0.7

56.5K 13.7K 6.7K
                                    

Maafin aku yang sebulan udah bikin kalian kayak jemuran anak kos. Jangan marahin aku. Marahnya sama iklan hago aja.

° ° °

🔸8.05 am🔸

"jadi sertifikatmu kapan keluar?"

Suara kak Hengwai yang sedikit keras di telepon membuat aku harus terpaksa sedikit membuka mata yang masih lima watt ini.

"aku tidak tahu,"

Terdengar helaan napas di sebrang sana.

"coba sih tanya pelatihmu. Udah hampir dua minggu loh kau di Australia. Harus berapa kali aku mengirim email ke sekolahmu supaya waktu izinmu ditambah?"


aku yang masih belum mengumpulkan nyawa untuk bangun hanya menempelkan ponselku di dekat telinga, mendengarkan ocehan kak Hengwai yang hampir tiga menit lamanya.

sesekali aku menguap karena rasa kantukku yang tidak bisa kutahan lagi.

"Aheng! Kau dengar aku tidak sih?"

Aku mendecak.

"iya iya nanti kutanya...."


"loh baru bangun ya??"

Mungkin karena kak Hengwai tau dengan suaraku yang masih lemah, jadi tebakannya tepat sasaran.


"ngapain aja semalam? begadang? Oh ya ampun... tolong jaga kesehatanmu. Kalau kau sakit, siapa yang akan mengurusmu disana?"


Buru buru aku sela. "no no, aku hanya tidak bisa tidur aja semalam. Tidak usah khawatir berlebihan. Aku bisa jaga diri kok,"


"....... kau ini. Ya sudah, aku tutup dulu. Jangan lupa tanyakan pada pelatihmu loh. Nanti aku telfon lagi."

tut... tut...

Sambungan telah dimatikan.

Layar handphoneku menghitam, menampilkan wajah bantalku disana.

Setelah itu, kuletakkan handphoneku diatas nakas.

Padahal rencananya, aku ingin melanjutkan tidurku lagi sampai siang. Namun, tiba tiba saja, perutku malah berbunyi.

Bot 0.2 | Haechan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang