1. Kesialan sekolah baru
Kringgg.... Bunyi alarm yang membangunkan seorang kapten basket, cowo tampan yang memiliki followers tembus ratusan ribu dan menjadi idola di sekolahnya dulu, lah kok dulu? Ya karena sekarang dia terpaksa pindah sekolah karena kasus-kasusnya.
Hmm.. namanya Farrel, tepatnya Farrel Argantara Sang pemeran yang ingin menceritakan kisah di SMA barunya yang absurd.
Pagi ini, Farrel diantar ke sekolah barunya oleh Mas Indro, supir kesayangan keluarganya. Farrel pindah sekolah karena kemauan orang tuanya, dengan alasan di sekolah baru bersama sepupunya, Alvin. Ia bisa menjadi lebih baik lagi. Alvin selalu menjadi trendsetter kebanggaan keluarga apa lagi kalau lebaran, udah kayak artis dipuja-puja.
Ya memang sih, Alvin jauh berbeda dengan Farrel. Ia anak yang rajin dan selalu menjadi juara di sekolah, sedangkan Farrel yang pemalas dan sering buat ulah di sekolah. Tapi Farrel tetap saja kesal jika dibandingkan terus oleh orang tuanya.
"Sialan, masa baru jam segini, gerbang udah tutup" keluh Farrel sambil meratapi gerbang yang sudah di tutup oleh Pak Maman, seorang satpam di SMA Pemuda.
Tak lama Seorang ibu guru dengan rambut di atas bahu dan agak gemuk keluar dari ruangannya dan segera menghampiri Farrel yang terlambat. "Akhirnya, ada guru juga yang keluar. Gua kan anak baru, pasti dia bukain gerbang buat gua" ucap Farrel sambil tersenyum. "Kamu Farrel kan? Ayo ikut ibu, masa anak baru udah telat" Alih-alih niat baik membukakan pintu gerbang untuknya, ia malah mendapatkan marahan dari Bu Yanti, guru Bahasa Indonesia sekaligus Pembina OSIS.
Bu Yanti terus memarahi Farrel sepanjang jalan menuju ruang guru. Farrel yang tidak bisa apa-apa terus mengikuti kemana Bu Yanti jalan. Farrel terus berjalan sambil melihat-lihat situasi sekolah barunya.
Di sepanjang jalan banyak terdapat tempelan poster tentang pemilihan ketua OSIS. Tapi ia mana tertarik, ia hanya tertarik dengan cewe cantik atau poster pertandingan basket.
Kini Farrel sudah berada di ruang guru, ia menjadi bulan-bulanan dari kekesalan Bu Yanti. Farrel hanya bisa terus mengangguk tanpa menyesal.
Jam menunjukan tepat pukul 08.00, sudah memasuki pelajaran kedua. Akhirnya, Farrel bisa keluar dari ruang neraka dengan monster yang mengamuk itu. Farrel mencari kelas XI IPA 2 yang menjadi kelas barunya sekarang.
Sudah 15 menit berlalu, namun Farrel belum juga menemukan kelasnya. "Hey Rel, tunggu" sahut seorang cowo yang terlihat rapi dengan baju dimasukan dan atribut lengkap di badannya, ternyata itu adalah Alvin Rendy, sepupu dari Farrel sekaligus candidat ketua OSIS nomor urut 1. Farrel pun menoleh dan menghampiri Alvin. "Kenapa? Belum puas lo, ngerusak hidup gua. Sekarang gua harus sekolah di tempat yang gak jelas kayak gini" bisik Farrel ke Alvin.
"Tadi gua disuruh Bu Yanti buat nganterin lu ke kelas XI IPA 2, kelasnya di atas. Lo naik tangga itu terus ke kiri. Kelas lu posisinya paling pojok. Mau gua anter apa bisa sendiri?" jelas Alvin sambil menunjuk ke arah tangga. "gua bisa sendiri kok" ucap Farrel yang langsung meninggalkan Alvin tanpa ucapan terima kasih.
Farrel mengikuti arahan dari sepupunya itu. "Permisi..." ucap Farrel sambil mengetuk pintu kelas. Seorang bapak-bapak yang berparas batak membukakan pintu. "Oh, ini Farrel kan? Anak baru pindahan" ucapnya dengan logat batak. Farrel pun masuk ke kelas dengan sombong dan langsung memperkenalkan dirinya.
Semua cewe di kelas itu, terpesona melihat Farrel dengan badan tegap atletis dan kulit putihnya. Rambut Farrel yang agak berantakan menambah kharismanya. "Kenalin, nama gua Farrel Argantara. Kalian bisa manggil gua Farrel" itu lah kalimat pembuka perkenalan dari Farrel yang membuat cewe cewe baper gak ketolongan.
"yeuu kalian kalau liat cowo ganteng dikit aja, langsung nyamber" candaan Pak Sitompul, bapak batak yang menjadi guru matematika.
"NAJISS, sok kegantengan banget" ucap reflek dari seorang gadis tirus dengan rambut di kuncir. Itu adalah Andira Cantika. Seorang siswi terbaik di angkatannya yang menjadi ketua ekskul musik disana. Sontak kelas pun sepi dan semua mata tertuju kepada Dira, panggilan siswi yang menjadi juara umum 2 semester berturut-turut itu. "Dir, apaansi lo. Abis ini gua anter lo periksa mata ya" ucap Alya Rianti, teman sebangku Andira sekaligus sahabat baiknya. "Gak jelas lo, cowo fuck boy gitu jadi idola" lanjut Dira yang terus membaca buku.
Farrel yang masih berdiri di depan kelas, hanya bisa terdiam. Ya kalian bayangin, cowo ganteng fuck Boy sekelas Farrel ternistakan oleh gadis yang sok pinter. Kedua mata Farrel tak bisa berpaling dari Dira. Soalnya baru kali ini, dia merasa terhina oleh cewe. "Biasa aja kali mba, awas aja nanti suka" teriak Farrel. Dira tidak peduli dengan perkataan Farrel itu. Ia malah tetap membaca buku sains kesukaanya.
Merona melihat matamu
Indah bagai rembulan
Rasa di jiwa bergemuruh
Hati bertanya siapakah dia?
Sesosok pujuan baru ku
"Sudah-sudah, Farrel sekarang kamu boleh duduk disana" arah Pak Sitompul ke kursi kosong. "Disana pak?" ucap Farrel dengan kaget karena kursi kosong itu tepat berada di belakang Dira. Entah beruntung atau sial Farrel pada saat itu. Pelajaran pun berlanjut sampai bel istirahat berbunyi.
Farrel merupakan tipikel orang yang gampang bergaul, buktinya ketika istirahat saja ia sudah langsung masuk ke geng cowo-cowo populer disana.
Sedangkan Andira lebih senang menghabiskan waktu istirahat makan bakso di kantin sambil baca buku bersama Alya.
Kehadiran Farrel di sekolah membuat Sam, Samuel Fernando si anak musik berserta gengnya terganggu, karena sekarang kepopuleran mereka menurun akibat bocah baru itu.
Bagaimana kelanjutan kisah Farrel ?
Ikuti terus kejutan dari kisah Farrel, Andira, sam dan gengnya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbaik
RomanceTentang sebuah pilihan antara perjuangan cinta dan harga diri ketika dunia tidak lagi berpihak kepada seorang fuck boy yang baru menemukan arti sebuah cinta