1.1

1.4K 146 20
                                        

lisa's

lisa lagi jalan sendiri dikoridor kampus. dia baru aja selesai kelas keduanya. dimana bagas? bagas masih ada kelas, katanya setengah jam lagi dia bakal keluar–itupun kalo dosennya ga ceramah dulu.

btw, lisa sama bagas ini beda jurusan. lisa dijurusan jurnalis sedangkan bagas jurusan akuntansi. pinter? oh jelas. bagas pinter banget, bahkan dia masuk ke universitas ini lewat jalur beasiswa.

waktu lisa mau belok ke arah toilet–karna dia mau buang air dulu–lisa tiba tiba dicegat sama empat orang cewe. salah satunya lisa kenal, tapi tiganya lagi siapa? dan mau apa mereka?

"kenapa? kaget ya?" tanya cewe yg berdiri didepan ketiga temennya—waktu liat alis lisa yg mengernyit.

"ada apa?" lisa menunjukkan wajah datarnya ke irene—cewe yg kemungkinan ketua dari ketiga temennya itu yg ngehadang lisa sekarang.

irene tersenyum miring, "lo ngapain balik lagi ke sini? bikin risih mata gue liatnya."

"lo punya hak apa buat ngelarang gue balik kesini?" tanya lisa ketus.

irene ngedengus kesal dan natap tajam lisa, "lo ga usah sok kecantikan deh! dan juga, lo harus sopan ya sama senior lo! dasar cewe uler."

lisa tersenyum meremehkan, "pertama, gue emang cantik. kedua, lo kalo mau disopanin lo juga harus sopan sama gue. dan yg ketiga, bukannya lo yg cewe uler ya?"

irene melototkan matanya saat mendengar jawaban yg diberikan lisa juga wajah lisa yg menurutnya sangat menyebalkan.

ia mengepalkan kedua telapak tangannya kesal, "guys, bawa dia."

tiga orang yg tadinya bersedekap dada dibelakang irene pun langsung ngehampirin lisa trus mereka nyeret lisa masuk kedalam toilet cewe yg sedang sepi. salah satu diantara mereka ngunci pintu toilet dari dalam.

"aw! apa apaan sih!" kesal lisa saat mereka menyeret lisa kedalam toilet.

irene bersedekap dada, ia lalu berjalan menghampiri lisa yg tengah meringis karena tarikan tadi dengan arrogant.

"enaknya gue apain ya cewe jalang satu ini." gumam irene dengan tampang berfikirnya.

"ga usah macem macem, atau gue teriak!" ancam lisa dengan nada tajam.

irene tersenyum licik, "silahkan. lagian juga nih toilet sepi."

"sialan." umpat lisa pelan.

"hahaha, yaudah deh gausah lama lama lagi. guys, silahkan kalian nikmati buat nyiksa dia." ucap irene sambil mengeluarkan gunting dari dalam tasnya.

lisa yg liat mendadak diem dan ketakutan. sumpah, lisa ga pernah liat irene kayak gini. apalagi ekspresi irene yg kayak psikopat, bikin lisa jadi tambah takut.

"mau ngapain lo? lepasin!!" lisa berontak waktu dua temen irene mencengkram tangan kanan kirinya.

"lepass!!!" teriak lisa berusaha buat ngelepas cengkraman dua temen irene.

irene tertawa jahat, "makanyaaa jangan suka cari masalah sama irene."

"gue ga pernah nyari masalah sama lo! sekalipun ga pernah!" ucap lisa ga terima.

"oh ya? buktinya dengan lo balik lagi, sehun jadi makin benci sama gue. sebelumnya dia baik baik aja kok waktu gaada lo, tapi semenjak lo dateng lagi, semuanya jadi kacau. dan lo harus ngerasain akibat dari perbuatan lo itu!" ucap irene tajam yg kemudian menjambak rambut lisa hingga lisa setengah membungkuk.

"asshhh..." rintih lisa kesakitan.

"j-jangannn." lirih lisa waktu irene ngejambak sambil ngeguntingin rambut lisa dengan sadis.

[2] Back • HunliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang