4. Kenali aku lebih jauh
Andira Cantika, seorang gadis tirus, cantik, berparas campuran. Dengan mata yang dihiasi bulu mata lentik, rambut panjang coklat dan senyum manis yang candu. Dira, sapaan akrab teman-temannya. Cewe yang membuat hati seorang fuck boy kelas kakap tak tentu arah.
Sungguh beruntung bukan? Paras cantik yang menjadi idola, otak pandai, jago alat musik bahkan dipredikati siswi terbaik di angkatannya. Namun semua itu tak membuatnya bahagia. Bukan karena tak bersyukur, tapi Dira selalu saja merasa kesepian.
Dira lahir di Denpasar, Bali. Ibu nya adalah wanita asli Bali sedangkan ayahnya adalah warga negara asing dari Australia. Mereka pertama kali bertemu karena urusan bisnis di Bali dan yang pada akhirnya timbul percikan asmara.
Ibu dan ayah Dira dipersatukan dalam pernikahan yang tak direstui. Namun pernikahan itu membawa kebahagian bagi Putu Putri Dewita, perempuan terhebat dalam hidup Dira.
Andira tumbuh menjadi bocah periang. Kecerdasan Dira mungkin diturunkan oleh ibunya, yang dulu pernah menjuarai Olimpiade Sains ketika beliau SMA.
Namun semua itu berubah. Ketika kedua orang tuanya harus berpisah, ayahnya pergi hanya untuk wanita yang menjadi simpanannya selama ini. Tepat di hari ulang tahun Dira yang kelima, itu adalah ulang tahunnya yang pertama kali tanpa adanya peran ayah bagi Dira.
Saat duduk di kelas 3 SMP, Dira dan ibunya harus pindah demi kejidupan yang lebih baik lagi.
Masa lalu itu terus mengikuti Dira sampai sekarang. Ditambah lagi cowo bajingan, pacar pertama Dira yang membuatnya kecewa hingga tak percaya arti sebuah cinta lagi.
Kepidihan mendalam mulai hilang ketika ia bertemu sahabat seperti Alya dan Ririn yang mampu membuatnya bangkit.
Sayang, Dira harus kesekian kalinya melihat orang yang ia sayangi pergi. Ririn harus menikah muda karena paksaan dari kedua orang tuanya sehingga ia putus sekolah dan mereka tak bisa bertemu lagi.
Sekarang hanya ibu dan Alya yang ia punya. Yang mampu mengobati sedikit demi sedikit rasa kesepian Dira.
"Kesepian itu benar adanya, saat ini aku benar butuh kamu"
- Andira Cantika
----------------------------------------
"Bu, aku pergi dulu ya"
"Kamu gak sarapan dulu, sayang?"
"Gak usah bu, nanti disekolah aja"
Itulah kehebohan antara ibu dan anak yang saling mencintai. Dira berangkat ke sekolah menggunakan kopaja. Hanya sekali naik kopaja, ia bisa langsung turun di pintu gerbang SMA kebanggannya.
Dira tepat sampai di kelasnya pukul 06.15. Biasanya sambil menunggu bel masuk, Dira membaca buku dengan judul "IPA itu gak susah", buku sains kesukaannya.
"Dir,dir,dir" panggil sahabatnya antara panik bercampur bahagia,
"Hmm?" balas Dira yang tetap fokus membaca buku.
Wajah Alya yang mengkerut menandakan Alya kesal dengan Dira,
"Iya, apa Alya Rianti. Anaknya Pak Ade, Ibunya ...."
"UDAH SHUTTT"
Sekarang Dira mengalihkan fokusnya untuk mendengarkan Alya,
"Gua tadi dapet gibahan, katanya bakal ada murid baru di kelas kita, Dir"
Alya terus nyerocos tentang bahan gibah yang ia dapat dari kelas sebelah,
"Cowo lagi Dir, tau aja gua lagi butuh kasih sayang. Katanya dia dulu, kapten basket di sekolah lamanya"
"Yakan katanya" ucap Dira tidak peduli dengan kehaluan sahabatnya itu
Kringgggggg, bel tanda masuk berbunyi
Tapi si cowo baru belum datang juga, padahal Pak Sitompul sudah menjelaskan 2 BAB. "Permisi..." terdengar suara pria yang penuh kharisma.
"Dirrrr, itu cowo barunya" Sambil menepuk-nepuk pundak Dira yang sedang baca buku.
"Ganteng banget" kata yang terus dikeluarkan cewe-cewe di kelas, kecuali Dira.
Itu adalah Farrel, cowo yang dalam hitungan menit lagi setelah perkenalannya langsung dihina oleh seorang gadis sok pinter nan sombong itu.
"Kenalin, nama gua Farrel Argantara. Kalian bisa manggil gua Farrel"
"Yeuu... kalian kalau liat cowo ganteng dikit aja, langsung nyamber" candaan Pak Sitompul..
"NAJISS, sok kegantengan banget" kata-kata yang pertama kali Dira ucapkan dengan anak baru itu.
Tak ada penyesalan atau rasa bersalah setelah kejadian itu. Farrel yang duduk di belakangnya pun, ia anggap tidak ada.
Berbeda dengan Farrel, sepulang sekolah, Dira harus mengulik lagu di Studio Musik dekat sekolahnya. Hal itu sudah menjadi kebiasaannya. Ia disana bisa menghabiskan waktu Selama 3 jam.
Di malam hari adalah waktu yang tepat untuk Dira belajar. Universitas dengan jurusan kedokteran itulah motivasi Dira untuk belajar. Sebenarnya dia maunya ngambil jurusan musik, tapi ibunya selalu menuntut Dira untuk menjadi seorang dokter.
Dira hanya bisa mengikuti kemauan ibunya itu, karena Dira gak mau mengecewakan perjuangan ibunya selama ini yang harus menghidupi anaknya tanpa seorang suami.
Tringgg...
Bunyi yang diiringi getaran dari Hp Dira membuatnya sedikit terganggu. Itu adalah notif dari nomor yang tidak dikenal.
"Selamat malam"
"Gua, Farrel anak baru tadi yang sekelas sama lo"
Sepertinya Hp Dira yang tercemari oleh pesan cowo itu, harus disiram air dengan 7 rupa bunga. Jijik banget dia harus menjawab WhatsApp dari buaya, julukan pria fuck boy. Setelah berpikir, ia terpaksa, dengan rasa jijik, Dira menjawab Chat itu "Siapa?". Cukup singkat.
"Gua yang duduk di belakang lo"
"Oh.. emang bangku kosong belakang gua udah ke isi ya?"
Sebenarnya, Dira sudah mengetahui Farrel. Dira mengirim pesan seperti itu dengan harapan ia tak diganggu lagi dengan Farrel. Ya, kalian bayangkan. Dira yang lagi belajar diganggu makhluk halus berkedok buaya. Jadi terpaksa dia memblock kontak Farrel. Gak terpaksa juga sih, malah dengan senang hati.
Lagian WhatsApp Dira itu diciptakan untuk mengabari ibu, Alya, dan Daniel. Bukan untuk cowo seperti Farrel.
Siapakah Daniel???? Tunggu next partnya ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbaik
RomanceTentang sebuah pilihan antara perjuangan cinta dan harga diri ketika dunia tidak lagi berpihak kepada seorang fuck boy yang baru menemukan arti sebuah cinta