PROLOG

187 11 6
                                    

HAPPY READING 😊

"Akan ada masanya dimana lo mengerti perasaanku pus..."

Dione yang memperhatikan Puspa dengan damai, Puspa dengan wajahnya yang sangat pucat, dan rambutnya yang ditutupi oleh kupluk warna dusty kesayangannya, Puspa tak menganggap ucapan Dione ia hanya terus menatap senja yang mulai menghilang dan membuat bumi gelap.

"Gue gak akan bisa menerima perasaan lo Yon" ucapnya tegas menatap Dione.

"Apa?! Apa alasan Lo?".

"Gue gak punya alasan".

"Gak mungkin, gak mungkin ada alasan! Apa karna Ajun ngelarang Lo?!".

"Stop! Stop salahin Ajun, Ajun gak salah! Gue yang gak mau aja sama Lo".

"Kenapa? Bukanya selama ini kita saling punya rasa kenapa?!".

"Karna gue sakit! Gue penyakitan, gue takut ninggalin Lo" Puspa menangis, menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Dione yang masih syok mendengar ucapan Puspa, Dione benar-benar tidak tahu jika Puspa selama ini mempunyai penyakit.

Dione memeluk Puspa yang sedang menangis, ia membiarkan wajah Puspa tenggelam di dada Dione.

"Gue selama ini sakit leukemia Yon.. hiks"

Dione benar-benar tidak bisa mengucap kalimat apapun, ia hanya bisa memeluk Puspa.

"Gue coba umpetin penyakit gue, biar semua gak nganggep gue lemah Yon..." Puspa yang masih terisak, "gue juga nahan perasaan gue tapi gk bisa, gue takut ninggalin Lo"

Puspa kini sangat lemah dihadapan Dione, Puspa sudah tidak kuat menyembunyikannya lagi dari Dione. karna hanya Ajun, viona, anggar dan Sam yang mengetahui bahwa Puspa memiliki penyakit itu semenjak ia masuk SMP.

Dione memegang pundak Puspa kuat, menatapnya pekat "Lo kuat pus, Lo perempuan paling kuat yang gue temui"

"Nggak Yon.. hiks"

"Nggak! Liat gue, Lo gak lemah pus Lo kuat"

Puspa kembali memeluk Dione, hangat yang Puspa rasakan hatinya tenang berada di pelukan Dione.

"Gue sayang Lo.." Dione mengelus rambut Puspa

Story From PuspaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang