Rayu

29 4 0
                                        

Hei Nona,
Mengapa binarmu membiru sendu.
Kepala terjatuh dalam, fokus pada miliaran butiran cokelat pasir di atas pijak.

Isi otak manusia ini timbul kumpulan tanda tanya yang membentuk lorong berakhiran buntu, sebab nona hanya terdiam, tidak menjawab kalimat tanya yang wanita ini vokalkan.

Apa pertanyaannya terlalu krusial?

Nona,
Pilumu seperti serangan sakit flu dikala cuaca tidak terprediksi maunya apa.

Iya Nona, itu menular.

Apa ada yang menjahati Nona?

Kurang ajar sekali dia berani menghilangkan bentangan senyum yang biasanya berhasil menyipitkan mata Nona.

Tenang Nona.
Walau semesta tidak selalu berpihak kepadamu, setidaknya ia tau bahwa kamu tidak pantas untuk sendu itu.

Senggama Kinerja JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang