05

7 1 0
                                    

Bonus fotonya Caca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus fotonya Caca

***
Dia seperti hidup kembali.

***
Part ini ada dua sudut pandang. Sudut pandang author sama sudut pandang Caca, jadi jangan bingung.

***

Am.egg cafe adalah definisi tempat nongkrong yang sempurna. Nuansa artsy benar-benar membuat mata tidak bisa berkedip. Apalagi harga yang ditawarkan dalam setiap menu bisa dibilang cukup murah. Cocok untuk anak gaul ibu kota yang ingin terlihat keren tapi tidak punya budget lebih.

Caca yakin bahwa pemilik kafe ini memiliki jiwa seni yang tinggi karena sampai sekarang ia masih saja terpesona dengan design yang dibuat.

Letaknya berseberangan dengan age photography, studio foto milik Gemma. Ini pertama kalinya Caca melihat ada sebuah kafe di depan studio gemma, padahal hampir setiap Minggu ia selalu melewatinya.

"Kenapa kita ngga photoshoot di sini aja kak?"

Kalau Caca tau tempat ini dari dulu, mungkin ia sudah mengajak gemma untuk melakukan photoshoot di kafe ini. Ia sudah bosan dengan studio foto milik Gemma.

"Lo mau? Gue sih oke aja."

"Mau banget."

Memang benar, pertemuannya dengan Sirius membuat banyak perubahan positif baginya. Ia tidak suka keramaian sebelumnya, bahkan untuk pergi nongkrong saja harus memilih tempat yang lumayan sepi.

Caca tidak bisa dibilang introvert ataupun ekstrovert, karena ia masih bisa bertahan di keramaian. Sifatnya yang sangat dingin kepada orang yang menurutnya tidak berguna dalam hidupnya membuat dirinyabl terlihat seperti seorang introvert.

Makanan yang mereka pesan sudah tersaji di meja. Nasi goreng dan air mineral selalu menjadi favorit Caca. Dimana pun ia berada, ia selalu menomersatukan nasi goreng di atas segalanya. Ia selalu diajarkan untuk hidup sederhana oleh ibunya.

Gemma memakan pastanya sembari terus memperhatikan Caca. Ia ingin bertanya mengenai kelanjutan cerita Caca yang tadi, tapi ia urungkan menunggu makanan Caca habis. Ia takut mood Caca berubah gara-gara masalah makannya yang tersendat pertanyaan gemma.

"Kak habis ini gue mau nglanjutin cerita dulu. Photoshoot disininya bisa kapan-kapan lagi kan?"

"Iya terserah  lo nya aja."

Syukur Caca membahasnya terlebih dulu, jadi gemma tidak terlihat bahwa ia terlalu penasaran dengan kisah Caca.

Syukur Caca membahasnya terlebih dulu, jadi gemma tidak terlihat bahwa ia terlalu penasaran dengan kisah Caca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari selanjutnya gue masih biasa aja sama dia. Saat itu dia masih punya pacar anak SMA sebelah. Orangnya cantik banget, famous lagi. Apadaya gue yang dulu kentang banget ini.

Pertama kali gue notice sama nama aslinya dia, ya semenjak gue ikut OSIS. Anak OSIS selalu cerita tentang dia. Siapa sih tu orang? Kenapa mereka membangga-banggakan dia terus. Akhirnya malah dia chat gue duluan.

Ca gue pinjem catetan sejarah lo dong.

Gue ngga ngeh kalo itu dia. Gue sama sekali ngga ngesave kontak anak kelas.

Sp?

Sirius.

Hah?

Gri Mahaprana Sirius

Jadi selama ini orang yang selalu diomongin sama anak OSIS adalah dia, Gri Mahaprana Sirius. Gue tau dia sebagai raka, bukan sebagai Sirius. Tapi gue suka sama dia sebagai Sirius, bukan sebagai raka. Padahal mereka adalah satu orang  yang sama. Entah kenapa gue lebih suka dia sebagai Sirius.

Oh ya, waktu itu gue juga belum merasa suka sama dia. Baru setelah dia jadi pemimpin upacara tujuh belas Agustus gue merasakan bahwa "wow Sirius keren banget".

Setelah itu gue langsung cari tahu semua hal tentang dia, tanpa terkecuali. Tapi ada satu hal yang sampai sekarang gue nggak tau, yaitu siapa kakaknya. Gue ngga kepo juga siapa kakaknya karena sebentar lagi dia bakal jadi kakak ipar gue. Nggak usah gue cari tau, dia bakal Dateng dengan sendirinya.

"Bentar ca." Gemma memotong pembicaraan Caca, ada hal penting yang mengharuskannya membuka ponselnya.

"Iya dengan saya Gemma pemilik age photography."

"Baik. Saya akan segera ke sana. Terimakasih."

Gemma mematikan sambungan teleponnya. Matanya menampilkan keresahan. Ia harus meninggalkan Caca, padahal di saat-saat seperti ini ia bisa berkenalan lebih jauh dengan klien spesialnya itu.

"Ca maaf banget. Gue harus pergi ke kantor. Ada klien yang ngga bisa dihandle sama asisten gue. Lanjutin ceritanya lain waktu ya. Sorry banget. Sekali lagi sorry."

"Iya kak, makasih udah mau dengerin cerita gue yang ngga bermutu." Ucapan Caca terdengar sangat ikhlas ditambah ia yang tersenyum kepada gemma.

Sekali lagi, ini adalah perubahan besar dalam hidup Caca. Ia bisa tersenyum ikhlas kepada gemma. Biasanya ia akan memasang muka datarnya setelah pemotretan selesai, tapi kali ini ia benar-benar melakukannya. Caca tersenyum kepada gemma.

"See you."

***

Terimakasih buat semua yang udah dukung cerita Sirius. Doakan bisa update setiap hari biar ceritanya cepet selesai.

Salam dari mikeyythe

SIRIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang