Secangkir kopi menemani malam itu
Kau tawarkan padanya seperti biasa
Tidak. Dia menolak, bilang tak mau kopi
Kopi membuatnya terjaga
Bila terjaga, membuatnya memikirkan sang dayita
Kau minumlah sendiri, katanya
Barangkali yang lain mau menemani
Dia beringsut ingin lekas tidur
Sejenak tak mau ikut campur
Dia berharap rasa itu hilang saat tidurnya
Tapi apa di kata, saat tidurpun kau tetap mengingatnya
Sepertinya dia begitu palapa, sampai dirimu tak kuasa menahannya
Benarkah kasih? Atau aku salah mengartikannya?
Kalau benar dugaanku, aku ingin mengatakan sesuatu
Kau terlalu memikirkan buana
Kau lupa bahwa ada yang selalu ada
Selalu bersamamu kala duka dan bahagia
Meski kau tak memintanya
-Han-

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and Coffee
PuisiYaa.. Hujan dan Kopi. Dua hal yang tak dapat dipisahkan dari kegiatanku. Saat hujan, sudah tentunya aku menyesap kopi kesukaanku. Dua hal inipun, alasanku membuat sajak puisi ini. Selamat menikmati