6| Bagian Enam

29 5 5
                                    

DONGENG MALAM HARI

NOW PLAYING | GLEN FREDLY - AKHIR SEBUAH CARITA


Selamat membaca kisah dari Puspa

[JANGAN LUPA VOTMEN UNTUK CERITA INI!]

__________

Sepulang sekolah mereka benar-benar marah pada Puspa, tak menyapanya sama sekali hanya untuk sekedar lambaian tangan. Puspa berjalan menuju parkiran namun tak ada mobil liona disana sekolah pun sudah mulai sepi, terpaksa Puspa harus naik angkutan umum.

Selama perjalanan pulang Puspa menatap pekat kearah jalanan karena posisinya berada dibelakang pojok membuatnya dapat melihat jelas jalanan, namun matanya kini tertuju pada seorang yang mengendarai motor dibelakang persis angkot yang ia tumpangi.

Dione yang melambaikan tangannya pada Puspa yang menatap kearahnya pun membunyikan klaksonnya, Puspa hanya memasang wajah datarnya.

"Itu temen si Eneng" tanya ibu-ibu di hadapannya.

"Emm bukan Bu."

Motor Dione kini mengarah pada balik jendela terbuka yang berada dibalik Puspa, wajah Puspa semakin dibuat bingung pada Dione.

Dan motor kembali melaju pada jendela dekat supir angkot.

"Iya itu temennya kan neng?" Tanya ibu lainnya, Puspa menggeleng cepat.

Supir angkot kini menghentikan lajuannya.

"Neng turun ya itu pacarnya," ucapannya supir sungguh malu bagi Puspa bagaimana bisa ia mengatakan bahwa Dione adalah pacarnya, dengan terpaksa Puspa turun dengan wajah malu.

Puspa turun tepat disamping Dione, "kak Dione kenapa si?"

"Mau nganterin pulang."

"Kan tadi juga gue mau pulang kak."

Tanpa persetujuan dari Puspa, Dione menyerahkan helm pada Puspa.

***

Puspa sudah sampai dengan selamat diantarkan oleh Dione dengan terpaksa.

"Makasih kak," ucap Puspa lalu cepat-cepat masuk kedalam rumah.

Dan dari balik gorden jendela kamar Liona melihat Puspa yang diantarkan oleh sahabat yang selama ini ia cintai.

Puspa masuk kedalam kamarnya, hari ini ia sungguh merasa sangat lelah. Saat ia membuka pintu kamarnya, Liona yang tengah duduk di kursi meja belajarnya.

"Kak ngapain disini?" Tanya Puspa sambil meletakkan tasnya.

"Deket banget ya sama Dione?"

"Ah! Nggak kok kak tadi-

"Tadinya gue oke aja Lo kenal sama Dione, tapi kok kesini malah gak oke ya?" Ucapnya.

"Kak gue sama kak-

Lagi-lagi ucapannya dipotong oleh Liona, "makin Deket, makin buat gue susah buat dapetin dia."

Puspa memucat ia sungguh takut apa yang diucap oleh Liona barusan, Puspa hanya diantarkan pulang namun itu membuat Liona sekarang berbicara sekeras itu padanya. Lalu Liona pergi meninggalkan kamar Puspa.

Puspa segera mandi menyegarkan badannya juga fikirannya, setelah badannya benar-benar sudah segar lalu Puspa membantingkan tubuhnya di atas kasur menatap pekat dinding kamarnya yang bercat putih tulang. Fikiran Puspa flashback mengarah pada kejadian sahabatnya yang terlihat sangat kecewa padanya, padahal ia hanya terjebak oleh Dione dirooftop dan Liona kakaknya yang salah paham padanya saat Puspa diantarkan oleh Dione.

Story From PuspaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang