1. Awal Mula

1.2K 41 4
                                    

Heyyo boomerang chek!

Eh kagak-kagak. Wkwkwk.

Nah langsung aja ke ceritanya yokk.

*****

"Cansu, abang lo bertumbuk sama Arjuna!" teriak seorang gadis dari depan kelas. Nafasnya tersengal-sengal, seperti habis berlari ribuan meter.

"Bertumbuk?"

"Berantem Cansu, itu di lapangan," ucap gadis itu tak santai sambil menunjuk-nunjuk ke arah lapangan sekolah.

Tanpa banyak bicara lagi, gadis yang bernama Cansu itu langsung mengambil sapu yang ada dikelasnya lalu berlari menuju lapangan. Sesampainya dilapangan, gadis itu melihat banyak sekali murid-murid yang bergerombol melihat perkelahian antara kakak laki-lakinya dan Arjuna, kakak kelasnya. Dengan sigap ia membelah kerumunan itu hingga sampailah ia di tengah-tengah.

Mata Cansu kini dapat melihat langsung Kakaknya dan Arjuna sedang bergelut sengit. Sudah banyak luka lebam dan sudah kusut juga seragam mereka berdua.

"Bang Enzi!!" teriak Cansu memanggil sang kakak.

Perkelahian itu terhenti seketika saat mendengar teriakan Cansu. Enzi menoleh ke arah adiknya. Bukan Enzi saja yang menatap Cansu bingung, semua murid juga menatap Cansu bingung.

"Kenapa bawa sapu dek?" tanya Enzi mewakili semua murid yang bingung.

"Nah!" ucap Cansu sambil memberikan sapu itu pada Enzi.

Enzi menerimanya dengan penuh kebingungan.

"Ayo lanjutin! Udah gue kasih senjata, lo harus menang!"

Enzi melongo tak percaya. Begitupun dengan Arjuna, ia langsung terduduk lemas karena kejadian langka ini. Keadaan yang tadinya ramai, kini menjadi hening karena Cansu.

'Adik macam apa dia? Bukannya memisah malah mendukung' batin Arjuna tak percaya.

"CANSU GRISTARA HARSHA!!" pekik Pak Bambang keras. Sang guru BK.

"Iya, kenapa?" tanya Cansu polos.

"Kamu bukannya memisah mereka, malah kamu mendukung kakakmu," jawab Pak Bambang kesal.

"Kasian Bang Enzi dong, bapak liat sekarang Si Junjun aja pakai sabuknya buat mukul Bang Enzi yang pakai tangan kosong. Kan gak salah kalau saya ngasih senjata juga," balas Cansu datar.

"Arjuna! Bukan Junjun," kesal Arjuna kembali berdiri.

"Masalah?" tanya Cansu enteng.

"Sudah-sudah, kalian bertiga keruang bk sekarang. Cepat!" suruh Pak Bambang.

"Saya gak salah kok diangkut juga?" protes Cansu tak terima.

"Udah ayo," ajak Enzi yang sudah pasrah.

Akhirnya perkelahian itu berakhir diruang BK. Dan Cansu juga ada disana. Pak Bambang menyalahkan gadis itu karena dianggap ikut serta.

Cansu yang malang!

•••••

"Semua ini salah lo! Kalau lo gak berantem sama Kak Juna gue gak bakalan dapat poin tadi. Udah gak jadi istirahat malah gue mendekam di ruang BK."

CansuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang