9 : Pulang (1)

99 22 6
                                    


Aku terbangun karena menyadari gerakan seseorang disampingku.

"Saiko-chan?" panggilku dengan suara serak khas baru bangun.

"eh,Kurowa-san? Gomen, kau jadi terbangun hehe" Saiko tertawa, tetapi terdengar seperti dipaksakan.

"apa aku...tadi malam..tertidur di Bahu mu?" tanya Saiko ragu-ragu.

"i-iya." Tidak mungkin kan, kalau aku jawab aku yang memindahkan kepalamu kepundakku, begitu?

"astaga..apa yang aku lakukan? Malunya..." wajahnya sekarang berubah semerah kepiting rebus.

"tidak apa-apa, Saiko-chan. Jangan terlalu dipikirkan. Beruntungnya, baru kau seorang yang pernah tidur di bahuku." Eh, apa nya yang beruntung?

"benarkah? Yah...tetap saja, itu seperti adegan di manga atau anime Romance. Astaga, aku tidak pernah membayangkan hal ini akan terjadi! " sambil berteriak, Saiko segera berlari menuju dapur dengan wajah yang masih sangat memerah.

"ah, Hati-hati Saiko-" belum selesai kalimatku, Saiko sudah benar-benar terjatuh sebelum sampai ke dapur.

Panik, akupun berlari menghampirinya, lalu mebantunya berdiri.

"kau baik-baik saja?"

"iya, jangan khawatir!" Saiko tersenyum.

"lain kali Hati-hati, nanti kau bisa jatuh!" omelku.

"iyaa...iya."

Lalu akupun mengikuti Saiko yang berjalan ke dapur. Aku pun memerhatikannya menyiapkan alat dan bahan untuk menyiapkan sarapan pagi ini. Ia ingin membuat Sandwich.

"kenapa kau memerhatikanku begitu?" tanya Saiko Heran setelah menoleh padaku sebentar.

"aku hanya takut ada kejadian seperti jarimu tergores pisau, tanganmu kena minyak,, atau semacamnya. Aku tidak mau kau terluka."

Saiko tertawa kecil. "Tidak apa-apa Kurowa-san. Tidak akan terjadi hal-hal seperti itu. Aku berjanji akan berhati-hati."

"sungguh?" Saiko mengangguk.

"kalau begitu...aku mandi dulu." saiko pun menganguk sekali lagi.

Setelah itu aku berjalan meninggalkan dapur, menuju Kamarku, tepatnya di Kamar Mandi. Tentu saja, untuk mandi.

Selesai Mandi, sarapan sudah tersedia diatas meja. Tapi aku tidak melihat keberadaan Saiko dimana-mana. Mataku mencari-cari keberadaannya ke segala arah, sampai aku menemukan kertas kecil yang terlipat diatas meja. Kertas tersebut berisi tulisan tangan : 'Kurowa-san, aku pinjam kamar mandimu ya!'. ah, dia sedang Mandi.

Apa boleh buat, aku pun menunggu Saiko sampai selesai.

Kemudian Saiko muncul di ruang Dapur, dengan pakaiannya yang ia pakai sebelum menginap di Apartemenku. Ada apa? Sudah ingin Pulang?

"eh? belum mulai makan?" aku menggeleng.

"kenapa?"

"aku menunggumu selesai."

"oh begitu.."

"ayo sarapan!"

Kami pun mulai sarapan. Hening. Mungkin Masih Canggung dengan yang tadi pagi.

"nee, Kurowa-san." Saiko memulai percakapan.

"aku rasa aku akan pulang hari ini." katanya.

"eh?"

"aku minta maaf, Kurowa-san! aku akan menyempatkan datang untuk merawatmu sampai sembuh sesuai janjiku. Lalu kau bisa menghubungiku kalau butuh apa-apa."

DREAM |  EVE UTAITE X OC FANFICTION   ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang