Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚘⚘⚘
OUR LOVE STORY (NOTHING EVER CHANGES)
Di sebuah rumah sederhana, dikelilingi taman hijau yang luas di halaman belakang. Sungguh asri dan sedap dipandang mata.
Disinilah keluarga kecil nya tinggal.
Dari luar hanya kebahagiaan yang terlihat, tapi semakin dekat dan lebih kedalam akan ada kesedihan yang tidak kentara.
Tidak terasa, sudah 9 tahun berlalu semenjak kejadian di masa lalu.
Kehidupan yang awalnya terpuruk karena permasalahan orang tua dengan dirinya, membuat Axel mau tidak mau memilih antara Ayahnya atau masa depannya, dan meninggalkan Ibunya yang selalu mendukungnya.
Duduk termenung seorang diri di teras kayu, dia memandang jauh kedepan, melihat 2 anaknya, laki-laki dan perempuan tengah bermain bersama. Melihat mereka tumbuh tanpa merasakan kasih sayang kakek dan nenek mereka. Dia kembali bersedih....
"Teh?"
Seorang wanita cantik, ibu dari anak-anaknya, dan wanita yang sangat dia cintai setelah ibunya, tengah berdiri di sampingnya sambil menyodorkan secangkir teh yang asapnya masih mengepul.
"Terimakasih" Jawab Axel sambil tersenyum menerima secangkir teh buatan sang istri.
Wanita itu duduk kemudian di samping kirinya, menyesap sedikit tehnya, sebelum ikut memandang putra putri kecilnya.
"Tidak terasa mereka sudah besar ya?" Tanya istrinya membuka percakapan.
"Ya, dan keadaan kita masih sama saja" Balas Axel masih terus menatap kosong kedepan. Sedangkan sang istri yang mendengar penuturannya kini hanya menunduk menatap teh yang sekarang ada di pangkuannya.
"Aku minta maaf" Bisik wanita itu pelan namun masih dapat didengar oleh suaminya.
Beralih menatap perempuan di sampingnya, Axel menghela nafas pelan, menaruh cangkir teh tadi ke sampingnya kanannya. Dengan satu tangannya dia merangkul istrinya dari samping agar lebih dekat padanya.
"Apa yang kau katakan? Kenapa kau selalu menyalahkan dirimu sendiri?" Tidak ada balasan apapun dari wanitanya. "Lexa, aku selalu berkata aku tidak pernah menyesal untuk memilihmu. Sekarang pun seperti itu" Bahu wanita itu bergetar. "Tidak ada yang berubah" Dia membawa istrinya lebih dalam ke dekapannya. Menumpukan pipinya diatas kepala istrinya yang tengah terisak dan mengelus pundaknya pelan, menenangkan wanitanya. . . . . .
⚘⚘⚘
Visualisasi dari author :
*Alexa Bertha Kalani
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Axel Benedict Adrian
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
