cermin, sempat, salah

10 0 0
                                    




impresi yang cermin berikan sempat menjadi tatanan yang menarik untuk dipandang.

menarik dalam banyak hal, seperti; lihainya tangan membenahi rambut  hitam panjangnya yang kusut, senyum yang selalu terpantul, cerahnya warna-warna pakaian yang biasa ia gunakan. semua tampak mengagumkan dalam artian bahwa ia menikmati hal tersebut.

sempat pula ia berpikir bahwa dirinya adalah yang terbaik saat cermin itu memampangkan dirinya yang bertubuh tegap sedang bekacak pinggang dan berkata, "kamu keren banget."

hingga terjunnya dia ke dunia dimana semua hal dinilai melalui aspek-aspek dan standarisasi sempurna yang tidak sesuai dengan miliknya.

senyum tidak lagi menghiasi wajah di pantulan itu, hanya ada rengekan di bibir sembari mengomentari visual diri.

"gue gendutan ya."
"kok rambut gue kriting sih."
"kok gigi gue gini sih."
"senyum gue aneh."

standarisasi yang ia dapatkan di masyarakat masuk begitu mudahnya kedalam pikiran, menjadikan itu sebagai racun dan mulai menilai dirinya adalah sebuah kesalahan.

saat itu, bercermin sudah tidak lagi menjadi tempat ia mengagumi.

ia merasa salah dilahirkan tidak sesuai standar sempurna society menjadikan kegiatan itu terhenti.


ia merasa salah dilahirkan tidak sesuai standar sempurna society menjadikan kegiatan itu terhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pict by me.

Senggama Kinerja JiwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang