Happy reading, enjoy!
Vote & Commentnya ya💗
****
Al menatap kedua orang tuanya yang kini sudah berada di depan kamar apartemen nya.
"Bunda dan Ayah ngapain kesini?"
Merry berjalan mendekati sang anak dan memeluknya dengan erat seakan melepas rindu kepada anak tunggalnya. "Pulang kerumah nak, bunda kangen dan khawatir dengan keadaan kamu." Ujar Merry.
Al melepas pelukan sang bunda, "Maaf bun, Al enggak bisa untuk sekarang."
Merry menghela napas sejenak, "Yaudah kalau kamu enggak mau pulang tapi kamu harus ikut Bunda dan Ayah pergi makan siang,"
"Enggak ada penolakan."Sambung Merry dengan penuh tekanan.
Al melihat Bundanya seperti itu hanya bisa pasrah. Lalu, Al mengikuti kedua orang tuanya menuju lobby apartemen. Sesaat dirinya berjalan di Apartemen Al melihat Anya yang tak sengaja berpapasan dijalan.
"Al." Sapa Anya sopan.
Langkah Al pun terhenti tak kala Anya memanggil namanya. "Iya, Kenapa?"
"Kamu mau kemana? Keluar kan? Ikut dong bosen aku di Apartemen terus."
"Aku mau pergi makan siang sama Bunda dan Ayah ."
"Mau kenalan dong sama Bunda dan Ayah kamu." Ucap Anya yang bersemangat seakan dia mendapatkan lotre berhadiah.
"Kamu mau kenalan? Serius?"
"Iyaaa serius tapi Bunda dan Ayah kamu enggak galak kan?"
Al menggelengkan kepalanya melihat tingkah Anya, "Enggak kok kalau mau kenalan sini ayok aku kenalin kamu sama Bunda dan Ayah." Ucap Al lalu menarik tangan Anya begitu saja menuju Bunda dan Ayahnya yang sudah berada di Parkiran.
Merry dan Ferry yang sudah berada diparkiran pun kebingungan pasalnya Al tidak ada belakang mereka. Bukankah tadi Al mengikuti mereka? Apakah Mungkin Al balik kedalam dan tidak ikut mereka makan siang? Sungguh Merry merasa bodoh kenapa tadi dirinya tidak berjalan ber-iringan saja dengan anaknya itu.
"Bunda Ayah."
Merry bernapas lega pasalnya anaknya itu akhirnya berada di depannya tapi Merry dan Ferry agak sedikit terkejut melihat anaknya menggenggam tangan perempuan yang usianya sama dengan anaknya.
"Perempuan itu siapa Al? Bukannya tadi perempuan ini enggak ada?" Tanya Merry yang penasaran pasalnya anaknya itu tidak ada teman perempuan yang dekat dengannya setelah Fanya meninggal.
"Ini Anya Bun temannya Al." Ucap Al menjawab pertanyaan Bundanya.
Anya pun tersenyum kepada kedua orang tua Al. Lalu, memberi salam kepada kedua orang tua Al.
"Perkenalkan tante dan om, nama aku Anya Agnesia biasa dipanggil Anya. Salam kenal hangat dari aku."
"Maaf ya tante dan om menunggu anak tante ini tadi aku enggak sengaja mau masuk ke dalam melihat Al berjalan kearah luar jadinya tadi aku panggil bentar dan ternyata ada om dan tante disini." Sambung Anya merasa sedikit bersalah karena membuat kedua orang tua Al sedikit menunggu anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFA (Hiatus)
Fantasy(ON GOING) Ini kisah bukan seperti romeo dan juliet tetapi kisah perjalanan kehidupan percintaan antara Al Dan Fanya. Al yang masih berusaha melupakan masa lalunya itu, tiba-tiba kedatangan sosok perempuan yang begitu mirip dengan wanita masa lalu...