7. Tiba-tiba

330 55 5
                                    

Igo🦖
Ras
besok flight jam berapa?

Laras C.
jam 10 dehhh kayaknya
kenapa dah?
kamu katanya gabisa jemput:(((

Igo🦖
*mengirim foto pada anda*

Aku menyeritkan dahi ketika Igo mengirim foto dia dan teman-temannya. Aku sudah tahu walaupun foto itu tidak ku download.

Laras C.
hahh?
kenapa go?

Igo🦖
teman abang nongkrong semua tuh
gaada yang di taksir?

Aku memutuskan mendownload foto yang dikirim Igo. Benarkan tebakanku, pasti fotonya dan teman nongkrongnya.

Laras C

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laras C.
yang kaos biru boleh tuh hehe
🥰🥰🥰🥰🥰
😍
yang  baju item jg cakeppp

Igo🦖
wkwkkw
dasar
yang item namanya Angkasa.
yang biru Mahesa
udah ada pawangnya semua tp:(

Laras C.
y ngapain lo kenalin klo gt :)

Aku tidak membalas pesan-pesan Igo yang masuk berturut setelahnya. Tumpukan baju yang memenuhi lantai kembali menjadi pusat perhatianku, terlalu banyak pilihan.

"Gue kayaknya harus bawa dress...," aku mengambil dress berawarna putih di tumpukan. "Atau bawa kemeja aja cukup?"

Hal yang selalu aku pusingkan jika hendak berpergian adalah aku seperti ingin membawa satu lemari.

-
Ada beberapa hal yang membuatku selalu berpikir keras untuk pergi ke Malang.

Perjalanan yang memakan waktu adalah alasan yang membuatku sangat susah untuk diajak pergi ke kota ini. Dari Yogya, aku harus ke Surabaya, lalu naik mobil pergi ke Malang.

Terima kasih kepada Pak Jokowi yang sudah mengurangi kekesalanku pada jarak tempuh yang lama. Karena jalan tol akhirnya aku tidak perlu lagi seperti cacing kepanasan di dalam mobil. Yang selalu membuatku bertengkar dengan Lintang.

"Lo geser dikit sih," aku mengusir halus Lintang yang duduk terlalu dekat denganku. "Ini mobil udah pengap lo sengaja sempit-sempitan."

Lintang menggeser duduknya kasar. Membiarkan tubuhnya menindis segala barang bawaan yang ada di jok belakang.

Dia tak berkomentar pada sikapku yang seperti anak-anak tak bisa duduk lama di perjalanan. Lintang lebih memilih fokus pada handphonenya daripada aku yang tak bisa diam dari tadi.

"Lo putus sama Raka ya?"

Aku yang sedang mencari posisi ternyaman tiba-tiba membeku karena Lintang menembak sasaran dengan genius. Tahu darimana dia?

April: Rasa di Antara Kita[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang