[7] Prince's Cat

827 73 3
                                    

[Prince's Cat - 1529 words]

Enjoy~!

._____________________________________.

Siang hari itu, istana kerajaan sedang ramai.

Bukan. Bukan ramai karena adanya pesta atau sayembara.

Namun ramai karena salah satu kucing milik pangeran pertama Lee, yang sebentar lagi akan menggantikan posisi sang ayah sebagai Raja atau yang biasa disebut putra mahkota, itu hilang.

Kucing pangeran pertama Lee, Minho, sendiri ada tiga. Dua kucingnya berwarna jingga yang bernama Sooni dan Doongie, sedangkan satunya berwarna hitam abu-abu bernama Dori.

Kucing yang dimaksud hilang ialah Dori.

Dori tidak ditemukan di sudut manapun di Istana mereka yang sangat megah.

Minho yang sangat menyayangi kucing-kucingnya pun kelabakan karena takut kucingnya kenapa-napa.

Membuat Minho mulai berpikiran negatif. Pikirannya kalut.

"Kalau Dori ternyata diculik bagaimana? Lalu mereka meminta tebusan. Oh tidak, tamat riwayatku!"

Sedangkan pangeran kedua Lee yang juga merupakan adik Minho, Felix, hanya mendengus. Jengah dengan Minho yang sedari tadi mondar-mandir di hadapannya sambil menggigiti kukunya.

"Oh ayolah. Jangan memikirkan hal aneh." kata Felix.

"Lagipula itu kucing pasti akan kembali dengan sendirinya. Ia kan suka lepas sendiri." lanjut Felix.

Mata Minho menyipit.
"Tidak, Felix. Meskipun ia lepas, ia pasti akan kembali untuk makan!"

Felix menatap bosan kakaknya yang kembali mondar-mandir di depannya.

"Aku ingin tiga kucing ku utuh menyaksikanku naik tahta dan juga menikah, memiliki anak." gumam Minho.

"Memangnya kau kira kucing itu manusia?" tanya Felix.

"Benar dan stop jangan membuka mulutmu lagi. Kau tak akan paham!" jawab Minho.

Felix pun kembali di kegiatan sebelumnya yaitu tiduran sambil membaca buku.

"Oh tunggu!"

Felix menoleh melihat sang kakak menjentikkan jarinya. Seakan ada ide brilian yang muncul di kepalanya.

Lalu senyum misterius milik Minho mengembang.

'Itu pasti rencana yang buruk.' batin Felix sambil bergidik takut, mengingat meskipun sang kakak adalah putra mahkota namun otaknya sungguh psikopat.

.

Jisung, rakyat jelata yang tak memiliki rumah. Hidupnya hanya dihabiskan di jalanan seperti gelandangan.

Sebelum kedua orangtuanya meninggal, Jisung masih mendapatkan pendidikan. Namun setelahnya, Jisung kehilangan hak dan mengakibatkannya terbuang.

Untungnya masih ada rakyat yang berbaik hati untuk memberinya makanan gratis.

Untuk mencari pekerjaan pun susah karena derajatnya yang rendah. Jika bekerja, mungkin ia hanya diangkat sebagai budak. Sedangkan Jisung tidak ingin untuk menjadi korban perbudakan.

Sehingga Jisung mau tidak mau hidup luntang luntung.

Jisung tersadar dari lamunannya ketika merasakan gerakan halus di tangannya.

Hampir terperanjat ketika melihat seekor kucing hitam abu-abu.

Melihat bulu yang bersih, membuat Jisung berpikir jika kucing ini milik seseorang yang berada atau seorang bangsawan.

нєυ! | minsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang