••{5}••
"So Eun!" Jae Ha berteriak ketika mendapati kedatangan So Eun di apartemen Kim Bum.
Setelah membersihkan diri So Eun memutuskan untuk mampir barang sejenak, menyambut kedatangan Jae Ha yang katanya akan menginap di apartemen Kim Bum selama beberapa hari.
Diikuti Soo Bin di belakangnya, So Eun menghambur ke pelukan Jae Ha, "Bagaimana kabar ibu? Sudah lama kita tidak bertemu."
"Ish, itu karena kau tidak datang mengunjungi ibu, seharusnya seorang anak mengunjungi ibunya! Kau lama-lama jadi seperti Kim Bum yang tidak ingat dengan orang tuanya sendiri." Seraya memukul kecil lengan So Eun, Jae Ha merasa gemas.
"Iya, iya ibu, aku minta maaf. Lain kali aku akan berkunjung ke rumah." Ungkap So Eun sambil menggenggam kedua tangan Jae Ha, agar wanita itu tidak merasa kesal lagi.
"Itu harus!" Kemudian beralih pada Soo Bin yang menundukkan kepalanya sesaat ketika Jae Ha beralih menatapnya.
"Ya Tuhan! Soo Bin-ku semakin besar saja! Kenapa kau jarang menelpon ibu lagi, hah? Bocah nakal." Beralih pada Soo Bin, Jae Ha memeluk dengan erat anak laki-laki itu. Yang telah di anggapnya sebagai anaknya sendiri.
Soo Bin tersenyum, "Maaf, akhir-akhir ini aku sibuk mempersiapkan ujian akhir sekolah, maka dari itu aku jadi jarang menghubungi ibu," Jelas Soo Bin ikut membalas pelukan Jae Ha, memperlihatkan deretan giginya yang rapih.
"Ah, benarkah? Soo Bin-ku berarti akan lulus sebentar lagi?"
Sambil mengangguk, Soo Bin membenarkan pertanyaan Jae Ha.
"Lalu, kau sudah memutuskan akan lanjut kuliah kemana?" Tanya Jae Ha dengan antusias, tetapi Soo Bin justru menunjukkan raut wajah yang berbeda. Senyuman di wajahnya pun agak kikuk, membuat Jae Ha dan So Eun menatapnya penasaran.
"Aku.. masih memikirkannya," Jawab Soo Bin dengan tidak yakin. Membuat So Eun yang berdiri di sisinya diam-diam menghela nafasnya berat, ia merasa bersalah dengan Soo Bin. Pekerjaannya ini tidak bisa menjamin kebutuhan pria itu di masa depan. Membuat Soo Bin juga merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri.
Jae Ha yang mengerti akan situasi, mengulas senyumnya sambil mengusap-usap lengan Soo Bin, "Itu bagus, kau bisa pikirkan terlebih dahulu, jangan terburu-buru. Lagi pula masih beberapa bulan lagi 'kan Soo Bin-ku ini lulus?"
"Ibu, berhentilah memanggilku dengan sebutan Soo Bin-ku!" Namun, sedetik kemudian suasana kembali mencair setelah Soo Bin melayangkan protesnya, saat Jae Ha terus memperlakukannya seperti anak kecil . Hingga, mengundang tawa So Eun dan Jae Ha bersamaan.
"Memangnya kenapa? Anakku ini malu di panggil seperti itu oleh ibunya?"
"Aku 'kan sudah besar. Sebentar lagi aku bahkan akan lulus sekolah, jadi berhenti memanggilku dengan sebutan seperti itu." Sambil menekuk wajahnya Soo Bin terlihat semakin menggemaskan. So Eun merasa lega bisa melihat Soo Bin lebih ceria ketika berada di dekat Jae Ha. Mungkin sikap dinginnya selama ini karena pria itu merasa kesepian, apalagi pekerjaan So Eun yang menghabiskan banyak waktu di luar di bandingkan rumahnya.
So Eun yang gemas mencubit lengan Soo Bin, membuatnya memekik kesakitan, "Akh! Kakak kenapa tiba-tiba kau mencubit ku?!"
"Heh, sejak kapan kau sudah besar? Di sekolah saja kau masih suka membuat masalah, apanya yang besar? Badan mu?" Melihat Soo Bin yang memberikannya tatapan sinis, So Eun rasanya semakin gencar ingin menggodanya.
Jae Ha yang mendengar ucapan So Eun pun nampak mengangkat kedua alisnya, "Kau buat masalah di sekolah?"
"A-ah tidak bu, So Eun saja yang mengarang! Aku ini anak baik-baik 'kok." Sangkal Soo Bin yang belum bisa Jae Ha percaya. Bisa-bisanya So Eun berbicara seperti itu di hadapan Jae Ha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspeakable Secret ||BUMSSO
Hayran Kurgu[RE-UPLOAD] [Revisi Total] Mitosnya mereka hanya bersahabat! Namun, faktanya persahabatan yang terjadi antara pria dan wanita adalah jalur yang paling berbahaya, penuh cobaan dan perlu kesabaran. Jadi, mungkinkah sahabat sampai akhir itu hanya akan...