.
.
.Terlihat sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tepat di seberang jalan kediaman keluarga kecil Axel.
Dari balik jendela kaca film berwarna hitam itu, seorang pria paruh baya tengah mengamati rumah sederhana tersebut.
"Rumah yang diseberang sana, itu lah rumah mereka, Tuan Besar" Ucap seorang berpakaian serba hitam yang duduk dibalik kemudi.
Pria paruh baya yang dipanggil Tuan Besar tadi terus saja mengamati rumah disana itu dengan raut wajah yang sulit diartikan.
.............
Axel muncul dari dalam rumah dan tengah berdiri di teras depan rumahnya. Dia sudah siap dengan jas yang digantungkan di lengannya dan tas kerjanya, siap untuk berangkat bekerja, mencari nafkah untuk keluarga kecilnya yang bahagia.
Disaat keadaannya tengah terpuruk akibat diusir dan tidak diakui oleh Ayahnya. Bahkan Ayahnya pun tega membuat hidupnya susah, ia ditolak hampir di semua perusahaan yang ternyata bekerja sama dengan perusahaan Ayahnya.
Miris memang.... Tapi disaat itulah sahabat sejati datang membantu, tidak terkecuali Daffa yang langsung menerimanya bekerja di perusahaan miliknya sendiri.
Ferris, sahabatnya yang lain yang bekerja di perusahaan properti, dengan sigap mengulurkan tangannya mencarikan rumah sederhana namun nyaman untuk ditinggali.
Jika diingat lagi, dia hanya bisa tersenyum miris akan keadaannya waktu itu, apalagi Alexa yang tengah hamil dan dia merasa semakin tidak berguna meskipun punya pendidikan akademis yang tinggi.
"Apa aku sudah terlihat tampan?" Canda Axel pada sang istri yang sekarang tengah memasangkan dasi di kerah bajunya.
Alexa tersenyum dan mengangguk. "Kau tahu kalau aku suka melihatmu dengan kemeja putih, kenapa masih bertanya?"
"Mungkin saja aku sudah berubah di matamu" Balas Axel lagi dengan nada bercanda yang tanpa dia ketahui, ekspresi istrinya berubah.
Wanita itu terdiam setelah dasi selesai dia pasangkan dengan rapi. Axel yang tidak mendapat respon apapun hanya menatap sang istri. "Hei, ada apa?" Tanyanya.
"Tidak ada yang berubah" Tegas Alexa mengcopy kalimat suaminya beberapa hari yang lalu.
Keduanya saling menatap, sampai tiba-tiba Alexa mengerucutkan bibirnya lucu yang membuat Axel mendenguskan tawa. "Kenapa lagi sekarang?" Dia mencubit pelan pipi bulat Alexa dengan gemas.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu" Axel menaikkan satu alisnya seakan bertanya. "Sepertinya aku yang berubah dimatamu" Alexa langsung melanjutkan kalimatnya saat melihat suaminya itu menghela nafas. "Kau bilang aku semakin gemuk, kau pasti banyak melihat perempuan-perempuan yang lebih langsing di luaran sana"
KAMU SEDANG MEMBACA
⚘Nothing Ever Changes - BaekHera (Completed)
Fanfiction"Aku memilihmu dan tidak akan pernah ada penyesalan" NC-15 ~iamback~