hallo semua hehe...
ini tulisan pertama yang bakal gentayangan diwattpad selama kedepannya,
jadi please kasih comment buat masukan gimana ceritanya plus jangan lupa vote ya,
ngevote gratis kok :(Hak cipta dilindungi oleh Allah SWT
*****************************
‴ terkadang kita merasa tersakiti, padahal tanpa sadar kita telah menyakiti orang lain ‴
Satu minggu yang lalu adalah hari bersejarah yang paling kacau dalam hidupku. aku merasa yatim piatu padahal masih ada ibu. merasa sendiri padahal masih ada yang mencintai.......mungkin?
Sore itu aku baru pulang dari pusat perbelanjaan bareng amel sama winda. walaupun baru 6 bulan kenal sama mereka tapi rasanya kita udah klop banget. selain mereka cantik ternyata mereka seorang content creator. amel dan winda itu dulunya satu SMP. disekolahnya dulu mereka bisa dikatakan bintang jadi tidak heran kalau mereka mempunyai banyak followers, bahkan amel sudah sering mendapat endors produk. kalau winda sendiri memang belum seterkenal amel tapi aku yakin lambat laun winda juga sama terkenalnya. karena mereka sering membuat konten bersama pasti nama winda akan naik juga.
kalau aku? yaa walaupun tidak seterkenal michel jakson setidaknya instagram mengenali wajahku. kalau dibilang selebgram mungkin belum ya, karena lingkup followersku hanya sebatas orang orang yang kukenali. tapi memang semenjak berteman sama amel dan winda followersku lumayan naik.
Seperti biasa ketika aku pulang mereka, keluarga baruku yang baru tumbuh tiga bulan yang lalu itu tengah duduk diruang tamu. dan seperti halnya aku selama ini, aku langsung menyelonong masuk tanpa permisi.
"baru pulang mar?"
sapa lelaki berusia 40 tahunan yang sekarang menjabat sebagai papa baruku itu. aku masih belum sudi untuk memanggilnya papa jadi aku memanggilnya om seno.
aku hanya diam, tetap melenggang seperti tak ada apa apa.
"sini dulu, mama mau ngomong"
kata mama sambil tersenyum, bahkan mama sampai mengulurkan tangannya agar aku mendekat.sebenarnya aku malas ikut bergabung, tapi entah kenapa kakiku berjalan begitu saja kearah mereka. mama langsung merenggutku untuk duduk disampingnya.
"abis shoping ya? papa dibeliin sesuatu gak?"
aku hanya diam, malas menjawab pertanyaan basa basi itu. om seno yang tak mendapat respon dariku langsung meneguk kopinya, berusaha santai walaupun aku tahu mungkin hatinya tengah dongkol. hingga terjadi keheningan beberapa saat
"gimana sekolahnya sayang? baik baik ajakan?" Suara mama memecah keheningan
aku belum menjawab, mama dan om seno malah saling lirik seperti mengkodekan sesuatu.
"suka gak tinggal dibandung?" tanya mama lagi.
"sebenernya ada apa sih mah? langsung aja deh" jawabku kecut
"ehmmm" om seno berdeham, seperti ingin mengatakan sesuatu yang berat.
"mara pingin gak sekolah diluar negeri?" ucapnya sambil tersenyum, seolah olah tawarannya adalah hal yang semua orang inginkan.
aku sedikit melotot, mencerna pertanyaan om seno barusan.
aku diam tak bergeming. mama yang melihat itu langsung ambil posisi."jadi begini sayang"
ucap mama sambil melirik papa. papa mengangguk."papakan masih ada kontrak kerja dichina, jadi gimana kalo kita semua pindah kesana? bareng bareng disana?" senyum mama menawarkan
aku menoleh kearah mama, minta penjelasan lagi. aku masih tak percaya dengan apa yang barusan mama bilang. tak pernah terbayang olehku akan meninggalkan bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Al- Mar'atus sholihah
Teen Fictioncoba baca dulu.... kira kira deskripsi apa yang cocok untuk cerita ini? Note : Cerita ini akan update setiap hari kamis pukul 22.00 WIB, So.... please tinggalin jejak kalian dengan follow + vote + komen disetiap bab, biar author tetep yakin untuk l...