01

103 6 2
                                    

cr: pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cr: pinterest

♥️351
naladhipaspica menggila bareng Sirius @mahapranaraka
comments
mahapranaraka wkwk, halo pacarku

***

Setelah menuntaskan mata kuliah pengantar akuntansi, Caca langsung bergegas menuju taman Angkasa. Taman yang terletak di samping SMAnya. Dulu tempat ini belum tertata rapi, tapi kini sudah dirubah sedemikian rupa supaya orang-orang yang berkunjung merasa nyaman.

Caca memilih untuk menyandarkan punggungnya pada bangku biru tua dengan aksen bintang-bintang di tengah taman. Ia ingin sedikit bernostalgia tentang taman ini karena di sinilah untuk terakhir kalinya ia bertemu dengan Sirius.

Tepat tiga tahun yang lalu, Caca datang kepada Sirius sambil membawa sebuah amplop warna coklat di tangan kanannya. Bukan amplop untuk melamar pekerjaan tentunya. Melainkan amplop yang berisikan perasaan Caca kepada Sirius.

"I have crush on you" ucap Caca sangat pelan

"Hah lo ngucap apa, kagak denger gue"

"Eeehh, ngga papa kok ka. Ini ada yang nitip buat lo. Dah gue mau langsung cabut."

"Hah paan ni"

Sebenarnya Caca tidak benar-benar berani untuk memberikan amplop itu kepada Sirius. Berhubung tidak ada kemungkinan lagi bagi dirinya dan Sirius untuk bertemu dikemudian hari, jadi Caca memberanikan dirinya untuk memberikan amplop itu pada Sirius.

Gri Mahaprana Sirius
Dimana?

Anda
Bangku biru tengah ka

Suasana taman menjadi canggung setelah kedatangan Sirius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana taman menjadi canggung setelah kedatangan Sirius. Baru Lima menit kemudian, Sirius memulai percakapan.

"Ada apa ca lo nyari gue? Kangen lo? Tiga taun ngilang tiba-tiba chat gue pengen ketemuan."

"Laga lo pede banget. Ganteng emang, hah? Gue cuma mau mastiin sesuatu aja."

"Mastiin apa?"

"Ya ada."

Tanpa diduga, ternyata Sirius membawa surat yang dulu diberikan oleh Caca. Ia kemudian memamerkannya kepada Caca.

"Anjirr, nggak usah diingetin juga kali ka. Gue udah berusaha buat nglupain itu!"

"Kenapa? Malu? Nih gue bacain sekalian."

Gri Mahaprana Sirius. Pertama kali liat lo, gue biasa saja karena pada saat itu lo masih punya pacar. Sebulan berikutnya gue juga masih biasa saja. Ngga tau kapan, tiba-tiba gue ngerasa tertarik aja sama lo.

Bisa dibilang gue mulai tertarik  pas lo jadi pemimpin upacara. Demi apapun lo keren banget kaya anak taruna yang keren gitulah. Beruntungnya gue yang selalu dapet jatah barisan paling depan. Jadi ngga usah tengok-tengok buat liat lo.

Sejak saat itu gue langsung ngorek-ngorek segala informasi tentang lo.  Lo anak kedua yang lahir dari 3 bersaudara yang lahir tanggal 14 Mei kan? Udah pasti zodiak lo Taurus, pantes keras kepala banget bangettt. Lo punya satu adik cowok yang namanya Gri Aswangga Merach, beda satu tahun sama lo. Tapi Soal kakak lo, gue belum terlalu tau, yang  pasti namanya gri kan?

Dari Sirius jadi Raka. Panggilan lo  aneh. Bener-bener ngga nyambung sama nama lengkap lo.

Sebenernya gue nggak tau bisa dapet keberanian ini dari mana. Kalo semisal habis ini lo mau ilfil sama gue, i don't really care about it. Gue cuma mau melakukan ini biar hati gue lega.

Gue mau berterimakasih karena lo udah menjadi bagian menyenangkan dalam kisah SMA gue, walaupun itu cuma sekedar gue yang baper tapi Lo nya enggak. Gue bakalan inget terus kalimat yang sering lo ucapin "kalo gue ngomong kuping sama mulut lo diaktifin dulu ca." Awalnya kalimat itu nyakitin, tapi lama-lama nganenin.

Gue suka lo, Sirius. Benar-benar suka.
Mau lo percaya ini gue apa bukan, gue nggak peduli, tapi ini beneran gue. Naladhipa Restuning Spica.

Caca tidak tahu bahwa Sirius sudah selesai membaca surat yang ia tulis dulu karena dari tadi ia memejamkan matanya dan menyumpal telinganya dengan headset.

Sirius menabok punggung Caca pelan. "Ca woi, gue udh selesai baca ni. Ngakak banget anjir."

Caca ingin sekali marah pada Sirius, tapi ia selalu tidak bisa marah padanya.

"Tau ah, marah nih gue. Mau beli harummanis aja. Byeee!"

Datang-datang Caca hanya membawa satu buah harummanis saja di tangannya. Ia tidak berminat untuk membagi harummanis itu pada Sirius.

"Weh mana buat gue?"

"Lo siapa emang"

"Lo kok gitu sih ca. Kan gue orang yang lo suka."

"Kalo lo orang yang gue suka , bukan berarti gue harus mendewakan dan menuruti semua yang lo mau. Ya kecuali lo suka gue juga."

"Yaudah, pacaran yuk ca?"

Whatttt, ada apa sama Sirius????

Kalian pernah ngga sih suka sama orang tapi ngga berani bilang? Atau malah ada yang kaya Caca? Kalo ada, sumpah kalian keren banget karena berani nyatain duluan.

SIRIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang