diss

13 1 0
                                        

Rasanya baru kemarin kamu berbicara dengan nada-nada Indah dan mengatakan ke banyak orang bahwa aku adalah perempuan cantik.

Rasanya baru kemarin pula kamu menunjuk kotoran dan memeperkannya hingga hitam memenuhi wajahku dan membuatku gemetar ingin menangis.

Lucunya, kamu masih tertawa dan memujiku perempuan cantik dengan aku yang berpikir kamu memiliki selera humor terburuk.

Mungkin, jika kotoran ini kamu bersihkan atau setidaknya kata maaf terlempar aku akan tetap menyalakan lilin itu.

Sayangnya, kamu tidak.

Lilin yang melelehpun akhirnya kembali mengeraskan diri.

Rasanya baru kemarin, tapi kotoran ini seperti sudah melabeli diri untuk kata selamanya.

Senggama Kinerja JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang