5I Emily Ashley

33 3 3
                                    

NAMIRA

"Udah mau berangkat sayang?" mami berjalan mendekatiku lalu mengusap rambutku, Kebiasaan mami. "Besok ajak Rizky sama Alifya makan malam kerumah ya? Udah lama kalian nggak ngumpul disini".

Aku menarik alis "Mami mau ngomong aneh-aneh ya sama Rizky?" mataku menyipit. Tidak, bukannya aku berperasangka buruk pada mamiku sendiri. Tapi kalian tahu sendiri kan seberapa terobsesinya mami pada Rizky.

"Astaga enggak sayang" mami mencebik "Kalau bisa suruh Alifya nginep sini, kasihan dia di kos terus"

Aku mengangguk "Iya nanti coba aku tanyain dulu, maklum mereka sekarang super duper sibuk soalnya" Mami mencebik "Yaudah aku berangkat dulu ya?".

"Iya, hati-hati nyetirnya"

Aku menyetir ditemani dengan sayup suara radio yang kuputar agar tidak terlalu sepi. Suara penyiar radio perlahan menghilang dilahap dengan lagu yang akhir-akhir ini sering kudengar diputar dimana-mana. Lagu berjudul Hanya Rindu milik Andmesh.

Aku bergumam mengikuti lirik yang sudah kuhapal diluar kepala. Jarak tempat kami bertemu memang sedikit jauh dari rumahku, sekitar tiga puluh menit. Kalau nggak macet ya.

Begitunya sampai aku dapat melihat dua wajah yang tak asing sedang berbincang di meja pojok. Alifya melambai padaku.

"Gara-gara jemput Alifya datangnya nggak ngaret ya mas?" aku melemparkan senyum mengejek pada Rizky. Kebiasaan Rizky kalau janjian dia selalu datang telat. Tapi akhir-akhir ini aku merasa dia sedikit lebih tepat waktu. Baguslah.

"Btw, Emily udah sampai?" aku melongokkan kepalaku dan mengintai seluruh ruangan.

"Lima menit lagi katanya" jawab Rizky padat.

"Itu bukan?" Alifya menunjuk beberapa orang yang baru saja masuk dengan dagunya.

"Eh iya, gue samperin mereka dulu ya?" aku berdiri dan menghampiri Emily dan seorang wanita yang kutebak adalah managernya. Mereka melihat kearahku dan kami memilih bangku dekat jendela yang menampakkan jalanan.

"Namira Santoso dari Nam's Collection" aku mengulurkan tanganku dan disambut dengan senyuman cantik dan uluran tangan Emily Ashley.

"Emily Ashley, dan ini manager saya Lusi" aku menjabat tangan manager Emily. "Saya sudah mendengar banyak tentang Nam's Collection loh, saya suka design-design kalian"

"Oh really? Thank you" mataku berbinar mengetahui seorang Emily Ashley menyukai desain-desain koleksi butikku.

"Mungkin kita bisa langsung melihat kontraknya?" ucap Lusi to the point. Aku tersenyum. Aku suka yang tidak berbelit-belit seperti ini. Kukeluarkan sebuah dokumen dari dalam tasku.

"Silahkan dibaca terlebih dahulu"

Lusi dan Emily membaca kontrak tersebut dengan bersamaan. Setelah beberapa menit keduanya telah selesai membaca. Aku melihat reaksi Lusi yang manggut-manggut "Saya cukup puas dengan kontraknya, Emily how?"

"Aku setuju"

"Baiklah, kami menerima kerjasama dengan Nam's Collection" ucap Lusi, final. Aku tersenyum puas. Hatiku terasa sangat berbunga-bunga saat ini.

"Silahkan tanda tangan di sebelah sini"

"Jadi senin kami akan datang ke kantor anda untuk mulai fitting baju ya?"

"Iya"

"Kalau gitu saya pamit dulu, lo mau ketemu temen lo dulu, Em?" Lusi menoleh pada Emily. Emily terlihat berpikir lalu melirik kebangku dimana Rizky dan Alifya sedang mengerjakan kerjaan mereka lalu menoleh melihat kearahku.

Cafè Au Lait (Coffee, Work, And Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang