Vote dulu sebelum baca.
.
.
.Sampai kapanpun, tak ada manusia yang sanggup bertahan dengan segala penderitaan.
❥●••┈❀💌❀┈•••●❥
Adakah aksara antara rasa dan jarak?
~SOMEONE YOU LOVED~
Dan ketika pintu terbuka sempurna, netra pemuda itu membulat. Menggambarkan keterkejutan. Tubuh Gathan menegang sesaat, melihat bagaimana gadis bersurai panjang tengah fokus dengan modul tanpa mengetahui keberadaannya.
Pertanyaannya sekarang adalah, apakah semua ini hanya taktik gadis itu agar tak dicurigai sebagai seorang penguping?
Gathan memicing, tangan kekarnya masih setia memegang gagang pintu. Sejurus kemudian, gadis yang tak lain adalah Andhira itu mendongak, menatap Gathan dengan raut terkejut sekaligus heran.
"Gathan?" tanya Andhira, seolah-olah memang dirinya tengah terkejut dengan kehadiran Gathan.
Tak langsung menjawab, pemuda itu menelisik raut Andhira dari kejauhan. Mencoba menemukan kebohongan di sana.
"Ada apa?"
Pertanyaan Andhira barusan memecah keheningan yang berlangsung, pemuda itu menggeleng ragu. Mencoba percaya dengan ekspresi Andhira saat ini.
"Udah bel masuk, kenapa belum ke kelas?"
Andhira spontan menatap jam tangan yang melingkar di pergelangan kiri, dengan ekspresi terkejut gadis satu ini bangkit dari duduk dan membawa modul dalam dekapan. Berjalan tergesa menuju pintu hingga sampai di hadapan Gathan, dirinya berhenti.
"Aku tadi keasikan ngerjain soal." Andhira memasang wajah menyakinkan, membuat Gathan memicing sesaat.
"Yaudah buruan masuk kelas." Kendati tak ingin berburuk sangka pada Andhira, Gathan menyingkir dari pintu, membiarkan sang gadis keluar, lalu membuntutinya.
Suasana perpustakaan memang sangat sepi sekarang, jika tadi ketika masuk Andhira masih melihat sedikit murid yang berlalu lalang, namun saat ini hanya menyisakan Andre yang tengah sibuk bermain gawai.
Andhira berhenti sesaat, menatap Andre yang tak menyadari kehadirannya. Hal itu membuat Gathan memasang wajah tak suka. Oh ayolah Gathan, Andhira tak ada maksud lebih.
"Pak Andre!"
Yang dipanggil sontak mendongak, begitu melihat Andhira tersenyum padanya, Andre membalas dengan senyum tak kalah manis.
"Andhira balik ke kelas dulu, ya?"
Andre mengangguk, "Iya, sering-sering ke sini, ya?"
Tatapan maut Andre dapatkan dari Gathan yang sedari tadi berdiri di belakang Andhira, membuat lelaki berkacamata itu segera melenyapkan senyum. Hei, itu hanya sekedar tatapan, Bung.
"Pasti dong!"
Mendengarnya, Gathan terbelalak menatap sang gadis yang tengah melangkah keluar. Namun, sebelum menyusul Andhira, pemuda itu melontarkan tatapan membunuh pada Andre dengan tangan yang sengaja digesekkan ke leher. Seolah tengah memotong. Tingkah Gathan saat ini lebih mirip bocah SD daripada seorang berandal.
Tak ingin menanggapi lebih, Andre hanya bisa menunduk takut. Memangnya apa yang harus dia lakukan? Semua warga SMA Dwi Marga juga tahu, jika Gathan adalah ketua geng motor.
"Parasit." Gathan bergumam pelan, lalu berlari menyusul Andhira yang sudah berjalan cukup jauh di depan sana.
Mendengar langkah yang mendekat di belakang, Andhira memutar bola mata malas. Cukup mengesalkan jika Gathan sampai membuntuti, bahkan kini dirinya hampir sampai di kelas. Dan langkah itu masih saja terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone You Loved
Novela JuvenilApa jadinya ketika pewaris tunggal Keluarga Adithama harus rela hidup dibawah tekanan materi dan terjebak dalam ambisi yang mengharuskannya meyingkirkan seorang gadis yang dicintai? Berbagai drama yang diciptakan sang ayah hanya demi sebuah formalit...