Friendzone (?)

73 1 0
                                    

Bagaimana ini?

Aku terjebak! Entah bagaimana bisa aku menyukaimu.

Salah! Benar-benar sungguh begitu menyukaimu!

Aku tidak tahu bagaimana rasa ini muncul. Sungguh, aku tidak bohong.

Tolong jangan salahkan aku, juga jangan salahkan rasa ini. Karena ini memang takdirku sebagai manusia untuk menyukai lawan jenis, demi keseimbangan dunia. Bukan apa-apa, juga bukan maksudku menyindir mereka yang menyukai sesama. Mungkin itu memang jalan mereka.

Namun aku, aku pun tidak pernah tahu kenapa kamu yang dipilih hatiku? Kenapa baru sekarang rasa ini muncul? Kenapa tidak sedari dulu saja? Terlalu banyak 'kenapa' dalam relungku.

Kita sudah saling mengenal sejak 13 tahun lalu, ketika kita masih di taman kanak-kanak.

Seingatku saat SD dan SMP kita tidak dekat, malahan layaknya tidak saling kenal meskipun kita berada di sekolah yang sama.

Tapi, saat kita sekelas kembali di tahun pertama SMA, kita juga biasa saja. Hanya sekedar teman sekelas.

Namun semuanya berbeda, ada sesuatu yang berubah! Tahun kedua kita satu kelas kembali. Tepatnya di semester genap, percikan-percikan kembang api itu sering meletup-letup.

Terutama ketika aku di dekat kamu.

Apa kamu tahu hal itu?

Hingga saat ini, 7 bulan sudah aku memendam rasa tanpa kamu ketahui.

Bayangkan olehmu, selama itu aku berusaha mati-matian menahan diriku, menahan kakiku, tangan, juga senyumku yang selalu merekah bila di dekatmu!

Kamu harus tahu, itu melelahkan dan menyakitkan.

Sungguh, aku pun tidak ingin rasa ini muncul, tapi apa dayaku?

Tapi tolong...tolong aku! Jangan lagi menyapaku, menutup mataku dari belakang, mengajak telapak tanganku ber-high five ria denganmu. Karena itu semua seolah aliran listrik bertegangan tinggi bagiku.

Semoga semuanya kembali berubah. Dan rasaku padamu pun lenyap.

World of WordTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang