"assalamualaikum."
Lisa ngetuk pintu yang tingginya melebihi menara Eiffel itu, berharap seseorang datang membukakannya.
Tiga abad Lisa menunggu, akhirnya pintu itu terbuka. Menampilkan sosok pria dengan rambut blonde dan kolor warna ungu."Walaikumsalam, ehh Lisa. Sawadikap."
"Udah ya gak usah becanda. Mana adek Lo?" Lisa nyolot.
"Adek gue? Siapa?"
"Ihh itu si Jungkook yang songongnya minta ampun."
"Ohhh, masuk aja dulu, nanti gue panggilin."
Akhirnya, Lisa nurut buat masuk. Dia nunggu di ruang tamu yang megah beudd
•••
"Ehh pantat ikan sepat, bangun lo!"
Niall nendang pantat bohai Jungkook, tapi anak itu tetep aja pules tidur.
"Lu lagi cosplay jadi mayat?"
Nial terus aja nendang tapi anak itu tetep ga bergerak.
Naill pun mengambil ponselnya, berpura-pura menelpon. "Hallo? Iya dok, ini adik saya mari gara-gara corona dok. bakar aja dok, gak usah dikubur, bumi juga pasti ga bakal nerima.
"Ehhh setan, gue sehat-sehat aja ya. Sembarangan aja lu, daki vampire." Jungkook spontan terduduk lalu mengucek matanya.
"Itu ada yang nyariin. Turun sana."
"Siapa?"
"Lisa."
Jungkook terdiam sebentar, apa ia tidak salah dengar? Lisa mencarinya? Untuk apa?
"Seblak kemaren udah gue bayar kan? Kok Lisa nyariin gue sih?"
•••
Ya Allah Jungkook lama bat dah.
Ok gue positif thinking aja, rumah dia gede pasti jarak antara kamar dan ruang tamu sama kaya jarak kota Madinah dan Mekkah. Ok tenang, sabar,
Tangganya aja tinggi banget, ini tangga menuju lapis langit ke berapa?
Karpetnya tebel beud kek bedak Jennie.
Ini sofa lembut bat ya Allah kek akhlak gue.
Gue kalo tinggal di rumah ini enak kali ya.
Kalo bingung mau makan apa, tinggal sembelih patung harimau aja.
Astagfirullah itu lampu gede bat. Buat menerangi gelapnya hidup gue cukup kali ya."Gak usah diliatin terus, gue tau rumah gue cakep."
Jungkook turun dari tangga lapis langit itu. Setelannya santai ala-ala badboy Wattpad.
"Lama banget lu," protes Lisa.
"Sorry, kamar gue paling ujung, mau ke kamar mandi aja harus naik ojol."
"Bodo ajg terserah lu."
"Mau apa lu kemari? Gue punya utang?"
"Bukan. Itu. mmm..."
"Apa?"
"Jisoo, hilang."
"Hahh? Jisoo hilang? Terus hubungannya sama gue apa? Lu pikir gue dinas sosial?"
"Bukan. Terakhir dia bilang, mau ke kebon pisang punya bapak lu, abis tu dia ga balik lagi."
"Sejak kapan bapak gue punya kebon pisang?" Jungkook berpikir keras memikirkan hal ini. Saking terlalu banyaknya kebun milik ayahnya, dia sampai lupa kebunnya apa aja.
"Itu lhoo, yang deket pemakaman."
"Udah ya, gue gak tau yang mana. Soal itu, gue gak tau sama sekali dan itu bukan urusan gue."
"Kok lu gitu sih, itu kan kebun lu, lu harus tanggung jawab lah."
"Gak mau tau, suruh siapa dia main ke kebon."
"Ehhh mall ditutup, taman ditutup, pantai ditutup juga, ya wajar kalo main di kebun."
"Ente kalo dibilangin orang ganteng jawab mulu yah."
"Pokoknya lo harus bantu gue cari jisoo sampai ketemu, titik!"
"Ogah!"
"Harus!"
"Lisa!!!"
"Apa? Masih gak mau bantu? Ok kalo gak mau bantu, gue bakal bilang bapak lu kalau gue hamil."
"Hamil?"
"Iya, hamil anak lu. Dan lu bakal dicoret dari KK."
"Ehh kambing, kita mantap² aja gak pernah, gimana lu bisa hamil?"
"Bawel ya. Tinggal bilang aja iya."
Jungkook cemberut, berdebat dengan gadis keras kepala ini benar-benar membuat hatinya berbunga-bunga. *Ehh
"Yaudah,"
"Yaudah apa?"
"YAUDAH GUE MAU MANTAP2"
"maksud gue mau bantu nyari jisoo."
•••
"Hahh? Nyari jisoo?" Louis dan Jimin terbelalak ketika Niall menemui mereka.
"Iya, Jisoo hilang dimakan dajjal."
"Ehh, jangan sembarangan ya kalo ngomong."
Di pos kamling, Lisa, Niall, dan Jungkook bersama-sama menemui Louis dan Jimin untuk ikut mencari jisoo. Kedua manusia itu setuju setelah diiming-imingi kuota gratis.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
1D Somplak Vs BTS Koplak (GroupChat)
HumorZayn: taehyung kalo berak? Niall: jungkook Zayn: Louis kalo nonton semut balapan? J-Hope: jungkook. Zayn: Suga kalo maen kelereng? Jimin: jungkook juga. Harry: kata siapa? kemaren gue liat Suga maen kelereng sambil telentang. Jungkook: fuck! . . . ...