#eleven

1.8K 235 5
                                    

Tiga minggu. Nyaris sebulan. Iya. Itu waktu yang cukup lama. Dia- Lee Minho telah mencari-cari Hyunjin. Namun tak ada satupun petunjuk yang didapat. Teman-teman Hyunjin juga tak memberi tau apapun. Minhyun- juga menghilang begitu saja.

Tak hanya kedua saudara Hwang itu. Bahkan Bang Chan pun tak Minho temukan.

Tapi- mendadak- hari ini-

"Aku tau- di mana Chan hyung,"

"Ji-"

"Jisung!"

"Cukup Changbin hyung, Seungmin-ah!"

Minho meraih kedua pundak Jisung. Menatapnya denga tatapan yang sangat berharap.

"Di mana- Chan hyung, Jisung-ah?"

"Jisung-"

"Sudahlah Changbin hyung. Aku- tak bisa terus melihat Minho hyung mencarinya bagai orang linglung,"

"Jisung-ah.." Seungmin melirih melihat temannya itu mengatakan kata-kata yang- begitu jujur dan menyakitkan untuk didengar dari mulut namja tupai itu.

Ya. Jisung, Seungmin, dan Changbin memang tau di mana Chan berada. Tapi- selama ini mereka diam. Dan hari ini- Jisung tidak tahan lagi melihat betapa linglung nya seorang Minho mencari keberadaan Chan dan Hyunjin.

Setidaknya, Jisung tau Chan di mana meski ia tak tau keberadaan Hyunjin.

"Jisung-ah, akuㅡ jeongmal mianhae,"

"Kau tak salah apa-apa, Minho hyung.. Kau ta-"

"Tidak Jisung.. Aku- sungguh minta maaf karena hati ini tak pernah jatuh padamu,"








universe








Ting tong

Ceklek

"Siapa sih-"

Buagh

Buagh

"Akh-"

Sret

"Finally, I found you, Christopher Bang,"

Chan menatap terkejut Minho yang kini tengah mencengkram kerah kemejanya.

"Terkejut aku di sini, huh?"

Chan lalu tertawa kecil dengan nada liciknya. "You found me, huh? So- akhirnya kau dapatkan ingatanmu kembali? Cih,"

"Bangsat kau," geram Minho. "Apa maksudmu melakukan semua itu pada Hyunjin?!"

"Kenapa tidak kau tanya pada pacar kesayangan mu itu hah?"

Buagh

"Katakan sebelum kau habis di tanganku!"

"Cih. Kau seharusnya sadar, Lee Minho,"

Buagh

Kini giliran Chan yang melayangkan tinjunya. Minho yang tak memprediksi hal itu, jatuh tersungkur.

"Itu untuk mu yang telah merebut Hyunjin dariku,"

Minho menatap Chan geram. "Aku tak pernah merebut siapapun dari orang lain,"

"Brengsek-"

Buagh

"Kau merebutnya! Kau dekati Hyunjin, bersikap seolah kau adalah pusat Hyunjin. Semua hal menjadi tentangmu!"

"Kau mengkhianati nya, Christopher. Kau beri ia sejuta harapan palsu. Kau siksa dia. Kau yang selalu membuat nya terkurung dalam aturan-aturan konyolmu!"

Minho bangun dan kembali mencengkram kerah kemeja Chan. Menataonya sengit sambil mendesis marah.

"Katakan padaku sekarang- di mana Hyunjin? Aku tau kau tau keberadaannya,"

"Cih- kau pikir aku akan memberi taumu? Jangan mimpi, Ho,"

Buagh

Buagh

Buagh

Dan terjadilah pertengkaran hebat di sana. Di depan rumah yang selama ini Chan tinggali sejak ia pindah dari apartemen lamanya.

Bukan.

Bukan untuk kabur dari Minho sebenarnya. Lebih tepatnya menghindari. Karena selain Minhyun, Chan lah yang tau dimana Hyunjin sekarang.

Memangnya apa yang Chan tidak tau? Ambisi yang ia miliki lah yang membuatnya tau banyak hal tentang Hyunjin meski mereka sudah putus. Ya. Chan dan Hyunjin- dulunya adalah sepasang kekasih. Namun, seiring waktu, yang Chan berikan pada Hyunjin bukanlah kasih sayang dari sebuah cinta. Sekali lagi- semua berubah menjadi ambisi.

Segala macam peraturan dan hukuman Chan terapkan pada Hyunjin. Tingkat kecemburuan Chan juga meningkat. Sampai pada batasnya, Hyunjin berusaha mencari bantuan untuk keluar dali lingkar hidup Bang Chan. Dan- hari itu, seorang Lee Minho lah yang menarik Hyunjin keluar.

Bohong jika Hyunjin yang lelah terhadap Chan sudah benar-benar melupakannya. Bagaimana pun juga, seorang Christopher Bang pernah memberi nya sebuah cinta. Terlebih lagi- Chan yang pertama.

First love. Klise memang. Tapi, itu lah faktanya.

Ya- itulah yang membuat kejadian malam itu terjadi. Di mana Chan kembali berhasil membuat Hyunjin jatuh dalam peluknya. Hyunjin yang saat itu terbayang akan Minho berjanji pada dirinya sendiri bahwa kali itu adalah kali terakhir. Sayangnya, semua tidak berjalan sesuai harapan.

Chan dan segala ambisinya pada Hyunjin menciptakan gelombang besar untuk hubungan Hyunjin dan Minho. Kelicikan keturunan Bang itu membuat Minho merasa begitu geram dan kecewa akan tindakan Hyunjin.

Sampai akhirnya- perdebatan itu terjadi. Perdebatan yang harus berakhir tragis. Perdebatan yang membuat Hyunjin harus melihat namja yang begitu dicintainya terbaring tak berdaya di jalan. Berakhir koma dan bangun tanpa ingatan apapun tentang namja bermarga Hwang itu.

Dan di sinilah Minho sekarang. Di perumahan dekat sungai Han. Dia berjalan dengan luka dan lebam akibat bertengkar dengan Chan tadi. Yap. Pada akhirnya, Chan buka mulut soal keberadaan Hyunjin.

Di rumah tempat neneknya tinggal.

Minho belum pernah ke sini sebelum nya. Ia tidak terlalu terkejut saat Chan tau soal rumah nenek Hyunjin. Anak itu- memang sangat dekat dengan keluarga Hwang dulu.

"Akh-"

Minho bersandar pada salah satu pohon di tengah perjalanannya. Ia merasakan sakit yang teramat di kepalanya. Entah karena efek baru sembuh atau akibat terbentur tembok di rumah Chan.

Ia bahkan meninggalkan motornya di dekat tepian sungai Han. Jujur saja, dengan kepalanya yang sedang sangat sakit itu- Minho tak bisa harus mengendarai motornya.

Jangan tanya kenapa Minho tidak pulang dulu untuk mengobati luka-luka nya. Ia bahkan tak peduli dengan tatapan orang-orang yang menatapnya aneh karena lebam di wajahnya.

Minho tak peduli apapun sekarang. Yang ada di pikirannya- hanya Hyunjin.

Entah halusinasi nya atau bukan, tapi ia melihat sesosok mirip Hyunjin di depannya. Hanya berjarak beberapa meter saja. Sosok itu sedang menatapnya. Ia bahkan mengenakan outfit favorit Hyunjin. Hal itu membuat Minho menarik senyumnya.

"Hyunjin-ah..", gumamnya sampai akhirnya- kegelapan alam bawah sadarnya menjemput.













kkeut

note ;

Kapan end siih ini? -__-

•Universe•  [𝑙.𝑚ℎ//ℎ.ℎ𝑗] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang