7I Design Launching

34 3 0
                                    

NAMIRA

Beberapa hari ini aku sibuk sekali mempersiapkan acara launching desain baru untuk Nam's Collection. Mulai dari reservasi tempat, meeting dengan perusahaan mitra hingga penataan panggung aku menjalaninya dengan jantung yang berdegub kencang.

Dan hari-h pagelaran launching itu akhirnya datang. Disinilah aku dengan perasaan cemas dan was-was mengamati pekerja yang sibuk dengan tugas masing-masing. Semoga hari ini bisa berjalan dengan lancar.

"Mbak Namira" panggil Laila.

"Ada masalah, La?"

"Nirmala pingsan mbak" lapor Laila dengan wajah panik.

"Lalu sekarang bagaimana? Sudah ditangani?" tanyaku tidak kalah panik.

"Sudah dibawa ke ruang kesehatan mbak" ujar Laila membuat aku menghela napas lega "Masalahnya sekarang tidak ada yang berjaga di display Diamorè mbak, yang paham dengan project Diamorè hanya Nirmala, bagaimana mbak?" ujar Laila dengan wajah yang kebingungan, begitupun dengan aku.

Lima belas menit lagi acara akan dimulai dan tamu sudah mulai berdatangan. Display Diamorè sangat penting bagi kelangsungan acara ini. Brand perhiasan itu sponsor terbesar acara ini dan Nirmala sebagai manager project mengurusnya hanya seorang diri.

Aku menggigiti kuku yang sudah kuwarna dengan cantik sambil berpikir mencari solusi. "Apa tidak ada yang pernah menemani Nirmala mengurusi Diamorè, Laila?" tanyaku.

Laila terdiam beberapa detik. "Saya mbak" jawabnya dengan ragu.

"Kalau begitu kamu saja yang menggantikan Nirmala. Pahami dan hafalkan katalognya lalu hubungi pihak Diamorè, minta satu saja staf Diamorè untuk membantumu di Display. Setidaknya untuk tiga puluh menit awal para tamu masih akan sibuk dengan opening" jelasku sambil memegang pundak Laila yang terlihat bingung.

"Tapi bagaimana dengan tamu VIP mbak? Kan saya yang handle?"

"Biar saya yang urus, setidaknya saya masih paham dengan tamu VIP kita" aku mengangguk meyakinkan Laila. Laila balas mengangguk dan memulai tugas barunya. Aku segera menuju ruangan yang sudah tersedia untuk para tamu VIP.

Tamu VIP kami adalah member gold card Nam's Collection. Pemilik gold card adalah customer dengan pengeluaran terbanyak di Nam's Collection selama butik ini berdiri.

Di butik kami ada tim khusus pendataan customer dan mengelola gold card. Memonitor 15 pelanggan dengan pengeluaran terbanyak setiap bulannya. Dan beberapa dari gold card member adalah teman-temanku sendiri.

"Hey hey! Lihat siapa ini yang datang"

Di salah satu sofa yang tersedia itu berkumpul teman-teman dekatku saat di kampus dulu. Ketiga sahabatku dengan tampilan modis itu menyambutku dengan wajah yang gembira dan pelukan yang hangat.

"Nggak expect kalian bakal datang awal" kataku ikut bergabung duduk di sofa.

"C'mon! kita nggak bakal nyia-nyiain fasilitas VIP ini kali Nam" Kanaya mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan ber-AC yang terfasilitasi dengan jamuan ala hotel bintang lima dengan sofa empuk dan dekorasi elit.

"Gue bakal makin rajin deh belanja di butik lo biar posisi gue nggak kegeser" kata Rinjani mengundang gelak tawa dari kami semua.

"Harus dong! Sebagai sahabat yang baik kalian harus support gue"

"Berarti kita bisa dong dapet akses lebih mudah buat book baju-baju yang ditampilin nanti?" Karina menyenggol bahuku menggoda.

"Eh bener tuh Nam, boleh kali kita book duluan" imbuh Kanaya mendukung ucapan Karina.

Cafè Au Lait (Coffee, Work, And Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang