Apology Cafe
Candy menghela nafas berkali-berkali, sebelum akhirnya memilih melangkah masuk kedalam. Pandangannya mengedar kesegala penjuru, memperhatikan seisi cafe yang bernuansa khas anak remaja zaman sekarang.
"--loh.. Candy??"
Menoleh dengan cepat, lantas sedikit terkejut dengan seseorang yang baru saja memanggilnya tadi.
"Om.. Hardi?" tanyanya bingung,
Yang disebut tertawa, "iya ini om, Candy ngapain kesini? Chacha mana??" tanya lelaki yang dipanggil om tadi.
Masih kebingungan, akhirnya Candy memilih untuk angkat suara lagi "om sendiri.. kok, disini??" tanyanya, "loh-- Chacha belum ngasih tau ya?" Tanya balik orang itu, Om Hardi. Candy menggeleng pelan sambil memaksakan senyum,
Ngasi tau apaan sii, dia kaga ada omong apa-apa ke gue...
"Ini.. cafe barunya om, om pikir kamu tadi barengan sama Chacha kesini" dan terjawab sudah semua rasa kebingungan Candy.
Candy tersenyum "ah.. engga kok, Chacha belum ada ajak apa-apa" ucap Candy kepada paman sang sahabat, om Hardi mengagguk, menatap Candy sebentar kemudian beralih menatap panggung mini dipojok cafe, "Candy, mau nyanyi ngga? gantiin sebentar penyanyinya, katanya dia bakal dateng telat" tanya om Hardi, Candy mengernyit ragu "gapapa nih om??" tanyanya kemudian, lagi-lagi om Hardi tersenyum "udah.. sans"
.
.
.
.
Arjuna rissfandi, atau yang lebih sering dipanggil Juna kini sedang berlarian dari parkiran menuju cafe, sesekali melirik jam tangannya dan kemudian mengumpat,
Anjing, gw dah telat banget ini!!
Mendorong pintu cafe dengan tergesa kemudian berlari lagi menuju bagian pojok cafe. Namun, seketika langkahnya terhenti ketika melihat seorang perempuan duduk ditempatnya, menyanyi.
Hei, memangnya siapa perempuan itu??berani sekali mengambil posisinya??!
Menghela nafas sebal, lantas memilih menunggu perempuan itu hingga selesai.
Beberapa saat kemudian, yang sedari tadi jadi objek tatapan tajamnya pun turun dari panggung. Tanpa basa basi lagi, segera saja Juna menghampirinya,
"Lo siapa?" tanyanya langsung,
Merasa dipanggil, perempuan itu menoleh "o-oh gue Candy" jawabnya,
Juna mengernyit, "gue ga tanya nama ya, yang gw tanya tuh, knp bisa lo ada ditempat gue?!!" Ngegas, tipikal seorang Arjuna sekali. Bingung menjawab apa, Candy hanya terdiam, pasalnya tadi kan om Hardi yang menyuruhnya, "heh, kok--"
"Candy Juna, ada apa?" Ini om Hardi yang berbicara, membuat kalimat yang akan Juna lontarkan terpotong.
Juna sudah akan membuka mulut guna menjawab, namun lagi-lagi dipotong "oh ya.. kebetulan sekali kan, berhubung Juna juga udah dateng, kalian duet aja" usul om Hardi,
Mata Candy membola, benar-benar tidak menyangka dengan usulan om temannya yang satu ini, eh- tapi, bukankah itu bagus?? Pdkt-nya??
Menoleh kearah Juna, tanpa sengaja pandangan mereka bertemu.
"Boleh deh pak" ini Juna yang berbicara, dipikir-pikir juga, apa salahnya duet sama orang cantik?? suaranya tadi juga bagus kok,
.
.
.
.
Pukul 22.00 mereka selesai, membereskan tas masing-masing kemudian berjalan beriring menuju pintu keluar cafe setelah berpamitan dengan sang pemilik, om Hardi.
"Lo.. pulang sama siapa?" tanya Juna ketika kaki masing-masing sudah menapak trotoar diluar cafe, "dijemput kakak, nih" ucap Candy sambil menunjukkan roomchat pesannya dan sang kakak. Juna mengangguk-angguk "gue tungguin kalo gitu" ucapnya,
"Eeh.. ga usah, pulang aja sana lo!!" balas Candy, sedikit ngegas.
"Buset dah.. ngegas amet--" ucap Juna "--oh ya.. nih" lanjutnya sambil menyodorkan ponselnya, Candy mengernyit "apaan?" tanyanya bingung, "ck, elah.. minta ID line lo lah" ucap Juna, "dih.. bilang makanya" kata Candy sambil mengambil ponsel Juna. Secepat itu mereka dekat, beruntungnya karna memang mereka sama-sama banyak bicara, jadi ada saja yang dibicarakan.
"Nih" ucap Candy sambil mengembalikan ponsel Juna, si pemilik ponsel tersenyum puas, "nah gitu dong, mulai sekarang kita temenan" ucap Juna sambil menepuk-nepuk pundak Candy.
.
.
.
.
"Kemaren gue udah ketemu pacar lo Ran" ucap Candy ketika mereka melangkah menuju kantin. Rania menoleh "oh ya?bagus dong" jawabnya kelewat santai, Candy mengernyit bingung,
Buset dah.. jadi seriusan nih? ni anak kaga cemburu apa??
"Nah lo sama Aka gimana deh?" kali ini Chacha yang buka suara,
Rania menggaruk pipinya, "belum ketemu gue, nanti deh, atau kapan gitu" ucapnya,
"Iya sih.. Aka emang sulit dideketin, tapi goodluck deh ya buat kalean berdua.. wkwk" ucap Chacha lagi sambil merangkul keduanya.