Bab 8 : Rencana Ulang tahun

4 0 0
                                    

"Nih minum dulu" Arin menyodorkan botol air minum ke Yogi.

"Thanks, perhatian banget lo sama gue" Yogi kemudian meminum air yang diberikan oleh Arin.

"Yahh kan lo pasti capek habis bertanding"

"Ciehh, yang perhatian" yogi cengengesan meledek Arin yang biasanya mereka bertengkar "pulang biar gue yang antar, kayaknya Inna masih mau nongkrong sama anak-anak basket"

"Tapi kan lo kapten basket, masa lo ngak ikutan gabung sama teman-teman lo?"

"Kalau itu mah gampang, habis antar lo gue bisa balik lagi ke mereka"

Yogi mengambil jaket dan mengenakannya, kemudian mengajak Arin ke parkiran.

Asya dan Tita sudah balik duluan berhubung hari sudah semakin malam.

"Lo ngak ngajak Yuni ke pertandingan lo?" Tanya Arin saat perjalanan pulang.

"Gue ajak, tapi kayaknya dia sibuk"

Tiba-tiba hening menghampiri mereka berdua.

"Arin" yogi membuka suaranya kembali. "Makasih sudah datang, gue senang"

"Iya"

Senyum mengembang diwajah mereka berdua.

***

Asya duduk dipinggir lapangan basket, terlihat Adhan lagi sparing dengan temannya.

Sudah sangat lama Asya menghindari Adhan, walaupun kadang Adhan menghubunginya sesekali.

"Sumpahhh Rangga auto nyebelin" Arin tiba-tiba duduk disamping Asya.

Asya menoleh dan menaikkan alisnya bingung.

"Setiap diajak selalu ajah nolak, apa-apa selalu dicuekin, dianggap kita ini sahabat atau apa sih" Arin terus saja mengoceh.

"Emang lo ngajak Rangga kemana?" Tanya Asya semakin bingung.

"Besok itu Ultahnya Rangga, nahh rencananya kita mau kasih kejutan di rumah gue"

"Hah? Serius lo, tau darimana?"

"Lala yang ngasih tau gue"

"Gue ngak nyangka Lala segitu sukanya sama Rangga, sampai hafal hari Ulang tahun Rangga" Asya menggeleng-geleng.

"Tapi lo ngerasa ngak sih, kalau Lala itu ngedeketin kita yahh hanya untuk dekat dengan Rangga" bisik Arin.

"Arin, jangan gitu, kan elo sendiri yang setuju Lala masuk di geng kita"

"Hehe iya gue hanya bercanda kok" Arin melebarkan senyum diwajahnya.

"Kalau gitu yang lain dimana ? Gue punya ide untuk ulang tahun Rangga, dari pada ribet ngajak dia ke rumah elo" tawar Asya.

***

"Nah supaya kejutannya lebih wow, kita langsung ajah ke rumah Rangga, kan lebih supprise tuh" usul Asya.

"Emang lo tau rumahnya Rangga dimana?" Tanya Tita.

"Kan ada dia, sudah pasti tau donk rumahnya si Rangga" Asya menunjuk Yogi.

"Gue ngak yakin" jawab Yogi sambil mikir.

"Ngak yakin bagaimana ?" Tanya Lala heran.

"Setauku sihh Rangga ngak pernah bawa cewek ke rumahnya, dan bisa jadi dia ngak suka kalau ada cewek yang ke rumahnya" sahut Yogi panjang lebar.

"Yahhh..." Arin, Vira dan Tita menghelai nafas bersamaan sambil berfikir mencari solusi.

"Ihh ngak apa-apa kali, kan kita mau kasih kejutan buat si Rangga" ucap Asya.

"Tapi kalau Rangga marah gimana ?" Tanya Yogi ragu.

"Ngak bakalan, gue yang maju kalau dia marah" jawab Asya sambil menepuk dadanya.

"Jadi rencananya kayak gimana? Si Rangga mau dikerjain dulu?" Tanya Lala.

"Ngak usah, tuh anak ribet kalau dikerjain, yang ada malah kita yang dikerjain balik" jawab Asya.

"Mending kita langsung ajah datang sambil bawa kue gitu, dia pasti ngak nyangka dehh kalau kita bakalan kasih kejutan dihari ulang tahunnya dia" lanjut Asya.

"Ya udah kita patungan buat beli kue" sodor Arin.

"Mhm guys, gimana kalau kalian ajah yang patungan buat beli kue untuk Rangga, soalnya gue udah nyiapin kado sendiri buat Rangga" ucap Lala sambil tersenyum.

"Ihh kok gitu sih" tolak Tita merasa tidak setuju.

"Masalahnya gue udah keburu beli kado, uang gue pas-passan" Lala berusaha merajuk dengan memasang wajah memohon.

"Ya udah ngak apa-apa, lagiankan kuenya juga ngak usah yang mahal-mahal, beli yang secukupnya saja dari uang patungan kita-kita" sahut Asya.

Tita melirik Asya, masih merasa tidak setuju dengan keputusan Lala, tapi hanya bisa diam dan memasang wajah cemberut.

"Yah udah deh... kalau gitu Yogi yang pergi beli kue yahh, soalnya kan cuman yogi yang bawa kendaraan" ucap Arin.

"Harus ada satu orang yang ikut sama gue, supaya ada yang pegangin kuenya" jawab Yogi.

"Biar gue yang temanin" tawar Arin sambil tersenyum.

Yogi menatap Arin, entah mengapa ada perasaan aneh yang mulai tumbuh dalam hatinya.

Di sisi lain, Lala akhirnya tersenyum bahagia bisa merayakan sweet seventeen Rangga yang awalnya bingung mau merayakannya bagaimana, tapi berkat BFF dia bisa lebih dekat dengan Rangga.

Sedangkan Tita merasa tidak nyaman dengan sikap Lala, dan sudah siap melontarkan seribu ocehan ke Asya setelah yang lainnya pergi.

***

Asya berjalan melewati koridor sekolah, menatap lapangan basket. Merasakan sesuatu yang hilang.

Adhan.. yahh setelah sekian lama Asya selalu menghindari Adhan, ternyata ada beberapa hal yang ia rindukan.

Tingkah konyol Adhan setiap mendekatinya, momen saat Adhan marah-marah ditelfon gara-gara sms nya tidak dibalas dan harus berjuang berkali-kali menelfon baru diangkat, dan ucapan selamat tidur Adhan dengan ciri khas "jangan lupa mimpiin gue" membuat Asya tersenyum.

"Asyaaaaa" tiba-tiba Arin sudah ada di sampingnya.

"Ngapain lo berdua ngos-ngosan lari" tanya Asya melihat Arin dan Vira berlari mengejarnya.

"Kita kira lo berdua sudah pulang, makanya kita nyariin lo" jawab Vira.

Asya baru sadar ternyata dari tadi ada Tita yang berjalan di sampingnya, namun sayang gadis cantik itu terlalu sibuk dengan hpnya sehingga tidak mengeluarkan suara apapun.

"Lo tau si Rangga, sumpah gue sebel banget" sahut Arin yang masih ngos-ngosan mengatur nafas.

"Kenapa dia?" Akhirnya Tita mengangkat kepalanya yang sendari tadi hanya menatap layar hp.

"Masa dia lagi nongrong sama si serly, afif, dan yang lainnya. Kan sebel, giliran di ajak ke rumah gue besok malah kagak mau, ini diajak sama mereka malah dia mau" ungkap Arin sambil meluapkan emosinya.

"Kenapa gue merasa kalau Rangga ngak nganggep kita sahabat" sahut Vira dengan nada sedih.

"Mungkin dia butuh proses" jawab Asya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Love BFFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang