Four - MBRH

33 2 0
                                    

" Hati-hati Pak dijalan, jangan mengebut " .

Seonghwa pun mendengar perkataan sekretarisnya itu, ia pun mengerti dan memencet klakson nya sekali, bertanda ia berpamitan akan pulang. Kemudian mobil pun mulai berjalan maju meninggalkan tempat awal berhenti.

Hani pun tersenyum, dan melihat mobil bosnya yang sudah melaju menjauh dari rumahnya. Ia pun kemudian masuk ke dalam rumahnya.

Seonghwa yang masih ada di jalan tersenyum, mengingat sekretarisnya saat dipesta tadi sangat pintar menyenangkan dan mengambil hati orang lain. Dengan cara yang tetap sopan dan santun.

Sepanjang jalan pulang Seonghwa senyam senyum sendiri.

...

Keesokannya di kantor.

Hani berangkat pagi sekali, ia pun melihat kantor masih sepi. Ia pun hanya menemukan satpam perusahaan yang mungkin bershift pagi.

Saat Hani berjalan dan hendak menyapa satpam di depannya. Ia melihat lelaki tinggi yang lewat dengan gerakan cepat sekali.

" Permisi pak, apakah kau melihatnya tadi? "

" Ah iya Nona. Melihat apa ya? " satpam itu menanyakan pada Hani yang bertanya tadi

" Ituloh pak.. Ah maaf mungkin salah lihat " Hani pun tersenyum dan ia pun melangkahkan kaki menuju lift untung ke ruangannya.

Di dalam lift ia masih memikirkan apa dia benar melihat sesosok lelaki atau memang itu penghuni kantornya.

Saat Hani sedang melamun memikirkannya, lift pun terbuka.

Tadinya Hani tidak menghiraukan siapa yang memencet lift itu.

Namun ia terkejut saat ada sosok lelaki yang melangkahkan kaki percis seperti yang ia lihat tadi.

Pakaian nya serba hitam, memakai hoodie hitam, masker hitam, kacamata hitam bahkan sepatu pula hitam.

Hani semakin memojoknya badannya menjauhkan lelaki itu.

Ia melirik sesekali ke pria itu. Memastikan kakinya menapak ke lantai atau tidak.

Ia mulai memeramkan mata. Berharap jika memang kalau lelaki itu hantu bisa hilang saat dia membuka matanya.

Dalam posisi merem Hani, membalikan badannya menghadap sudut lift.

Lelaki itu sadar jika perempuan yang berada bersama nya di dlm lift bertingkah aneh.

Dia melirik perempuan itu dr atas sampai bawah. Dia memikirkan jika ia kayanya kenal dengan perempuan ini.

" Permisi, Nona sekretaris Seonghwa Hyung kan? " ucapan lelaki itu membuat Hani malah berteriak. Ia berteriak karena lelaki itu menyentuh bahunya tiba-tiba

" Ampun, lepaskan aku wahai setan... "

"aku tidak pernah berbuat salah padamu. Daging ku juga tak enak " Hani tetap pada posisinya membelakai makhluk itu.

Tubuhnya sudah bergetar.

Lelaki itu bingung, dia pun hanya bisa terdiam. Dia memikirkan jika perempuan itu memang tidak mengenalinya, atau jika dia salah mengenali orang. Karena dia hanya sebatas robot yang diprogram. Jadi memory yang tersimpan semua harus di setting pemiliknya.

Ting..

Lift terbuka di lantai 3

Lelaki itu pun melangkahkan kakinya keluar.

Sedangkan Hani masih membelakai lelaki itu tidak melihat lelaki itu keluar.

Pintu lift pun tertutup kembali. Lift pun kembali berjalan menuju lantai 4

MBRH || SEONGHWA YUNHO ATEEZ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang