Jam pulang memang yang paling ditunggu oleh para siswa siswi SMA Nusantara,tetapi tidak dengan satu orang gadis yang sedari tadi gelisah sejak jam pelajaran terakhir,yaps dia Alea karena ia baru sadar bahwa kotak kecil yang dititipkan oleh Aleta padanya belum tersampaikan pada orang yang dituju.
“Lo kenapa si Ale? Mau ke kamar mandi?” tanya Melodi yang duduk disamping Alea dan melihat gerak gerik Alea seperti orang yang sedang gelisah oleh suatu hal.
“Emm..ee.. E-enggak kok Mel,aku gak papa” jawab Alea dengan ringisan kecil dan mendapat anggukan kecil dari Melodi.
“Eh Marshaa!temennya beruang! Bangun kek diliatin pak Somad tuhh!” ucap Melodi sedikit berbisik sambil menggoyang-goyangkan kursi Mysha,dan akhirnya ia terbangun dari tidur siangnya.
Tidak lama kemudian bel berbunyi cukup nyaring,membangunkan siswa siswi yang sedang tidur di dalam kelas,dan bergegas merapihkan barang-barang mereka agar segera pulang.
“Aku duluan ya,ada urusan penting” ucap Alea dengan berjalan cepat menuju keluar kelas.
“Okey Ale sayang,hati-hati yaw”balas Mysha dengan melambaikan tangan.
“Eh Sha,lo ngerasa ada yang aneh gak sih sama Alea?”tanya Melodi dengan sedikit berbisik.
“Aneh apaan dah? Lo tuh yang aneh”jawab Mysha dengan berjalan santai keluar kelas dengan diikuti Melodi dibelakangnya.
“Enak aja lo! Eh mau ngafe dulu gak? Bosen nih dirumah” ucap Melodi yang dibalas ucapan semangat Mysha “Skuyy dehh” ucapnya.
*Parkiran
Alea berlari dari kelasnya ke arah parkiran yang dimana ada mobil kakelnya,Rafi untuk memberikan kotak kecil dari kembarannya.
Setelah melewati beberapa mobil mewah dari beberapa siswa,ia menemukan mobil kakelnya tersebut dan dari arah depan Alea bisa melihat pemilik mobil tersebut berjalan dengan santai.
Segera Alea berjalan dengan ragu,tetapi dengan mata tajamnya Rafi menyadari adanya Alea,adek kelasnya berjalan ragu ke arahnya,ia berhenti di depan mobilnya dengan posisi bersandar sambil melihat sekitar.
“K-kak Rafi?”panggil Alea yang hanya dibalas tatapan tajam dari Rafi. Melihat itu Alea semakin menundukkan kepala dan segera mengambil kotak kecil yang ada di samping tasnya dan menyodorkannya ke arah Rafi.
“Dari Aleta kak,diterima ya?” ucap Alea dengan suara kecilnya. Tidak ada tanda-tanda kotak kecilnya diambil,Alea segera mendongak dan ternyata Kakelnya ini sedang menatapnya,mata mereka bersitatap cukup lama dan diputus oleh Alea karena tidak tahan dengan tatapan tajam kakelnya ini.
“M-maaf kak” ucap Alea dan segera mengambil tangan kakelnya dan memberikan kotak kecil tersebut. Tetapi aneh,tidak ada balasan ataupun kibasan tangan seperti sebelum-sebelumnya.
Yaps Alea sering memberikan apapun yang Aleta ingin beri kepada kak Rafi,tapi selalu Alea lah yang mendapat kata tajam dan kibasan tangan dari Rafi yang membuat tangan Alea merah.
Setelah melakukan hal tersebut,Alea segera berlari cukup cepat,ia takut,bukan takut akan mendapat cacian atau kibasan tangan lagi dari kakelnya,tapi Alea takut kakelnya bisa mendengar detak jantungnya yang selalu berdetak dengan cepat ketika tadi ia memegang tangan Rafi dan juga adegan tatap menatap tadi.
Setelah agak jauh dari tempat kakelnya tadi ,Alea bisa sedikit bernafas lega,setidaknya hari ini ia aman dari cacian dan juga kibasan tangan kakelnya itu.
Alea berjalan dengan santai menuju mobil milik Aleta dengan senyum puas diwajahnya.
“Alea! Kemana aja sih? Gue dari tadi nungguin lo tau”ucap Aleta dengan membawa kipas mini miliknya.
“Iya Maaf,tadi aku di panggil ke kantor guru sebentar”jawab Alea dengan masuk kedalam mobil dan diikuti oleh Aleta.
Sebelum pulang mereka mampir ke penjual Bubble Tea kesukaan Aleta. Setelah itu mereka pulang dengan keadaan mobil yang hening membuat Alea mengantuk,tetapi suara Aleta mengagetkan Alea yang sudah setengah perjalanan ke alam mimpi.
“Gimana? Udah lo kasih ke Kak Rafi”tanya Aleta dengan tetap fokus ke arah depan.
“Udah kok”jawab Alea dengan menyenderkan badannya ke jok mobil. Alea kembali di ingatkan dengan kejadian tadi,dimana terjadi adu tatap meskipun hanya beberapa menit,tapi bisa membuat jantung Alea berdetak dengan cepat dan senyum simpul ia keluarkan menghadap jalanan yang sedang lenggang.
Setelah sampai dirumah Alea segera memasuki kamarnya dan akan melakukan ritualnya di kamar mandi. Setalah itu Alea mengambil note kecil yang ada di selorokan meja belajarnya dan membawa note kecil tersebut ke tempat tidurnya. Ia ingin mengungkapkan betapa bahagianya ia hari ini.
02 Februari 2019~
Rasanya senang sekali,bisa menatap wajahnya dari jarak dekat,memegang tangannya tanpa adanya kibasan. Intinya senang bisa bersama mu walau sebentar.~“R”~
Hai hai Haaai gimana?bagus gak? Kalo bagus langsung next yaa!!
Keep Reading✨✨
Enjoy to my StStory💛💛💛
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKTU
Teen FictionTitik temu enggak harus dengan menyatu.Lihat dia dari jauh,tau bahwa dia baik-baik saja dan bahagia,berarti kita berhasil jatuh cinta dengan gak lupa untuk jadi pribadi yang dewasa. Yaps ini diaa perjalanan seorang remaja yang selalu sabar menanti s...