"Gimana kabar si Leo?."
Reyhan sukses membuat Nadira gagal move-on kali ini. Nadira mengangkat kedua bahunya sambil menundukkan kepala. Akhir-akhir ini Nadira dan Leo emang jarang berkomunikasi. Semenjak Leo sibuk dengan pekerjaannya, dia sudah tak lagi menghubungi Nadira walaupun hanya sekedar chat. Nadira pun enggan buat menghubunginya duluan karena takut nantinya mengganggu kesibukan Leo. Tampak wajah sedih yang tak terbendung dari raut wajah Nadira.
"Cemberut aja neng, yaudah kalau nyesek nangis aja sepuasnya," kata Reyhan mengejek Nadira.
"Apa sih, ketawa aja sampe puas."
"Nggak deh, nggak," ucap Reyhan setelah berhasil meredakan tawanya.
Nadira melihat ke sekelilingnya, teman satu tim belum ada yang datang. Hanya Reyhan yang baru menampakkan diri.
"Yang lain mana sih, kok lama?."
"Paling bentar lagi datang," komentar Reyhan.
"Kamu udah masukin lamaran Nad?"
Nadira meggelengkan kepala.
"Belum Rey, entar-entar deh."
Reyhan mencoba mengalihkan pembicaraan dengan topik lain. Dia yakin, Nadira benar-benar lagi patah hati sama Leo. Sepertinya ada rasa yang tak biasa dari Nadira. Tak lama kemudian satu persatu teman mereka datang. Saat ini mereka harus sering-sering latihan untuk mempersiapkan diri menghadapi turnamen yang akan segera mereka hadapi.
$$$$$
Ingatan Nadira melayang kembali saat awal perkenalannya dengan Leo. Hari itu adalah hari pertama dia masuk organisasi basket setelah menjalani perkuliahan selama 4 semester. Dan hari itu dia dinyatakan resmi menjadi anggota tim basket di kampusnya. Dilapangan basket, semua anggota baru memperkenalkan diri dan tentunya Leo sebagai anggota lama dan captain basket juga memperkenalkan dirinya kepada anggota baru. Setelah semua memperkenalkan diri, mereka berbaris sesuai arahan pelatih. Leo berdiri disebelah Nadira.
"Hai."
Leo menyapa cewek yang sedang menatapnya, cewek itu hanya membalas dengan senyuman manis tanpa suara.
"Aku baris disamping kamu ya."
Tanpa menunggu persetujuan atau penolakan Leo langsung saja berdiri disamping Nadira. Sebelumnya Nadira udah tau dengan Leo. Beberapa orang sering bahas nama Leo. Ya dia merupakan captain basket di kampus yang banyak disukai para wanita.
"Aku Leo," ujarnya sambil membuyarkan lamunan Nadira, dan ia segera mengulurkan tangan kepada Nadira.
Nadira langsung membalas jabat tangan Leo.
"Aku Nadira."
"Jurusan apa?," tanya Leo kembali.
"Ekonomi," jawab Nadira simpel.
"Ooo ekonomi, aku Teknik."
Nadira hanya tersenyum tanpa bertanya balik.
Setelah perkenalan selesai. Nadira segera meninggalkan lapangan basket. Tiba-tiba Leo menghampirinya, Nadira hanya bersikap cuek. Tapi Leo tidak mempermasalahkan itu, ia semakin penasaran dengan sikap Nadira yang cuek. Dan mulai hari ini dia akan menjalankan misinya mencari tahu secuek apa sih seorang Nadira.
$$$$$
Seiring bergulirnya waktu, karena satu tim basket dan sering bertemu akhirnya Nadira dan Leo hampir selalu bersama, membuat mereka merasa dekat. Dan mereka memutuskan untuk saling bersahabat.
Saat itu ada pertandingan basket antar jurusan. Dilapangan sudah banyak para cewek-cewek yang meneriakkan nama Leo dengan heboh. Namun mereka tidak mau berbaur dengan Nadira. Karena mereka tidak suka kedekatan antara Nadira dengan Leo. Sehingga banyak teman perempuan Nadira yang jaga jarak dengannya.
Saat ini tim basket dari jurusan Leo dan Nadira sedang bertanding. Sparing antar jurusan memang sudah biasa dilakukan. Nadira memilih untuk mendukung Leo daripada tim basket cowok yang ada di jurusannya sendiri. Nadira melihat sekelilingnya, bukan hanya dari jurusan Leo saja yang mendukung Leo, tapi hampir dari semua cewek dikampus ini antusias mendukung Leo.
Nadira mengakui Leo emang keren dikalangan mereka. Karna Leo bukan hanya captain basket dikampusnya, tapi dia juga jago nyanyi dan juga merupakan mahasiswa berprestasi. Belum lagi dengan sifatnya yang mudah berbaur . Tak heran kalau banyak perempuan yang iri dengannya sejak dia bersahabat dengan Leo.
Dari banyaknya fans Leo, ada juga diantara mereka yang berani bertanya kepada Nadira, bagaimana cara bisa dekat dan bersahabat dengan Leo? Apa harus jadi cewek yang cuek dulu? Atau bisa main basket dulu?.
Kadang Nadira merasa kesal dan jenuh dengan keirian cewek-cewek kampusnya. Ia pun bingung kenapa Leo mau bersahabat dengannya, apa yang dilihat Leo darinya? Sedangkan dia hanya cewek biasa, cuek dan gak satupun sifat Leo ada padanya. Tapi obrolan antara Nadira dan Leo selalu nyambung sehingga membuat Nadira merasa nyaman didekatnya.
Saat ini permainan berjalan seru. Waktu terasa hampir habis membuat seisi lapangan semakin ribut. Akhirnya wasit segera mengakhiri jalannya pertandingan. Tim Leo sebagai pemenangnya membuat penonton yang mayoritas cewek langsung heboh.
Leo segera menghampiri Nadira dan berjalan meninggalkan lapangan bersama Nadira. Mereka berjalan menuju parkiran motor untuk mengambil motor Leo.
"Kamu keren banget tadi." Nadira mengancungkan kedua jempolnya kepada Leo.
"Aku emang selalu keren," ujar Leo dengan narsisnya.
Nadira hanya mengangguk sambil tersenyum.
Saat menaiki sepeda motor, tiba-tiba mereka berpapasan dengan Reyhan yang sedang berjalan dengan teman satu gengnya. Reyhan melihat kearah Nadira. Namun Nadira langsung mengalihkan tatapannya dari Reyhan.
"Fans... fans," gumam Leo sambil mentertawakan Nadira.
"Apaan sih Le," jawab Nadira kesel.
Leo hanya tertawa, kemudian ia segera melajukan sepeda motornya.
$$$$$
Perkuliahan selesai. Nadira segera keluar dari kelasnya dan beranjak menuju gedung Fakultas Teknik.
"Leo cafe yuk," serunya begitu ia menemukan Leo yang duduk di depan kelasnya.
Leo menyahut mengiyakan dan segera berdiri. Gedungnya bersebelahan dengan Nadira, membuat mereka punya kebiasaan menoleh setiap jam perkuliahan selesai. Tak lama kemudian mereka sampai menuju cafe yang ada dikampus. Mereka duduk di meja biasa yang mereka tempati. Tiba-tiba Raka dan Dani sudah ada didepan mereka. Raka dan Dani juga merupakan anggota tim basket dikampus mereka. Mereka berdua langsung bergabung dan ngobrol membahas turnamen basket yang bakal mereka hadapi.
"Ingat! Saat turnamen jangan sampai ada yang telat ya," ujar Raka.
"Iya, iya," jawab Leo sambil meneguk kopi susu miliknya.
Tatapan Nadira jatuh kepada Reyhan. Teman sekelas yang juga merupakan anggota basket sekarang duduk tepat di depan mereka. Reyhan sudah lama mempunyai perasaan kepada Nadira. Tapi Nadira selalu saja menolak.
"Gitu amat liat fans," bisik Leo.
"Ya biasa aja sih." Nadira pun mendelih ke arah Leo.
"Mulai suka ya?," goda Leo.
"Ih apa sih."
Sebenarnya Leo punya perasaan kepada Nadira. Tapi ia tak pernah berani mengungkapkan dan menunjukkan di depan Nadira atau siapapun. Takut persahabatan mereka menjadi usai. Ia selalu berharap agar Nadira tidak menyukai laki-laki manapun.