"Gue capek.." gumam Rania sambil meletakkan kepalanya diatas meja kantin. Chacha, sahabat seperbobrokannya lantas mendelik "kotor anjing" katanya. Seolah tidak peduli, Rania hanya mengedikkan bahunya, "tau ga sih, kak Juna tuh.. nyebelin banget. Selalu sibuk sama ini-itu ngga jelas, gue sebagai pacar jadi ngerasa kek gak punya pacar" dengus Rania. "Enak dong, ngga kayak Aka yang terlalu over.. kesel sendiri gue nya" ini Candy yang bersuara, Rania lantas menegakkan tubuhnya, menghadap kearah Candy sepenuhnya "ya.. lo ngga tau aja--"
"Udah deh stop, pasti ntar ujung-ujungnya tubir" sela Chacha, Rania dan Candy sama-sama menghela nafas, kembali menyibukkan diri dengan lamunan masing-masing. "anjir lah kaliaaaan, galau banget cuma masalah gitu doang" dengus Chacha, Candy yang mendengar itu seketika cemberut "ya lo gatau.. " gumamnya.
"Gini deh ya, jadi masalahnya.. kak Juna itu ngga perhatian gitu Ran??" tanya Chacha, Rania mengangguk, "trus Aka terlalu overprotective sama lo Can?" tanya Chacha lagi, namun sekarang ditujukan kepada gadis berambut panjang itu, Candy. Yang ditanya lantas mengangguk, "yaudah gampang, kalian tukeran pacar aja" usul Chacha sambil menyedot kembali sisa-sisa es teh manisnya, lantas Rania dan Candy terbelalak, "yang bener aja?!" teriak Candy dengan tidak santainya, "wehh.. sans dong Can, bisa budeg nih gue" kesal Chacha, "ya habisnya lo--"
"boleh tuh dicoba" bukan, itu bukan Candy yang berbicara, karna belum sempat Candy menyelesaikan ucapannya, Rania sudah memotong terlebih dahulu. Kini giliran Rania yang ditatap horror oleh Candy,
"Lo... serisus..??"tanya candy ragu,
Mengangguk semangat "duarius malah" jawab Rania.
Candy menghela nafas, antara yakin dan tidak. Tapi, kok kayaknya seru juga??
"Yaudah.. kuy,tukeran pacar" ucapnya.
.
.
.
.
"Ntar malem dateng aja ke cafe Apology, biasanya kak Juna nyanyi disitu" ucap Rania, Candy yang baru saja selesai memasukkan barang-barangnya kedalam tas lantas mengangguk "gapapa nih?" tanyanya. sambil menyampirkan tas dibahunya Rania tersenyum, "sans.. kan emang udah niat kitanya" katanya dan kemudian merangkul Candy "dah ah.. yo balik" ajaknya, lantas mereka berjalan keluar dari kelas.
"Sayang"
Candy menoleh, mendapati pacar tampannya berjalan kearahnya.
"Kenapa?" tanya Candy,
Yang ditanya lantas mendengus, "gimana si, ya mau nganterin kamu pulang lah-- ayo" ajaknya,
Menghela nafas, "hh.. iya iyaa--
Ran, gue duluan yaa" pamitnya,Rania mengangguk, "dah sono.. Ka, bawa temen gue yang bener, jagain" ucapnya sambil memberi gestur mengusir, yang diajak berbicara mengagguk, lantas menggenggam erat tangan Candy, "ga lo suruh pun gue pasti bakal selalu jagain dia" ucapnya dengan nada yang terdengar serius, Candy mendengus "apasih, ayo pulang" ucap Candy yang melepaskan gandengannya kemudian berjalan duluan. Aka menghela nafas, menoleh sebentar ke arah sahabat sang pacar, "Ran, gue duluan ye.. cepet pulang lo" ucapnya kemudian berlari mengejar Candy. Rania hanya mengangguk-angguk "terbukti bucin" gumamnya dan kemudian melangkah menuju gerbang.
Ting!
Kajun♡
|Rania maaf, kakak ga bisa jemput, mendadak ada bimbel
|maaf ya, sayang..."Ck, lagi-lagi gini"monolog Rania sambil menatap sebal ponselnya yang berlogo apel tergigit itu. Menghela nafas, Memilih keluar dari roomchat antara dia dan sang pacar tanpa memberi jawaban terlebih dahulu, lagipula percuma membalas pesannya, Juna juga tetap tidak akan menjemputnya. lantas jarinya bergerak untuk membuka aplikasi gojek, "anjing lo kak, janji manis mulu bisanya"umpatnya. Yah.. resikonya pacaran berbeda sekolah.
.
.
.
.
+++
Chalista Wanda Aradea / Chacha
May CherryBullet