Difference

1.5K 202 4
                                    

"Kak jake~"

Hanni berlari kecil kearah jake yg sudah menunggunya selama beberapa menit didekat koridor fakultasnya.

Hari ini mereka memang janjian untuk pulang bareng. Kebetulan juga kan jake lagi ada bimbingan skripsi hari ini.

"Hai sayang.. Gimana hari ini?" tanya jake lembut sambil merangkul tubuh gadis yg sudah 5 tahun menjadi kekasihnya ini.

"Ya, gak gimana gimana. Tetap sama kayak biasanya, membosankan" jawab hanni sambil mendengus pelan.

Jake tersenyum sambil mengangguk paham. Lalu keduanya pun kembali berjalan menuju parkiran.

"Hari ini aku mau ke rumah mami. Kamu ikut ya? Mami udah masak makan siang yg enak loh"

Langkah hanni langsung berhenti setelah mendengar ucapan jake barusan.

Mungkin diluar sana, siapun gadis yg diajak ke rumah orang tua pacarnya pasti akan merasa senang karena hal itu bisa dijadikan bukti kalo kekasihnya sudah benar benar serius menjalin hubungan dengannya. Namun, tidak dengan hanni.

Bukan gimana gimana, dari awal hubungan hanni & jake memang ditentang restu dari maminya jake yg sejak awal mereka pacaran.

Lalu apa alasan maminya jake tidak merestui putra sematawayangnya itu menjalin hubungan dengan hanni?

Simple sih alasannya, yaitu karena perbedaan keyakinan diantara mereka berdua.

Tentunya hal itu adalah hal yg sangat serius & sangat ditakutkan oleh siapapun pasangan kekasih diluar sana termasuk jake & hanni sendiri.

"Sayang? Kamu kenapa kok melamun? Kamu takut ya ketemu sama mami?"

Hanni kembali menatap jake disampingnya lalu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Enggak kok, aku gapapa" kata hanni.

Jake tau saat ini hanni sedang menyembunyikan perasaan takutnya didepan dia. Jake tau seperti apa hubungan sang kekasih dengan maminya yg tidak terlalu baik.

Sebenarnya jake juga gak mau ngajak hanni, tapi kalo hanni gak ikut jake takutnya maminya bakalan mikir dia udah putus sama hanni & akan jodohin dia sama perempuan pilihannya.

Gak! Jake gak mau itu terjadi. Gimana pun caranya jake cuma mau sama hanni, bukan yg lain.

"Oh iya, kak jake, aku mau ke musholla dulu sebentar boleh? Aku belom sholat dzuhur soalnya. Gapapa kan kalo aku sholat dulu?" tanya hanni begitu mereka melewati musholla yg berada di kampus.

Tanpa berpikir panjang, jake menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan hanni barusan.

"Ya boleh dong, masa mau ibadah aku larang. Aku baru mau nanya tadi kamu udah sholat apa belum. Yaudah kamu sholat dulu aja, tasnya sini aku yg pegangin" balas jake lembut.

Hanni tersenyum setelah mendengar balasan dari jake. Kemudian ia meminta tolong kepada sang kekasih untuk menjaga tasnya & setelah itu barulah ia masuk ke dalam musholla kampus.

Hal seperti ini memang sering sekali terjadi, jake sudah terbiasa menunggu hanni untuk sholat semisal mereka sedang jalan berdua.

Selama ini, jake juga selalu rajin mengingatkan hanni untuk sholat 5 waktu semisal gadis itu lupa. Saking rajinnya, ia bahkan sampai mencatat jadwal sholat di ponselnya agar dia bisa tau kapan kapan saja waktu untuk sholat.

Tak hanya jake yg rajin mengingatkan hanni untuk ibadah, hanni pun juga sama seperti itu. Gadis itu juga selalu rajin mengingatkan jake untuk ibadah setiap hari minggu, kalo semisal jake mager ibadah pasti langsung diomelin sama dia.

Kosan CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang