Sang surya yang mulai menapakan dirinya diiringi sahutan ayam dan semilir angin pagi membuat Nay berat untuk membuka matanya. Sang ibunda hanya menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya. Ia singsing kan tirai agar sinar matahari dapat menembus masuk.
"Aduh mama, kenapa dibuka sih tirainya, Nay ngantuk nie!" Rengek Nay yang masih menggeliat dalam selimut. "Kamu udah kesiangan Anaya!!udah jam 7 ini!! 5 menit lagi gerbang sekolah mu ditutup loh" geram sang ibunda. "Apa???mama kok gak bangunin Nay sih!" Ucap Nay sambil berlari menuju kamar mandi. Sekali lagi bunda Nay hanya menggelengkan kepala.
Nay yang sudah siap dengan seragam barunya langsung bergegas menuruni tangga dan mencari keberadaan abang nya.
"Mah,abang mana???" Ucap Nay celingukan. "Udah duluan tadi" jawab bunda santai. Nay melotot tak percaya. "Mamaaaa!kok abang gak nungguin Nay,terus Nay berangkat sama siapa atuh." Ucap Nay menahan tangis. "Jalan lah, kan masih punya kaki. Lagian sekolah kamu juga deket kan. Makanya bangunnya jangan telat terus." Ceramah bunda yang sukses membuat Nay berjalan kaki dengan terpaksa menuju sekolah.
Dijalan Nay masih saja menggerutu tak jelas. Tak sengaja dijalan ia melihat seorang pria dengan pakaian yang sama dengan Nay. Langsung saja Nay menghampiri pria itu sekalian nyari temen buat dihukum bareng.
"Kak??motor mu kenapa?" Tanya Nay canggung pada pria yang menunduk dihadapannya. "Lo gak liat motor gue mogok ??apa lo gak bisa liat?" Jawabnya sinis. Karna kesal Anaya pun pergi berlalu. "Eh,mau kemana lo?" Cegah Sam ketika melihat Nay pergi. "Lah,emangnya kenapa kak?pengen ya ditemenin cewe cantik kek aku" ucap Nay penuh percaya diri. "Idih,pede banget sih lo. Karna lo udah nyamperin gue artinya lo udah berurusan sama gue. So sekarang lo bantuin gue dorong nie motor sampai sekolah." Ucap Sam penuh penakanan. "Kalau aku gak mau?" kata Nay sinis. "Jadi pacar gue!" Jawab Sam singkat, padat dan jelas. Tanpa panjang lebar Nay pun langsung membantu Sam mendorong motor. Sam hanya terkekeh pelan penuh kemenangan.
Tidak ada percakapan yang terjadi antara mereka ketika diperjalanan hanya keheningan dan rasa canggung yang menyelimuti keduanya. Beberapa menit kemudian mereka pun sampai didepan gerbang sekolah.
"Sma Taruna Bangsa 01"
Ya,nama itulah yang terpapang jelas didepan Nay sekarang. Ia terpukau dengan kemegahan yang disuguhkan sekolah barunya ini.
"Woy!!ngapain lo ngelamun." Kata Sam membubarkan lamunan Nay. "Eh,maaf-maaf. Loh kak gerbang nya kok dikunci?terus gimana donk Nay masuknya?" Tanya Nay panik. "Pilihannya ada 2. Lo ikut gue bolos apa lo mau masuk dan dihukum" jawab Sam dengan santai nya. "Ikut aku masuk." Ujar Nay sambil menarik paksa tangan Sam.
Baru saja beberapa langkah mereka sudah dihadang seorang guru yang mungkin bertugas piket hari ini.
"Sam!!kamu telat lagi??ya ampun pusing ibu ngurus kamu nih!!dan kamu?eh kamu murid baru kan?" Tanya guru tersebut. Nay hanya menganggukan kepalanya pelan. "Murid baru sudah telat!mau jadi apa kamu??sudah kalian berdua ikut ibu dan hormat sama tiang bendera sampai bel bunyi ya! Awas kalau kalian mencoba kabur." Ancam guru itu.
Dengan langkah pelan Nay dan Sam pun sampai di depan bendera tanah air mereka. Nay masih saja menggerutu sedangkan Sam tetap santai karna sudah terbiasa.
"Kalau lo capek udah lo duduk aja." Ujar Sam ketika melihat wajah Nay yang mulai pucat. "Gak usah kak, aku kuat ko." Ucap Nay yakin. "Kalau lo pingsan gue janji gak bakal nolongin lo. Gue gak bisa ngangkat lo." Kata Sam acuh. "Kenapa gak bisa ngangkat aku?" Tanya Nay penasaran.
"Karna lo itu istimewa" jawab Sam singkat namun mampu membuat Nay melambung ke awan. "Sudah lo duduk aja disana, meneduh" Kata Sam sambil melihat Nay sekilas. "Kalau dimarahin gimana?" tanya Nay lagi.
"Gue yang nangung."
#Minta tolong kasih tau kesalahannya ya..😉😳Jangan lupa juga buat vote..ehe..
KAMU SEDANG MEMBACA
Twilight Of Anaya Love
Teen FictionIni adalah Anaya Arsilliya. Kau bisa memanggilnya Nay, katanya sih biar simple aja. Memiliki cita untuk menjadikan pria bernama Samuel Putra Aditya, atau yang dia sebut dengan Kak Sam menjadi sosok untuk imamnya dimasa depan. "Sayang sama aku?" Tan...