawab Chico dengan ekspresi bangga nya.
"Jujur aja chik, gue gak percaya. Gimana kalo nanti Lo bukannya ngerap malah solawatan." Rey ikut menyahut.
"Yeeeeeeee jangan sembarangan. "
"Kalo aza? Bisa nyanyi?" Tiba-tiba saja jin bertanya pada aza yang sedari tadi hanya diam menyimak. Semua orang nengok ke arah aza, membuat aza harus mati-matian menahan keinginannya untuk ngibrit sejauh-jauhnya.
"Engg-" belum juga aza selesai bicara tiba-tiba sebuah suara memotong.
"Dia bisa."
Semua orang sekarang kompak berganti menatap ke arah suara itu berasal.
Itu rey
Aza menegang. Ternyata dugaannya benar. Rey sempat mendengarnya bernyanyi di koridor waktu itu.
"Gue pernah denger dia nyanyi di koridor waktu itu." Lanjut Rey
Tamatlah aza.
🐾🐾
Dikit ya.
Tau kok.
Yang penting update lah ya?
Seperti biasa.
Makasih buat kalian yang masih baca cerita ini.
Pokoknya luv lah.Karena gue baik hati (🤢)
Gue kasih bonus deh..Bonus
bfpl
KAMU SEDANG MEMBACA
Changes
Novela JuvenilMempunyai riwayat gangguan kepercayaan diri membuat aza sangat membatasi diri terhadap orang luar. Hal itu membuatnya harus home schooling selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya pada jenjang sma, aza di tuntut untuk mulai membuka diri pada orang lai...