“Ada waktunya,ketika aku sadar,bahwa perasaan ini lebih baik kusimpan saja.”
•
•
•“Ale? Gue bareng kedepan yaa”ucap Mysha dengan manja dan hanya di balas anggukan dari Alea.
“Mel? Lo udah dijemput?”tanya Mysha dengan membenarkan makeup di wajahnya.
“Udah nih,gue bareng kak Ari soalnya hehe ”jawab Melodi dengan cemgirannya.
“Hem pantesan dari tadi ngaca mulu lo,sini gue bantu biar tambah cantik”ucap Mysha dengan kedipan mata ke arah Melodi yang membuat Melodi begidik ngeri.
“Apaan dah pake kedip-kedip mata segala. Gak deh gue takut kayak yang udah udah,bukan cantik malah cemong muka gue.” ucap Melodi dengan memutarkan mata tanda ia benar-benar jengkel dengan sahabatnya yang satu ini.
“Haha yaudah deh ayo Ale kita ke parkiran. Bye melomelo” ucap Mysha dengan menggandeng tangan Alea dan melambaikan tangan ke arah Melodi ala Miss Univers.
“Okee ati ati ya Alee” ucap Melodi yang membuat Mysha menghentikan aksi lambaian tangan ala Miss Universnya dan menatap Melodi dengan pandangan mata yang dibuat sesedih mungkin.
“Kok cuma Ale sih yang di ati-ati in,gue juga dong” ucapnya dengan nada sesedih mungkin.
“Udah-udah dari tadi berantem mulu,aku pasti udah ditunggu Aleta nih di parkiran.” ucap Alea yang membuat Mysha dan Melodi menepuk jidat.
“Ehh iya Ale,yaudah ayo Ale kita tinggalin Melomelo disini,bye.” ucap Mysha dan setelahnya mereka berdua benar-benar pergi menuju parkiran.*Parkiran.
“Eh Ale mana Aleta? Kok mobilnya ada orangnya gak ada?” tanya Mysha dengan kepala yang celingak celinguk ke arah kaca mobil.
“Mungkin masih ada urusan,udah kamu pulang aja aku mau nunggu Aleta dulu.” ucap Alea dengan menata rambutnya yang terkena angin. Cuaca sore ini memang sedikit mendung sehingga angin bertiup dengan kencang.
“Yaudah deh,gue duluan ya Alea sayang.”pamit Mysha dengan menyubit kecil pipi Alea.
“Okey,hati-hati yaa Sha.” ucap Alea dengan melambaikan tangan ke arah Mysha yang berlari menuju gerbang sekolah.Beberapa menit kemudian Aleta datang,tetapi tidak sendirian,ia datang bersama Rafi,kakak kelasnya dengan Aleta yang bergelayut di tangannya. Pemandangan yang membuat hati Alea serasa teriris.
“Ale? Maaf ya lo nunggu lama,kita abis ngerjain tugas Observasi bulan depan,gak nyangka ternyata kak Rafi partner gue.” ucap Aleta dengan sumringah tetapi berbeda dengan Alea,yang menampilkan senyum bahagia seperti Aleta tetapi seperti ada yang menggores hatinya.
“Oh ya? Selamat deh hehe”ucapnya dengan senang,lalu Alea tidak sengaja menatap wajah Rafi yang sepertinya dari tadi selalu melihat kearahnya.
“Kak Rafi,gue pulang dulu ya,besok kita kerjain lagi terserah deh mau ngerjainnya dimana,gue selalu bisa.” ucap Aleta yang dibalas deheman singkat dari Rafi.
Setelahnya Aleta melepaskan rangkulan tangannya ke Rafi dan pamit pulang bersama dengan Alea yang sedari tadi selalu menampilkan wajah yang dibuat sesenang mungkin
Didalam perjalanan pulang Alea hanya diam saja,berbeda dengan Aleta yang selalu menampilkan senyum bahagianya dan selalu bersenandung kecil.
“Oh iya Le,kakak kelas yang nemenin lo buat Study Observasi siapa?” tanya Aleta yang membuat Alea tersedar dari lamunannya.
“Em gak tau,belom aku cek siapa namanya.” ucap Alea dengan lemas.
“Cepet cek,gue mau tau siapa kakak kelas beruntung yang jadi pasangan lo.” ucap Aleta dengan menyodorkan ponselnya ke arah Alea dan langsung ia terima.
Setelah beberapa menit kemudian Alea menemukan namanya,ia berpasangan dengan kakak kelas laki-laki.
“Siapa Le? Udah ketemu belum?” tanya Aleta kepo.
“Udah kok aku sama kakak kelas laki,namanya Adrian Faris kelas 12 ipa 1” jawab Alea dengan sedikit malas.“Whatt? Dia sahabat kak Rafi loh Ale,beruntung deh seenggaknya lo aman sama dia meskipun dia bobrok akut sih.” ucap Aleta dengan mengambil ponsel dari tangan Alea.
“Bagus deh hehe”jawab Alea sekenanya.
“Lo kenapa sih kok lemes gitu”tanya Aleta dengan menatap adik kembarnya ini.
“Hah? A-aku gak papa kok,mungkin laper jadi bawaannya lemes hehe.”sangkalnya yang langsung dipercayai oleh Aleta.
“Yaudah mau mampir ke shusi gak? Gue juga laper sih seharian sama kak Rafi,lo tau gue bela-belain ga jajan waktu istirahat cuma buat bisa deket sama kak Rafi.”ucap Aleta dengan mengingat ketika teman-temannya mengajak ke kantin tetapi ia tolak agar ia bisa menemui Rafi dan memberikan kabar bahwa mereka satu kelompok dalan Study Observasi.
“Jangan deh,bi Marni pasti udah nyiapin makanan buat kita,kasian kalo gak kita makan”ucap Alea yang memang sedang ingin sendiri secepatnya.
“Oke deh,kita pulang aja hehe”jawab Aleta dengan memberikan cengirannya.
Beberapa menit kemudian mereka akhirnya sampai dirumah sederhana milik keluarga Alexander.
“Leta aku kekamar dulu ya mau bersih-bersih terus makan deh” izin Alea kepada Aleta yang hanya dibalas anggukan.
Setelah Alea memasuki kamar,ia segera menguncinya pintunys agar tidak ada yang masuk. Alea berjalan gonta menuju kasurnya dan terduduk lesu membayangkan Aleta dan Rafi berjalan bersama tadi.
Selama perjalanan tadi ia mulai berfikir,sepertinya lebih baik ia simpan rapat-rapat perasaannya agar saudaranya tidak merasakan sakit seperti yang ia rasakan sekarang.
Yaps karena kebahagiaan saudaranya lebih penting dari apapun.
Haii hai Haaaaaiiii,gimana? Udah dapet feel sedihnya belom? Yaps ini awal dari kesabaran seorang Alea,semoga kalian suka yaa^_^Enjoy to myStory✨✨✨
Keep Reading guys💛💛💛
Luv u. <3
KAMU SEDANG MEMBACA
WAKTU
Teen FictionTitik temu enggak harus dengan menyatu.Lihat dia dari jauh,tau bahwa dia baik-baik saja dan bahagia,berarti kita berhasil jatuh cinta dengan gak lupa untuk jadi pribadi yang dewasa. Yaps ini diaa perjalanan seorang remaja yang selalu sabar menanti s...