14 : Gelisah

96 24 27
                                    


Sebentar lagi musim panas akan berakhir. Sudah beberapa hari ini aku tidak melihat Kurowa-san mampir ke Cafe. Hanya Sou yang sesekali datang di pagi hari untuk modus mendekati Mio-chan.

Aneh. Harusnya aku tidak gelisah begini. Memangnya aku siapa? Memangnya kenapa kalau dia tidak memberi kabar padaku? Ayolah, aku harus sadar diri.

Apa yang aku harapkan? Duniaku dengan dunianya sangat jauh berbeda. Tapi perlahan-lahan ia mulai memasuki duniaku. Mewarnai setiap sudutnya yang monokrom. Apa aku juga boleh begitu? Mencoba memasuki Dunianya yang begitu indah?

Kalau dipikir-pikir lagi ini benar-benar terlihat seperti mimpi. Aku sendiri sulit mempercayainya. Beberapa tahun lalu aku hanya bisa menyaksikan penampilannya dari kursi penonton, memandangnya penuh kekaguman. Dan kemarin, bahkan aku tidur di ranjang yang sama dengannya. Haha. Kedengarannya seperti imajinasi anak gadis kan?

Makna dari Cinta...

Dia bilang kalau aku menemukan Cinta, perlahan-lahan Dunia ku akan berubah. Berubah menjadi dunia yang tidak kubenci. Menjadi Dunia kebahagiaanku.

Kini duniaku perlahan berubah. Impianku mulai terwujud menjadi kenyataan. Kalau benar penyebabnya adalah Cinta, maka berarti disaat bertemu dengannya lah perlahan duniaku berubah. Bukan di Toko Roti, Bukan saat ia menyelamatkanku,   jauh sebelum itu.

Benar.

Di waktu ia memberitahuku soal Cinta, di waktu itu juga Perasaan Cintaku mulai tumbuh padanya.

***

"Kurumi!" Panggilan dari Mio-chan membuatku tersontak kaget, pasalnya dari tadi aku melamun.

"Y-ya?" jawabku gelagapan.

"serius sekali melamunnya, Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Mio-chan yang sedang sibuk mengelap meja.

"tidak ada apa-apa." Aku pun memilih untuk membantu mengelap meja satunya. Cafe belum buka.  Baru hanya tiga orang yang hadir di Pagi ini, mereka berdua dan Owner Cafe ini, Hinazuki-san.

"Benarkah?" Mio-chan menghentikan aktifitasnya.

Aku mengangguk.

Mio-chan memperhatikanku lamat-lamat.

"Ada apa?"

"Tidak, aku hanya berpikir kalau selama ini hanya aku yang suka bercerita tentang hal-hal yang terjadi padaku, lalu kau akan setia mendengarkanku. Tapi kau jarang bercerita padaku, dan secara tiba-tiba kau mengenalkanku pada Eve dan Sou saat bekerja dan mengungkapkan bahwa kalian berteman. Astaga, sampai sekarang aku masih kurang percaya dengan yang terjadi pada hari itu." Kemudiam Mio-chan menghirup nafas sebanyak yang di bisa, lalu mengeluarkannya kembali untuk menormalkan pernafasannya.

Pasalnya daritadi ia mengeluarkan celotehan tersebut dalam satu nafas.

Apa kemarin saat pertama kali Mio-chan diperkenalkan di cerita ini kalian berpikir kalau dia gadis yang tenang? Karena dia pemalu dengan Sou-chan? Baik. Diluar itu percayalah, setelah kau mulai dekat dengannya, sekali dia bicara, ucapannya tidak akan bisa dihentikan.

"Dengar Kurumi, Aku ini Sahabatmu. Jadi apapun yang terjadi, jangan segan untuk bercerita padaku, oke?"

Bercerita? Tentang konflik diri sendiri yang tak ada habisnya ini? Boleh juga. Mungkin kalau aku bercerita sedikit tentang kegelisahan ini, Mio-chan bisa menemukan solusinya.

***

"Jadi singkat cerita, Karena sudah cukup lama tidak bertemu, kau merindukannya ya?" Ujar Mio-chan setelah mendengar ceritaku.

DREAM |  EVE UTAITE X OC FANFICTION   ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang