Pangeran Ritsu terbangun sesaat setelah [Name] pergi meninggalkan istana. Semua orang tentu saja terkejut, apalagi tiga ksatria penjaga pangeran.
Ketiganya melihat dengan kepala mereka sendiri saat Pangeran tidak bereaksi sedikitpun ketika [Name] menciumnya. Gadis itu bahkan terlihat sedih ketika ia tidak bisa menyelamatkan Pangeran.
"Mimpiku terlalu indah untuk ditinggalkan."
Itu jawaban Pangeran Ritsu ketika ditanya mengapa dia tidak bangun ketika [Name] menciumnya.
"Mimpi apakah itu hingga membuat Anda tidak rela untuk meninggalkannya, Yang Mulia?"
Pangeran Ritsu tersenyum kecil mendengar pertanyaan itu. Lalu dengan tatapannya yang menerawang, Pangeran tampan itu menjawab,
"Aku bermimpi bertemu dengan seorang gadis dan berdansa dengannya di dekat danau istana."
***********
Ruangan altar telah dipenuhi banyak orang. Entah itu dari kerajaan Raja Leo atau kerajaan lain.
Pernikahan dilaksanakan di istana. Istana itu tempat yang besar dan luas, tentu untuk mengadakan acara pernikahan adalah hal yang sangat mungkin dan mudah.
"Baiklah, upacara pernikahan akan segera dimulai. Harap para tamu undangan duduk di tempat duduk masing-masing." ujar seorang yang memandu acara tersebut.
"Mempelai pria silahkan masuk."
Kriettt ...
Semua orang di dalam ruangan sontak melihat ke arah pintu.
Di sana berdiri seorang pria dengan setelan jas berwarna putih bersih serta sepatu yang senada dengan bajunya. Wajahnya terlihat sangat tampan hingga membuat semua gadis di ruangan tak bisa mengalihkan perhatian mereka dari sosok itu.
Kakinya melangkah ke dalam altar diiringi tepuk tangan meriah dari semua orang. Sesampainya di depan, ia memberi hormat pada pendeta yang akan menikahkannya dengan seorang gadis penyelamat hidupnya.
"Mempelai wanita silahkan masuk."
Iris merah darah milik Pangeran Ritsu turut teralihkan ke arah pintu masuk layaknya tamu undangan yang lain. Disana ia bisa melihat [Name] tengah berjalan dengan pakaian serba putih yang membalut tubuh ramping gadis itu.
Ting.. Ting.. Ting Ting..
Lonceng mulai berdentang, dan lagu pernikahan pun dimainkan seorang pianis saat dengan anggun, [Name] melangkahkan kakinya ke arah Pangeran Ritsu.
Begitu gadis itu tiba di hadapan sang Pangeran, Hokuto, boss di tempatnya bekerja yang sudah [Name] anggap sebagai Ayah sendiri itu memberikan tangannya pada Pangeran Ritsu.
"Tolong jaga dia."
Pangeran Ritsu mengangguk sebagai jawaban.
"Sudah saatnya, Pangeran."
Mendengar suara sang pendeta, kedua mempelai itu lantas saling berhadapan satu sama lain.
"... Pangeran Ritsu, bersediakah Anda menikahi dan mencintai Nona [Full Name], selalu bersama dalam suka dan duka, serta saling mencintai hingga maut memisahkan?" ucap sang pendeta.
"Ya, saya bersedia." jawab Pangeran Ritsu tanpa melepaskan pandangannya dari wajah [Name] yang cantik.
Sang pendeta tersenyum lalu menatap ke arah mempelai wanita, "... Nona [Full Name], bersediakah Anda menikahi dan mencintai Pangeran Ritsu, selalu bersama dalam suka dan duka, serta saling mencintai hingga maut memisahkan?"
"Ya, saya bersedia.." jawab [Name] saat pendeta selesai mengucap janji tersebut.
"Pangeran Ritsu, dan tuan Putri [Name], sekarang Hamba nyatakan kalian resmi menjadi pasangan suami istri."
Kalimat Pendeta itu sontak membuat semua tamu bertepuk tangan. Pasangan pengantin baru itu pun tersenyum bahagia.
Pangeran Ritsu mendekatkan tubuhnya ke arah [Name] lalu mengecup dahi istrinya itu cukup lama.
"Aku mencintaimu, Permaisuriku." Ucap Pangeran Ritsu setelah menghakhiri ciumannya.
[Name] mengangguk. Senyum manis tak lepas dari wajah cantik gadis itu, "Aku juga mencintaimu, Pangeranku."
.
.END
Words : 503
Project nya kelaaaaarrrrr
Horeeee //tebarpakudijalan
Makasih yang udah nyempetin baca dan ninggalin jejak yaaaaaaSampai jumpa di cerita gajeku selanjutnyaaaa
Baibai ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch Roles: Sleeping Beauty [Sakuma Ritsu x Reader] ✓
FanficKarena ulah seseorang, hidup sang pangeran kini dalam bahaya. "Sebenarnya ada satu cara yang bisa menyelamatkan pangeran Ritsu, Yang Mulia." "Apa itu? Cepat katakan!" "Yang bisa mematahkan kutukan Pangeran Ritsu adalah ciuman dari seorang gadis yan...