Redupku yang malang termakan belukarnya rasa semu akan sosokmu
---
Adakah aksara antara rasa dan jarak?
~SOMEONE YOU LOVED~
Entah dorongan dari mana Andhira kini berdiri, mendekat pada pemuda itu. Jarak keduanya kini hanya satu meter jauhnya, hanya dipisahkan oleh jeruji di antara mereka.
Andhira, gadis dengan rambut panjang terurai ini menatap lekat pemuda di hadapannya. Jaket kulit hitam melekat begitu pas di tubuh pemuda, plester luka kecil melekat di batang hidung mancung itu, rambut tersisir ke belakang dengan sedikit poni yang mencuat di pelipis kiri pemuda, dan tentu saja jeans hitam membuat sang pemuda sangatlah terkesan 'bad boy' di mata Andhira.
"Dek?" Suara milik Juan memutus tatapan keduanya.
Andhira melangkah mundur dengan sorot mata ke bawah, sedangkan sang pemuda terus saja memandangi Andhira. Tidak ada alasan yang pantas bagi orang untuk memandang orang yang tidak dia kenali, kecuali ... iya, kecuali jika memang ada sesuatu.
Juan menghampiri Andhira dengan Yusril yang mengekor, "Kok berdiri?" Juan merangkul bahu sang adik.
Andhira menggeleng, "Pegel duduk aja," jawab Andhira seadanya.
Disisi lain, Yusril membuka sel tahanan yang memenjarakan pemuda itu. Sang pemuda itu keluar dengan wajah datarnya, tidak ada semburat bahagia sama sekali karena sudah bisa bebas dari jeruji besi."Terimakasih, Pak." Juan menyalami Yusril dengan senyum manisnya.
Setelahnya, Yusril berlalu dan hanya menyisakan tiga orang di teras kantor polisi. Hujan masih belum reda, bahkan Andhira merasa jika hujan semakin deras dengan deruan angin yang terkadang meliar layaknya seorang makhluk kelaparan."Langsung pulang, Than?" Juan menatap pemuda datar di hadapannya. Sang pemuda hanya mengangguk singkat.
'Than?' hati Andhira berbisik samar ditengah rasa penasarannya akan nama pemuda itu. Tunggu, mungkin bukan hanya nama yang ingin Andhira ketahui. Mungkin saja.
Juan menepuk pundak pemuda itu, dan setelahnya sang pemuda melangkah keluar menghampiri motor hitam yang terparkir di samping mobil Juan. Dan nampaknya derasnya hujan sama sekali tak menggoyahkan niat pemuda itu untuk pergi dari tempat ini.Andhira hanya mengamati setiap pergerakan pemuda itu, hal yang membuatnya miris adalah bagaimana bisa pemuda itu berkendara ditengah hujan saat pelipis kananya saja masih mengeluarkan darah meskipun tidak banyak. Iya, Andhira sempat melihat luka itu sewaktu beradu tatap dengannya.
Kini pertanyaan baru muncul di benak Andhira, sebenarnya atas alasan apa pemuda itu menyia-nyiakan hidup yang hanya sebentar ini? Alasan apa yang ada di balik wajah datar tanpa seulas senyum itu? Apakah alasannya sesederhana layaknya orang yang baru kehilangan? Ataukah, serumit rasa yang mengendap dalam tanpa permisi dan kemudian hilang tanpa alasan? Entahlah, Andhira tidak tahu itu.
Juan merangkul adiknya untuk masuk ke mobil setelah motor pemuda itu berlalu dengan deruan mesinnya yang perlahan hilang tertelan jarak.
~SOMEONE YOU LOVED~
Andhira men-scroll artikel yang dirinya buka di internet dengan judul 'Geng Motor Megaleon tidak Meresahkan Warga Sekar Mawar'. Bertempat di kasur kamar empuk miliknya dengan posisi telungkup Andhira membaca dengan seksama isi artikel tersebut. Artikel yang ditulis oleh salah satu mahasiswa yang tinggal di Gang Sekar Mawar itu begitu membuat Andhira hampir tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone You Loved
Novela JuvenilApa jadinya ketika pewaris tunggal Keluarga Adithama harus rela hidup dibawah tekanan materi dan terjebak dalam ambisi yang mengharuskannya meyingkirkan seorang gadis yang dicintai? Berbagai drama yang diciptakan sang ayah hanya demi sebuah formalit...