Bab 4 : Tugas Kelompok

35 13 8
                                    

Ku fikir sosokmu adalah pengganggu
Ternyata aku salah
Di hari berikutnya
Karena kamu aku tertawa
Karena kamu aku bahagia

Finasya Devina

~****~

Semua berkumpul di rumah Arin untuk menyelesaikan tugas kelompok.
Asya, Tita, Rangga, Vira, Adhan, Lala, yogi dan Yuni.

"Nih" Rangga menyodorkan sesuatu yang ada di kantong Warna putih.

"Wahh ada cemilan guysss" Teriak Asya.

"Ini baru teman kelompok yang top jer" sahut Tita.

"Apaan top jer" tanya Asya.

"Panggilan kesayangan gue untuk Aa Rangga" goda Tita sambil tertawa.

"Idihh jijik gue" Asya menunjukkan eskpresi ilfeel.

"Eh lo berdua sudah pahamkan penjelasan gue tadi soal akuntansi ?" Asya mengajukan pertanyaan.

"Aduhh sya gue gagal paham, maaf" rengek Tita sambil mencomot makanan yang dibawakan Rangga.

"Kalau lo ?" Sekarang Asya bertanya ke Rangga.

"Lagi malas mikir" jawabnya cuek.

"Ihh dasar lo yahh berdua, makanya tuh otak jangan diisi tepung mulu" sindir Asya.

"Sebenarnya gue sudah paham cuman pura-pura ngak tau ajah" balas Rangga sok.

"Masa? Coba lo kerja nomor 3" Tantang Asya.

"Aduhh soal begini mahh cetek, tapi lo ajah yang kerja, kalau gue yang kerja nanti lo terkagum kagum sama kepintaran gue" jawab Rangga berusaha membela diri saat dirinya tidak bisa menjawab soal.

"Idihh bilang ajah ngak tau, sok-sok bisa lagi"

"Bisa kok, cuman gue ngak boleh nunjukin kalau gue tuh pintar, kasian para cowok-cowok kalau semua gebetannya pada naksir sama gue" jawab Rangga kepedean.

"pede tingkat dewa, cuman cewek sakit mata tuh yang suka sama elo" ledek Asya.

"Brarti Gue sakit mata donk" tiba-tiba Tita bersuara.

"Goblok" Asya menepuk bahu Tita.

"Tuhh teman lo akuin sendiri" sahut Rangga dengan penuh kemenangan.

"Ihh nyesel gue sekelompok sama lo" balas Asya dengan sengaja memasang wajah mau muntah.

"Yang masukin gue ke kelompok lo, kan elo sendiri, yehhh" balas Rangga tak mau kalah.

"Ihh ngajak berkelahi yah loh"

Buk...
Sebuah bantal berhasil mendarat di atas lembaran tugas mereka.
"Berisikkkk.. dari tadi berkelahi mulu, kerja tugasnya yang anteng dong, ganggu kelompok gue" teriak Arin yang berhasil mendaratkan sebuah bantal diatas lembaran tugas kelompok Asya.

"Arin, ambilin makanan buat teman-teman kamu" teriak mama Arin dari dapur.

"Kalian tunggu disini, gue ke dapur dulu" Arin segera berdiri menuju dapur.

My Love BFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang