12 : Padahal hanya diundang makan malam biasa

97 21 1
                                    


Hari yang ditunggu pun datang. 

Padahal Aku hanya diundang makan malam biasa, tapi kenapa aku malah terlalu mempermasalahkannya? tinggal makan dengan sopan kan? Aku akan sangat malu jika saja Saiko mendengar pembahasan ku dengan Sou kemarin. terutama tentang RPG. 

Jarak antara Apartemenku dengan Rumah Saiko tidak terlalu jauh, jadi aku berjalan saja. Selama di perjalanan aku berkali-berkali menghela nafas, mencoba menghilangkan rasa gugup. Sesekali, jika menemukan suatu objek yang memungkinkanku untuk bercermin, maka aku akan bercermin untuk memastikan penampilanku. Meskipun aku tahu, walaupun Aku bercermin ribuan kali wajahku tidak akan berubah menjadi Aktor tampan yang dapat menaklukan hati setiap wanita. 

kalaupun itu mungkin terjadi, Aku cukup menaklukan Hati Saiko saja. aku hanya ingin Saiko, bukan yang lain. 

dan disinilah aku, berdiri di depan pintu rumah, dengan jari yang gemetaran di udara, hendak menekan Bel. Terakhir kali aku datang kesini, aku bahkan belum sempat menekan Bel dan langsung masuk ke dalam rumah. kalau diingat-ingat lagi hari itu benar-benar menyeramkan. Lalu apa-apaan dengan sikapku yang sok berani ku itu? astaga, apa yang harus kulakukan didepan ayahnya nanti? 

Aku berkali-kali meyakinkan diriku sendiri bahwa aku bukan seorang pengecut. Lalu sebelum para tetangga mencurigai yang aneh-aneh, aku pun menekan Bel. Baru beberapa saat, Pintu sudah dibukakan. 

"Irasshaimase~Silahkan Masuk Kurowa-san!" sambut Saiko dengan nada khasnya ketika bekerja paruh waktu. 

"ah-Konbanwa, lama tidak bertemu Saiko-chan." aku jadi berdebar setelah cukup lama tidak bertemu dengan Gadis ini. 

"hihi, Ayo masuk! Ayah daritadi terus menanyakanmu." Ia tertawa kecil, lalu menutup pintu begitu Aku masuk. 

"permisi..." Di ruang tengah, Ayah Saiko sedang menonton TV. ia langsung menoleh begitu menyadari keberadaanku. 

"Anak Muda, bagaimana kabarmu?" tanya Ayah Saiko dengan suara beratnya. Penampilannya terlihat jauh lebih segar dibanding sebelumnya, bahkan terlihat lebih muda begitu janggutnya dicukur. 

"Lama tidak bertemu, Kurumi-san! Saya Baik, bagaimana dengan Anda?" aku membungkuk. 

"tidak usah terlalu kaku begitu, santai saja. lalu, Kau sedikit keliru memanggil namaku." Jawab Ayah Saiko sambil memberi isyarat untuk mengikutinya. Ia membawaku ke Meja makan. di Meja makan terlihat Saiko yang mondar-mandir dari Dapur ke meja makan, menghidangkan makan malam. 

"Apa perlu ku bantu, Saiko-chan?" tawarku. 

"tidak, tidak apa-apa Kurowa-san. sedikit lagi selesai. Silahkan duduk." aku pun duduk sesuai perkatannya. tapi atmosfir disini terasa berat karena hanya ada aku dan Ayah Saiko di meja makan. 

"anu, apa maksud anda tentang kekeliruan saya saat memanggil nama anda?" aku memulai percakapan. aku daritadi kepikiran soal tadi. 

"Kurumizawa, itu nama belakang kami. yah, nama kami cukup panjang, jadi kurasa tidak masalah jika kau memanggilku begitu." Aku terkejut. spontan aku menoleh pada Saiko yang sedang menuang Teh kedalam cangkir. Ia tertawa kecil, lalu menjelaskan semuanya. 

"Maaf Ayah, dari awal aku memang memperkenalkan diriku sebagai "Kurumi Saiko". Kurowa-san tidak ada maksud untuk menyingkatnya, kok. Aku lah yang menyingkatnya." jelasnya dengan ekspresi tak bersalah. 

"dasar, untuk apa kau menyingkatnya?"

"Salah satu siswa di Kampus juga melakukan hal itu, saat berkenalan dengan orang lain. Kupikir aku juga ingin melakukannya." jelasnya, sekali lagi dengan wajah tak bersalah. 

DREAM |  EVE UTAITE X OC FANFICTION   ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang