Bab 5 : kaget

10 1 0
                                    

Hak cipta Dilindungi oleh Allah SWT.

                                                                    **************************

Dari kejauhan aku melihat punggungnya. laki-laki itu tengah berbincang dengan bu de.
siapa? siapa laki-laki yang katanya temanku itu? laki-laki mana yang tiba tiba kenal denganku?
hatiku benar-benar tak karuan, keringat dingin. aku takut jika laki-laki ini justru akan membahayakan kami dengan berpura-pura mencariku.
lalu seperti di berita yang viral itu, modus begal atau pencuri yang berpura pura menjadi tamu.

"eh"

aku terbelalak saat lelaki yang kini tengah mengobrol dengan bu de itu menoleh, membuat kedua bola mataku rasanya mau keluar, tak percaya.

"yoga???"

"hai mar..." sapanya santai

aku masih bingung kenapa laki-laki ini tiba-tiba datang kerumah?

"jadikan ambil makalah yang tadi siang?"

"hah?" tanyaku bingung

"iya, makalah tentang nasi goreng pinggir jalan akibat globalisasi" tuturnya

aku mengerutkan alis, kali ini dia membuatku benar-benar bingung.... ngomong apa sih?

"kok bengong mar? ini bener temen satu kelas kamu kan?" tanya bu de memastikan.

aku tidak tahu harus bagaimana. aku melirik ke arah yoga, laki-laki itu berkedip memberi isyarat untuk meng 'iyakan pertanyaan bu de.

"iy......iya bu de, maaf baru inget tadi siang udah janji mau ambil makalah ditempat fotocopy. soalnya besok tokonya tutup"  jawabku bohong.

"kamu nggak bohong kan mar? soalnya bu de agak was was ya, kamu kan disini baru belum banyak kenal orang sama daerah sini" 

"aman kok tan, ini saya titip kartu kesiswaan sama STNK motor saya disini ya, biar tante percaya kalo saya gak akan bawa kabur mara"
kata yoga meyakinkan, sambil mengeluarkan STNK dari dalam dompetnya.

"apa perlu BPKBnya juga tan?"

"hahahaha bisa aja kamu mah, nanti malah tante gadein motor kamu"

"yaudah sana siap siap mar. kalo keluarnya sekarangkan pulangnya jadi gak kemaleman"
titah bu de, dan entah kenapa kakiku mengikuti saja perintah itu.

aku langsung mengambil cardigan dalam keadaan linglung.

"izin dulu ya tan, maaf banget malem malem ganggu soalnya tokonya besok libur"

"iya hati hati ya, jangan malem malem pulangnya"

lalu kami pamit. sembari berjalan keluar aku mencoba mencerna semua kejadian ini. apa jangan-jangan ini hanya dalih yoga untuk mengajakku keluar?

"stop.....jangan bilang ini?"

"sorry, aku cuma pengen ngajak makan doang kok, suer deh" katanya sambil chees dua jari.

aku hanya mendengus kesal, benar ternyata dugaanku. ternyata semuanya tadi hanya alibi.

"gapapa kan?" tanyanya sembari menyerahkan helm.

" ya gimana udah terlanjur keluar" dengusku

aku sedikit lega tadi karena dugaanku salah, aku mengira akan ada kejadian menggemparkan malam ini dirumah. 

Al- Mar'atus sholihahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang