Turun sebuah bunga sakura yang terlihat indah dan menawan dan di situ juga lah aku bertemu dengan orang yang aku cintai lebih tepatnya aku mencintainya dan dia.....aku tidak tau apakah dia mencintaiku atau tidak. Dia mempunyai rambut hitam dengan wa...
Inget buat yang umurnya blum cukup harap jangan baca ya tp kalau emang baca yaudh tp jangan jadiin ini sebuah pedoman ok untuk di dunia nyatanya inget.
Jaa lanjut ya....
"A-akutagawa san apa yang mau kamu lakukan".
Akutagawa berjalan untuk mengunci pintu kamar nya dan berjalan ke arah atsushi yang berada di atas kasur dan mulai berbisik di telinga atsushi.
"Kau adalah milikku atsushi".
"Ehh tapi akutagawa san aku ini bukan barang aku ini orang dan juga kita kan bukan pasangan bagaimana bisa aku jadi miliknya akutagawa san.
"Hari ini aku akan menjadikanmu milikku maka dari itu atsushi kita akan menjadi satu dan menikmatinya mengerti.
(Dalam hati atsushi eh jadi satu emangnya aku dan akutagawa itu tempelan apa ya dan juga maksudnya akutagawa san itu apaan sih ini aku di tali di kamar, hmm akutagawa san mau ngapain ya uhh aku jadi takut).
Kemudian akutagawa mulai memberi ciuman yang di mulutnya akutagawa sudah berisikan air yang mengandung perangsang kemudian akutagawa mulai mendekati wajah atsushi dan menciumnya.
"Ha unnhhh hmm huft huft a-akutagawa san ini minuman apa yang ada di mulut mu tadi kenapa ko rasanya panas".
"Nee atsushi sebentar lagi obatnya agar bekerja dan kamu akan menikmatinya tenang saja ya hmm".
Setelah beberapa menit atsushi merasa tubuhnya terasa panas dan membuatnya bergairah.
(Dalam hati ukkh panas sekali dan juga kenapa tubuhku jadi seperti ini apa jangan-jangan gara-gara obat yang di kasih akutagawa san).
"Uhhnnnn ahh p-panas".
Akutagawa yang mendengar desahan atsushi kemudian mendekat ke arah atsushi.
"Hmm kenapa atsushi, ahh sudah waktunya ya".
Tanpa izin dari atsushi akutagawa membuka pakaian atsushi hingga atsushi tidak menggunakan busana lagi.
"Ahhh indahnya tubuh mu nah kita mulai ya atsushi".
"Hnnn ah ap pah yang akutagawa san lakukan hah hah hnnnh".
Akutagawa pun mulai menjelajah setiap inci dari tubuh atsushi mulai dari atas dan sekarang akutagawa sedang menjilat kedua puting imut milik atsushi dan itu berhasil membuat atsushi mendesah.
"Nhhhh ahh huft huft a-akutagawa s-sannhh".
"Hmm ada apa atsushi ini baru mulai loh".
Setelah akutagawa selesai mengulum puting kecil atsushi kemudian akutagawa mulai membuka celana yang di pakai atsushi dan menemukan ke jantanan atshi yang menegang dan mulailah akutagawa mengocok batang milik atsushi dengan cepat.
"nnhhh ahh ah ah nnhh ahh a-akutagawa san b-berhennnnh ahhhh".
"wahh atsushi rasanya enak ya hmm tapi ini baru permulaan dan sekarang aku mulai yah hmm relax okk".
(Dalam hati atsushi apa yang akutagawa mau lakukan ha).
Akutagawa pun mulai memasukkan jari nya satu persatu untuk membuat lubang atsushi longgar dan mempermudah akutagawa memasukkan kejantanannya.
"Nhh ahh ahh ahh a-akutagwa sannnh ahh itu apa yang kau lakukan nhh".
"Sttt sabar ya atsushi".
Setelah cukup akutagawa pun mulai membuka celananya dan memasukkan kejantanannya ke dalam lubang atsushi.
"A-akutagawa san itu mustahil".
"Sttt rilex atsushi".
Jlebb
"Nhhhh akh uhh sakit akutagawa san".
"Hanya sebentar nanti juga nikmat okk, nahh aku mulai bergerak ya atsushi".
"Ahh nikmat Sekali atsushi lubang mu hnn menelan kejantanan ku nnnhh".
(Dalam hati atsushi apa ini kenapa kejantanan akutagawa san ada di dalam lubang ku dan lama-kelamaan rasanya nikmat).
"Ahhh ahh a-akutagawa san b-berhenti k-k-kumohon hiks".
"TIDAK karena aku ingin kau menjadi milikku atsushi".
Di tempat lain
" huft atsushi ko engga keliatan wujudnya ya hmmm kemana yaaa ahaa aku tau ke kamarnya aja ya kan biasanya atsushi itu di kurung sama si akutagawa huft kasian atsushi chan baiklah aku mau ke kosan dulu ini udah siang juga laperr".
Okkkk cukup dulu ya ntar aku lanjut lagi.
Jaa mata ashita Minna 🙋🙋🙋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
