Siang itu Nadira sangat sibuk dengan pekerjaannya di depan laptop, dengan mata yang hampir terkatup. Setiap kali matanya terpejam lebih dari satu menit ia berusaha kembali untuk membuka matanya lagi.
"Tahan ... tahan ". Begitu gerutunya dalam hati.
Laptop didepannya beberapa kali tergeser maju kedepan karena ia mulai tertidur. Saat matanya hampir terpejam untuk kesekian kalinya, tiba-tiba Rama datang menghampirinya. Membuat Nadira terlonjak kaget, lalu dengan cepat mengangkat kepalanya yang sudah nempel diatas meja kerja.
"Rama, kamu bikin aku kaget".
"Haha.. ngapain semalam neng, sampai ketiduran gitu di kantor", tawa Rama.
"Ada deh, pengen tau aja kepo".
"Ampun deh".
Nadira hanya membalasnya dengan tawa.
$$$$$
Hari ini Nadira tampak lelah sekali karna semalam ia baru saja merayakan ulang tahunnya bersama Reyhan dan teman-teman lainnya. Tiba-tiba saja Leo mendekati Nadira diruang kerja Nadira.
"Happy Birthday Nad", seru Leo sambil menyodorkan kado.
Beberapa teman kantor mereka langsung bersorak ciee. Nadira hanya nyengir lalu berkata "Thanks Pak". Ketika Leo baru saja ingin mengatakan sesuatu Nadira langsung beranjak pergi meninggalkannya.
"Jadi kamu ulang tahun Nad? Kok gak bilang?", tanya Rama sambil duduk dibangku sebelah Nadira di kantin.
"Iya Ram, semalam tu aku ngerayain ulang tahun aku, makanya sampe ketiduran dikantor, ngantuk banget soalnya".
"Selamat ulang tahun ya Nad, semoga panjang umur dan sukses selalu deh buat kamu, maaf telat ngucapinnya, kado nyusul ya".
"Aamiin, makasih ya Ram".
"Hmmm kayanya Pak Leo suka sama kamu deh Nad".
"Lah, jangan fitnah deh".
"Setahu aku ni belum ada karyawan kantor yang dikasih kado sama Pak Leo, kamu baru orang pertama yang diperlakukan seperti itu".
"Apasih Ram, mungkin kebetulan saja".
"Hati-hati lo, suami orang".
Nadira hanya berdecak sebal. Namun ia melihat Rama dengan santainya senyum-senyum melihat kearahnya.
$$$$$
"Nanti malam jalan yuk", ajak Leo yang tiba-tiba mendekati Nadira yang lagi siap-siap untuk pulang.
Nadira mengerunyutkan keningnya, "Jalan? Nanti malam? Maaf aku gak bisa".
"Ayolah Nad, aku pengen rayain ulang tahun kamu, emang kamu gak pengen gitu rayain ulang tahun sama-sama kaya dulu sama aku?".
Nadira hanya terdiam. Tampak dari jauh Rama yang ingin menghampiri Nadira harus menahan langkah kakinya karena melihat Leo tepat berada didepan Nadira. Nadira melihat Rama yang sedang memandanginya dengan Leo. Ia segera melambaikan tangannya kepada Rama. Lalu Rama menghampirinya.
"Udah mau pulang Nad? Yuk bareng. Bapak lagi apa?, tanya Rama heran.
"Oh tadi saya Cuma mau ngasih tugas buat Nadira".
"OK Pak, kalau begitu saya dan Rama duluan ya". Nadira langsung meninggalkan Leo begitu saja.
Langkah Rama terhenti, dia memandangi wajah Nadira.
"Benar Pak Leo Cuma ngasih tugas?", tanya Rama penasaran.
"Kamu gak percaya?". Nadira mengangkat satu alisnya.
"Aku lihat dari jauh tatapan Pak Leo sangat berbeda, sepertinya...
"Ussss... jangan halu, yuk pulang".
Rama hanya terdiam sambil menatap langkah kaki Nadira.
$$$$$
Baru saja Nadira ingin merebahkan tubuhnya diatas kasur, tiba-tiba handphone miliknya berbunyi. Ternyata yang menelpon adalah Reyhan. Nadira segera mengangkatnya.
"Nad jalan yuk, aku jemput".
"Boleh", jawab Nadira.
"Aku udah didepan kos kamu, hehe".
"Eh.. Ok tunggu sebentar yaa aku siap-siap dulu".
Nadira segera bersiap-siap dan langsung menemui Reyhan yang sudah parkir didepan kosnya.
Ramainya cafe malam itu bukan main. Untung saja Nadira dan reyhan mendapat meja kosong yang bisa mereka tempati.
"Yang lagi ulang tahun cemberut aja".
"Tadi Leo ngajak jalan, katanya mau ngerayain ulang tahun aku".
"Trus gak jadi?".
"Aku tolak".
"Baguslah, gak baik juga jalan berdua. Walaupun sahabat tapi dia sudah punya istri".
Reyhan merasa lega karna Nadira menolak ajakan Leo. Ia tahu Leo masih punya perasaan dengan Nadira. Walaupun Leo pandai menyembunyikannya dari orang banyak.
"Aku boleh nanya gak Nad?".
"Boleh, tanya apa? Eh tunggu sebentar".
Nadira langsung meraih ponsel yang ada disakunya dan menjawab panggilan telpon. Sementara Reyhan hanya memperhatikan Nadira menjawab panggilan dari Rama tanpa Nadira sadari.
"Sialan, kenapa juga si Rama pake nelpon Nadira segala", keluhnya dalam hati.
Selalu saja Reyhan mengumpat dalam hati ketika Rama berusaha mencoba mendekati Nadira.
"Sorry tadi Rama nelpon, ternyata dia nyariin aku di kos", ujar Nadira begitu selesai mengakhiri telponnya.
"Trus kamu bilang ke dia jalan sama aku?".
"Bilanglah, oh ya tadi mau nanya apa Rey?".
"Apa ya , aku jadi lupa nih".
"Lah... masih beberapa menit udah lupa", gerutu Nadira.
Reyhan terdiam beberapa saat.
"Ayo... mau nanya apa?", Tanya Nadira tidak sabar.
"Aku gak ingat, beneran".
"Lah.. segitu pelupanya kamu Rey".
Reyhan hanya tersenyum melihat Nadira yang menggeruti kesal.
