Bab 1 : Si perfect

48 17 4
                                    

Asya melirik semua makluk isi kelas, mereka pada sibuk dengan urusan masing-masing.

"Untung proses belajar belum mulai" sahut cewek cantik yang tiba-tiba muncul di samping Asya yaitu Tita.
Tidak bisa dipungkiri kalau Tita memang cantik, hidung mancung, kulit putih dan dua lesung pipi yang berhasil menambah kecantikannya.

"Tumben terlambat" sahut Asya.

"Tadi nyokap gue datang dari luar kota, rasanya masih pengen melepas rindu, dan ini pertama kali gue pisah dengan nyokap gara-gara nyokap pingin gue sekolah di kota besar"

"Jadi lo tinggal sama siapa? Sendiri?"

"Ngak, sama tante gue"

"Sama donk, gue juga tinggal sama tante"

"Nyokap lo di luar kota?"

"Enggak, kami sama-sama disini kok, cuman tante lagi sendiri dan ngak ada yang ngebantuin" jawab Asya sambil menyembunyikan sesuatu, menurutnya ini bukan moment yang tepat untuk cerita.

"Assalamualaikum teman-temannya Arin yang cantik jelita" sapa cewek berkerudung putih.

"Dari mana aja kalian berdua?" Tanya Asya pada Arin dan vira.

"Ada tugas dari ibu mawar, yah sudah gue mau tertibkan anak-anak dulu, sebentar lagi ibu mau ke sini".

Baru saja Arin mundur tiba-tiba badannya ditabrak oleh seseorang
"maaf, elo ngak apa-apa"

"Eh eh iya ngak apa-apa kok" jawab arin yang seketika menghampiri kami kembali.

"Guys, lo liat cowok tadi?, gantenggg bangetttt"

"Gue suka bentuk tubuhnya, perfect" sahut tita.

"Ehh sudah, arin bentar lagi ibu mawar mau masuk lohh" segera vira mengingatkan arin.

Dan Asya masih terpanah melihatnya, secara fisik dia memang sempurna, tinggi, postur tubuhnya bagus, tegap, hidung mancung, kulit putih, dan yang pasti senyumannya manis, sempurna
"paling playboy" sahut Asya dalam hati.

                     ****

"Hari ini ibu mau memperkenalkan pelajaran Akuntansi, sebelum itu ibu ingin kalian memperkenalkan diri satu persatu, di mulai dari ujung sini"

"Perkenalkan nama saya yogi saputra bisa di panggil yogi, cita-cita saya pengen jadi suami idaman" jawabnya ngelantur yang membuat kelas menjadi gaduh.

"Sudah-sudah, lanjut di sampingnya" potong bu mawar.

"Nama saya Muhammad Ramadhan, biasa di panggil Adhan, cita-cita saya ingin menjadi pengusaha"

"Sekarang gue tau namanya" bisik arin yang suaranya jelas terdengar oleh Asya, tita dan vira.

"Muhammad ramadhan, nama yang bagus" batin Asya sambil tersenyum tipis.

Kini giliran Asya memperkenalkan diri.

"Perkenalkan nama saya Finasya Devina, bisa di panggil Asya, cita-cita saya ingin menjadi menteri keuangan"

Seketika ibu mawar menatapnya sambil berkata "nak, cita-citamu ketinggian"

"Tidak apa-apa bu, supaya kalau jatuh, bakalan jatuh diribuan bintang" jawabnya sambil cengengesan.

Akhirnya perkenalan diripun selesai,
Sebelum memulai pelajaran, ibu mawar ternyata punya kebiasaan yang lain dari pada guru-guru lain. Semua harus mengaji satu persatu, dan ibu mawar akan mentadabburi ayatnya.

Hati kecil Asya menangis karena menyadari sudah berapa lama Al-qur'an dia tinggalkan, mengajipun pasti terbata-bata.

Tiba-tiba alunan suara mengaji yang begitu merdu terdengar, dan asal suara itu.. berhasil membuatku melongo.

My Love BFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang