Bertemu

73 1 0
                                    


SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLOW DULU BARU BISA MEMBACA

***

"Eh ini kenapasih ko pada lari-lari" Cara bertanya pada keempat teman baru nya.

"Mana gue tau car, kita kan dari tadi dikantin" jawab Cahaya.

"Ah paling anak Laskar baru beres tauran. Kita aja yang keasikan dikantin ga liat anak-anak laskar yang cakep nya naudzubillah" heboh Finky.

"Wait, tauran? Anak laskar? Siapa deh gue gangerti" Cara memasang wajah bingung nya yang justru membuat orang lain gemas.

"Tar kita jelasin sama lo kalo ketemu mereka" Luna yang dari tadi diam akhirnya angkat bicara.

***

Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Kini keempat wanita cantik itu tengah berjalan dikoridor sekolah yang tentunya masih lumayan ramai.

Saat Cara memainkan ponsel nya dan tidak fokus ke depan. Dia merasa menabrak sesuatu yang keras mungkin tembok fikirnya.

Eh, wait. Tembok? Tapi ko

Cara mendongakan kepalanya karena dia berfikir masa tembok punya wangi parfum yang super duper wangi bener.

Mata Cara terbelalak seakan-akan matanya akan keluar. Bagaimana tidak akan keluar jika ternyata yang dia tabrak dada bidang seorang cowo. Cowo yang sama yang menabrak dia saat beberapa minggu yang lalu yang begitu begitu aja tanpa nolongin dia.

"LO" tunjuk Cara.

Yang ditunjuk hanya menaikan alis nya sebelah tanda "apa"

"Lo yang nabrak gue waktu itu, dan sekarang lo yang nabrak gue lagi, kemaren lutut gue yang luka sekarang jidat gue tar apalagi? Sial mulu gue ketemu lo" emosi Cara udah sampe ubun-ubun guys

"Car lo mau cari mati" Finky berbisik di telinga Cara.

"Apasi lo, emang dia yang salah ko Cowo brandal ke lo belain" sarkas Cara.

"Maaf ya ka Angkasa, Cara murid baru disini jadi belum tau kakak" akhirnya Luna meminta maaf karena bagaimanapun dia takut teman baru nya akan bermasalah dengan ketua laskar yang super duper kejam.

Angkasa melengos pergi meninggalkan cara yang masih cengo ditempatnya karena teman-temannya malah membela si brandal itu.

***
Hai gimana chapter ini? Jangan lupa vote sama comment nya ya:)

***Hai gimana chapter ini? Jangan lupa vote sama comment nya ya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ASARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang