LIMA

31 6 2
                                    

Sepertinya hari ini adalah hari-hari terakhir yang bakal dilalui Leo dan Nadira untuk bersama-sama. Karna sebentar lagi Leo bakal menjalankan rutinitasnya menjadi pegawai disalah satu perusahaan di luar kota. Beda dengan Nadira yang belum dapat restu dari orangtuanya untuk bekerja di luar kota. Akhirnya mereka mengurungkan niat sesuai dengan perjanjian masing-masing yaitu sama-sama masukin lamaran dan sama-sama kerja ditempat yang sama.

Ini sangat berat bagi mereka berdua, setelah sekian lama bersama-sama dan tidak terasa sebentar lagi mereka akan berpisah dan bakal jarak beda kota.

"Le, gak kerasa kita udah lulus aja ya dan bentar lagi kita bakal terpisah."

"Yaelah, gak pisah buat selamanya juga Nad. Lagian cuma beda kota kan bisa ketemu kalau libur kerja atau lepas rindu lewat handphone."

"Kamu pasti nanti bakal sibuk dengan pekerjaanmu Le."

"Gak kok, tenang aja waktu aku bakal selalu ada kok buat kamu Nad."

"Bener?."

"Iya nona Nadira yang bawel," gumam Leo sambil mencubit pipi wanita yang ada disampingnya itu.

"Ih sakit tau."

Leo lalu mengelu-elus pipi Nadira yang baru saja dicubitnya itu. Nadira menatapnya lepas, getaran jantung saat itu terasa lebih cepat dari pesawat tempur. Apakah ini yang namanya cinta? Pikirannya mulai gak karuan.

Begitupun dengan Leo yang tak henti-hentinya memandangi wajah Nadira dengan posisi tangan yang masih berada di pipi Nadira. Detak jantungnya pun seirama dengan Nadira. Seketika mereka tersadar, Leo segera melepaskan tangannya dari pipi Nadira dan mereka tersenyum tersipu malu.

PELUKAN YANG SALAHWhere stories live. Discover now