0.3

2.5K 221 25
                                        

sorry for typo(s)
happy reading-!


lisa's side

lisa ngehentakin kakinya kesel ke lantai, sedangkan kakaknya—ten—tertawa terbahak seraya memegangi perutnya.

"ish! rese lo sumpah!" ucap lisa dengan kesal.

kemudian gadis berponi itu meninggalkan kakaknya yg masih saja tertawa terbahak. menyadari sang adik telah pergi, ten dengan segera menyusul lisa yg pergi keluar rumah untuk mengambil dus barang barangnya yg masih belum dibereskan.

"heh! tungguin anjir! hahaha." ujar ten ditengah tengah tawanya.

ia kemudian berjalan dibelakang lisa masih dengan tawanya. lisa hanya menekuk wajahnya kesal. pasalnya, sang kakak baru saja mengerjainya dengan menaruh kecoa mainan dibahu gadis tersebut. karena lisa takut dan jijik kepada kecoa, ia lalu berteriak dan berusaha menyingkirkan kecoa mainan tersebut.

hingga ia tau bahwa kakaknya lah yang telah mengerjainya dengan menaruh kecoa mainan dibahunya, saat ten tertawa dari balik tembok pembatas antara ruang tamu dan ruang keluarga.

"udah jan ngambek elahhh gue kan cuma becanda." ucap ten setelah ia puas tertawa tadi.

"bodoamat." balas lisa cuek kemudian ia mengangkat kardus barangnya yg belum dibereskan.

ten juga mengambil kardus barangnya dan berjalan membuntuti sang adik yg masih terlihat kesal.

"ck! ngambekan lo ah! ga asik!"

lisa hanya diam dan terus berjalan menuju kamarnya. saat sudah sampai didalam kamarnya, lisa dengan segera masuk dan menutup keras pintu kamarnya membuat ten yg awalnya ingin ikut masuk ke kamar lisa, terbentur pintu yg ditutup dengan keras.

"ANJIR!"

teriak ten kesakitan saat jidatnya mencium pintu dan kakinya terkena timpaan kardus barangnya yg tak sengaja ia jatuhkan saat jidat mulus nan kinclongnya mencium pintu kamar lisa.

"EH SUE YA LO! SAKIT BANGET ASW!"

lisa yg berada didalam kamarnya hanya tertawa cekikikan atas penderitaan yang dialami oleh ten. kemudian ia mendengar pintu kamarnya ditendang, dan sudah pasti oknumnya adalah ten. karena setelah menendang pintu, ten kembali berteriak kesakitan dan menyumpah serapahi lisa.

lisa hanya tertawa mendengar umpatan serta sumpah serapah yang dikeluarkan ten untuknya, apalagi saat ia mendengar sang mama mengomeli ten karena telah berbicara kasar.

setelah tawanya reda, lisa mulai membuka kardus barangnya untuk dirapihkan dikamarnya. namun seketika ia mengingat sesuatu.

"oh iya! dus yg isinya buku novel gue masih dibawah. ck! nyapein ish!" gerutunya.

kemudian lisa kembali kebawah untuk mengambil dus yang berisi buku novelnya. lisa mencari dus tersebut seraya membaca tiap tulisan yg tertera didepan dus dus tersebut.

"nah ketemu!" ucapnya senang.

namun seketika ia bingung saat melihat kotak pink berbungkus pita merah marun serta sticky note yg berada diatas dus buku novelnya.

"ini kotak siapa ya? perasaan tadi pas kesini sama bang ten gaada deh ni kotak." gumamnya bingung.

kemudian lisa membaca sticky note yang menempel dikotak tersebut.

'halo lisa! long time no see!'

begitulah tulisan yg berada disticky note tersebut. lisa mengerutkan dahinya, kemudian ia mengedarkan pandangannya kesegala arah untuk mencari siapa orang yg memberinya kotak tersebut. namun tidak ada siapa siapa disekitar rumahnya.

"ini dari siapa sih? misterius amat." gumamnya lagi.

karena penasaran, akhirnya lisa membuka kotak tersebut. saat kotaknya dibuka, lisa membulatkan matanya.

"woahhh ini kan jam tangan gucci yang mahal itu, mana ini limited edision lagi! siapa yg rela ngeluarin duit semahal ini buat beliin gue jam tangan anjir!" ucap lisa takjub saat melihat jam tangan berwarna putih berlapis berlian disekitar jam tersebut.

jam ini adalah jam yg dulu sangat ingin lisa miliki. namun sayang, harganya sangat mahal. meskipun lisa bisa membelinya hanya dengan meminta pada kedua orang tuanya, tapi lisa tidak ingin merepotkan kedua orang tuanya hanya untuk membelikannya barang semewah ini. ya walaupun jika lisa minta dibelikan, kedua orang tua lisa tidak akan merasa terberatkan karena mereka adalah orang yang sangat berada.

saat masih mengagumi jam tangan pemberian dari—entah dari siapa—tiba tiba lisa terdiam seraya mengingat.

"ini kan jam tangan limited edision yg gue mau sekitar satu setengah taun lalu ke sehun. apa jangan jangan..."

lisa menggelengkan kepalanya saat semua opini tentang sehun yg memberikan jam tangan yg dulu sangat ingin ia miliki untuk dirinya.

"ga, ga mungkin dia. dia tau gue balik kesini juga engga. yakali dia ngasih ini ke gue? lagian kan dia udah ada irene." gumamnya dengan nada ragu.

ga mungkin sehun kan?


sehun's

"sehun! sehunnnnnn!!"

gue ngehela nafas pelan kemudian berbalik kearah belakang dimana irene lagi lari kearah gue.

setelah nyampe, irene mau bergelayutan ditangan gue. tapi gue tahan, gue malu anjir! ini masih dikoridor kampus yang rame banget. nih nek lampir tiba tiba mau gelayutan aja.

"ihh kenapa hun?" tanya irene sambil masang muka sok imutnya itu.

"ga usah sok imut gitu. jijik gue liatnya. lagian udah berapa kali gue bilang sih? kita udah ga pacaran lagi, dan ga akan pernah!" balas gue dengan nada dingin.

well, gue emang bakalan bersikap dingin dihadapan irene. karena nih cewe udah bikin hidup gue kacau dulu.

irene nampilin muka sedihnya. "kamu ga kasian sama aku hun?"

gue ngedengus pas denger dia ngomong pake nada lirih dan dibuat sedih. hilih! gue mana ada sih kasian sama cewe uler kek lo!

"ck! lebay lo! kalo mau mati, mati sana! gue udah ga peduli. bodoamat lo mau mati karena penyakit lo atau lo mati bunuh diri juga. bodoamat gue bodoamat! dah sana jan ganggu gue lagi!" kata gue dengan nada sarkas kemudian kembali berjalan.

tapi baru beberapa langkah berjalan, gue langsung berhenti begitu denger teriakan dia dibelakang sana.

"KALO KAMU UDAH GA PEDULI SAMA AKU LAGI, AKU GA SEGAN SEGAN BUAT CELAKAIN LISA! AKU UDAH TAU KALO LISA UDAH BALIK LAGI."

gue mengepalkan kedua tangan gue.

"jadi, masih mau liat lisa hidupkan? atau aku harus bunuh trus dimutilasi lisa dulu biar kamu makin sengsara?"

sialan.


mwehehehehe
aku ngilu sendiri ngetik bagian akhirnya.
btw, makasih buat yg udah vote dan komen.
seperti biasa, 30+ buat next part.

©pinksr

[2] Back • HunliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang